Oleh : Ghesilia Gianty
NIM 14140110386
Pertemuan
12
Literasi
media merupakan sekumpulan perspektif yang digunakan dalam penggunaan media
untuk mengartikan pesan yang didapatkan. Diperlukan kemampuan dalam memahami
literasi media untuk dapat mengerti makna dari berbagai pesan dan juga agar
dapat mengatur makna yang berguna serta menyusun pesan untuk menyampaikan makna
tersebut.
Berikut tiga
faktor yang membuat pentingnya kehadiran literasi media, yaitu
1. Adanya kejenuhan atas banjirnya informasi.
2. Masyarakat yang terus menerus terpapar media.
3. Masalah informasi.
Kecenderungan
atas banjirnya informasi perlu membuat masyarakat lebih kritis lagi akan apa
yang bisa didapatkan dari sebuah media, di sinilah yang membuat perlunya
literasi media. Masyarakat terus terpapar media maksudnya adalah media yang
semakin banyak dan informasi yang semakin banyak pula seiring dengan
berkembangnya perusahaan media. Membuat masyarakat untuk lebih teliti dan
kritis dalam melakukan literasi media, karena tak semua informasi dapat ditelan
sepenuhnya dan tak semua informasi itu benar adanya. Ada saja informasi yang
menyesatkan para pembaca atau penikmatnya. Masalah informasi ini yang dapat
menyebabkan masyarakat menjadi “tersesat’ akan arus informasi yang sedang
berjalan. Untuk menghindari tiga faktor ini, pengetahuan atas literasi media
oleh masyarakat sangat dianjurkan.
Berikut adalah tahapan dalam
melakukan literasi media, yaitu
1. Memperoleh
pemahaman dasar. Tahap ini terjadi dalam fase anak balita yang mempelajari
benda hidup dan mati, fungsinya, dan juga mulai memahami ekspresi wajah,
suara-suara, warna, dan pergerakan.
2. Penguasaan
bahasa. Tahap ini terjadi di masa anak-anak yang mulai mengenali suara
orang berbicara dan artinya. Individu juga mampu berbicara dan membuat respon
emosi terhadap musik atau suara yang didengar. Di tahap ini, individu mulai
mengenali tokoh dalam media visual lalu mengikutinya.
3. Pemahaman narasi. Di tahap ini individu dapat
membedakan fiksi dan nonfiksi. Individu dapat membedakan antara iklan dengan
acara uang ditonton, memahai alur acara dan motivasi yang diberikan.
4. Berkembangnya
sikap skeptis. Tahap ini dicapai saat memasuki usia remaja yang sudah
memiliki pemahaman tentang rasa suka dan tidak suka terhadap acara, karakter,
dan tindakan tertentu.
5. Perkembangan
yang intensif. Individu mulai memiliki motivasi untuk mencari tahu suatu
topik secara lebih mendalam. Selain itu, individu juga mampu menggunakan
informasi tadi agar menjadi bermanfaat.
6. Pengalaman
menjelajah. Tahap di mana individu semakin sering mengeksplorasi konten
media yang dikonsumsi. Ciri-ciri yang menandai tahap ini adalah individu mulai
mencari berbagai bentuk konten dan narasi, berfokus pada kejutan dan emosi,
nilai moral dan estetika baru.
7. Apresiasi
kritis. Tahap ketika individu mampu menerima dan mengevaluasi pesan dengan
cara mereka sendiri. Individu juga mampu membandingkan berbagai pesan di media
secara terus menerus.
8. Tanggung
jawab sosial. Di tahap ini individu sudah memiliki berbagai sudut pandang
pemahaman. Individu juga menyadari perlu melakukan tindakan yang berdampak
terhadap masyarakat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar