Televisi sekarang, menjalankan peran yang tidak seharusnya. Telesi-televisi malah digunakan sebagai alat pembuat "image", dan untuk menjalankan kepentingan pribadi. Marsyarakat sebagai audiens harus sadar akan peran, fungsi dan kekuasaan media yang sebenarnya. Dalam hal ini, pers harus berperan membebaskan masyarakat dari kesadaran palsu yang beredar di media. proses kerja seorang jurnalis yaitu untuk memberikan informasi yang benar tentang kehidupan masyarakat. Namun kenyataannya, pers pada massa sekarang ini banyak menghadirkan berita yang bersifat negatif dan bias. Oleh karena itu, keercayaan publik terhadap suatu isu di media perlu dipertanyakan.
Pornografi dan Erotisme
Pornografi adalah aktivitas seksual atau hal yang
tidak senonoh, mesum atau cabul yang dimaksud untuk dikomunikasikan pada
publik. Namun, representasi publik tentang pornografi tidak dikatakan relatif.
Dalam erotisme, yang lebih tampak
adalah pengungkapan hasrat daripada penonjolan tubuh yang telanjang. Erotisme mencari celan antara “mengatakan semua” dan
“menyembunyikan semua”. Dalam celah itu mau ditampilkan pandangan yang tak
dikenal untuk menemukan dunia yang hilang.
Manipulasi
Media
melakukan manipulasi melalui iklan. Iklan dapat membangun perspektif audiens. Pada era globalisasi dan
modern peluang untuk manipulasi informasi secara teknologis semakin besar. Melalui 4 hal sebagai berikut
:
1.
Teknik Penyuntingan, yaitu pada iklan kampanye Nixon pada 1968
2.
Teknik Efek Khusus, yaitu pada saat kampanye Eisenhower di studio Walt
Disney
3.
Dramatisasi Melalui Pencitraan Visual, yaitu pada iklan kamoanye Nelson
Rockfeller (protagonis boneka-boneka iklan)
4.
Teknik Manipulasi Gambar Melalui Komputer.
Strategi
Manipulasi Media
1. Penggangu atau pengalihan isu
2. Buat masalah, kemudian tawarkan
solusi atau manajemen konflik
3. Strategi bertahap
4. Strategi Menunda
5. Menghadapi publik seperti anak kecil
6. Pembodohan publik
7. Mempromosikan kebiasaan dan tren
buruk di publik
8. Pembentukan kepribadian individu
publik
Kekerasan
Media/Pers
Menurut Pascal
Lardellier, kekerasan diartikan sebagai prinsip tindakan yang mendasarkan diri
pada kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan. Bentuk kekerasan bisa
bermacam-macam antara lain, fisik, verbal, moral, psikologis, dan gambar.
Kekerasan Estetik
1. Horor Regresif : menunjuk pada
selera publik atau seniman akan kekejaan yang menyeramkan dan tidak waras.
2. Horor Transgresif : menapilkan
kekerasan dalam seni berisi hal yang dilarang dan tabu.
3. Gambar-simbol : melibatkan penonton
melampaui batas.
Bahaya Kekerasan
dalam Media
1. Mepresentasikan program kekerasan,
menikatnya perilaku agresif.
2. Memperlihatkan tayangan kekerasan
secara berulang dapat menyebabkan ketidakpekaan terhadap kekerasan dan
penderitaan korban.
3. Tayangan kekerasan dapat
meningkatkan rasa takut sehingga menciptakan pemikiran betapa berbahayanya
dunia.
Batas-Batas
Kekerasan
a. Dimensi Persepsi : menentukan batas
sejauh mana media menayangkan visual, pendengaran, dan interaktif .
b. Dimensi Afeksi : sejauh mana
kekerasan media menyebabkan traumatisme, kekacauan, kegelisahan, rasa malu.
c. Dimensi Estetika : mengukur sesuatu
dengan keindahan.
d. Dimensi Moral : mana yang dapat
dipercaya dan berpengaruh jahat.
Jenis –
Jenis Kekerasan dalam Media
1. Kekerasan dokumen
2. Kekerasan Fiksi
3. Kekerasan Simulasi
4. Kekerasan Simbolik
Propaganda
Menurut Garth S. Jowett and Victoria O’Donnell, propaganda adalah usaha
dengan sengaja dan sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran,
dan mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan raeksi yang diinginkan penyebar
propaganda. Propaganda media adalah usaha dengan sengaja dan sistematis, untuk
membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan kelakuan untuk
mendapatkan reaksi yang diinginkan yang disebarkan melalui media massa.
Sedangkan media propaganda adalah media yang digunakan sebagai alat untuk
propaganda kelompok tertentu.
Jenis-Jenis
Propaganda
1. White Proganda
2. Grey Propaganda
3. Black Propaganda
4. Ratio Propaganda
Meiliani
14140110029
Meiliani
14140110029
Tidak ada komentar:
Posting Komentar