Budaya Melek Budaya, di jaman ini media literasi merupakan fase setelah budaya lisan dan literer. Informasi yang terdistribusi semua melaklui lisan. Setelah itu mulai direkam dalam tulisan untuk dibaca kemudian.
Revolusi Penemuan Mesin Cetak, disini terdapat alat yang dibubuhi tinta, lalu ditempatkan di atas kertas dan digosok dengan lembut menggunakan tongkat bamboo. Alat cetak ini meninggalkan tinta pada kertas yang ditempelinya.
Teknologi Komunikasi Modern, kemajuan teknologi yang sangat besar mempengaruhi kebudayaan. Diawali oleh adanya mesin cetak Gutenberg telah mengubah budaya Eropa Barat. Hal lain seperti munculnya majalah, surat kabar, film, radio, talevisi dan internet telah menciptakan budaya yang berbeda.
Tahun 1964, UNESCO mengembangkan prototype model program pendidikan media yang hendak diterapkan di seluruh dunia.
Tahun 1970-an dan 1980-an, mulai menyebar ke negara-negara Amerika Latin
Tahun 1990, perhatian besar mulai diperhatikan terhadap literasi media baru di Negara Amerika Serikat.
Literasi Media
Merupakan keahlian cara berpikir bagaimana pentingnya media massa dalam menciptakan dan mengendalikan budaya yang membatasi kita dan hidup kita. Literasi juga memliki tujuan diantaranya: menganalis pesan yang disampaikan media massa. empertimbangkan tujuan komersial dan politik dibalik suatu citra dan pesan media. Meneliti siapa yang bertanggungjawab atas pesa/ide yang diimplikasikan oleh citra tersebut. Komponen yang ada di dalam literasi media yaitu literasi teknologi, literasi informasi, kreatifitas media, dan tanggung jawab, kompetensi sosial.
Literasi sangat penting karena literasi sangat dibutuhkan gara masyarakat dapat memebrikan filter terhadap pesan-pesan yang mereka terima lewat media. Selain itu juga dapat mengurangi konflik yang terjadi di kalangan masyarakat. Literasi media juga memiliki tahapan agar lebih melek terhadap media. Tahapan pertama, kita harus peduli akan pentingnya mengelola media. Kedua, mempelajari beberapa keahlian khusus untuk melihat secara kritis, belajar untuk menganalisis dan bertanya apa yang ada di dalam frame. Ketiga, melihat ke belakang frame untuk mengeksplorasi isu lebih dalam lagi.
Ada beberapa konsep dari literasi media, yaitu media adalah hasil rekonstruksi. Media membangun realitas, khalayak menyesuaikan pemahaman masing-masing terhadap yang ditampilkan media. Media memiliki implikasi komersial. Media mengandung ideology dan pesan yang memiliki nilai tertentu. Memdia punya implikasi terhadap aspek sosial dan politik. Bentuk da nisi media sangat dekat. Tiap-tiap media memiliki bentuk estetika yang unik.
Isu literasi media terdiri dari 3 media yaitu, media siar, media cetak, dan media sosial. Media siar sendiri sekarang banyak menampilkan banyak konten yang tidak mendidik para penontonnya. Media cetak walau sudah banyak di tinggalkan. Namun, tetap tidak dapat di pungkiri kita harus menyaring informasi-informasi yang ada. Media sosial, masyarakat semakin mudah menuliskan opini mereka melalui media sosial yang sekarang sudah mulai banyak berkembang dan bisa menjadi opini public.
Isu-isu literasi media :
- Kurangnya minat membaca.
- Indonesia dalam standar UNESCO
- Bias Informasi.
- Salah Persepsi
- Menumbuhkan kegemaran membaca.
- Siasati Era Digital dengan sajian informasi menarik.
- Strategi pendidikan komprehensif.
- 90 persen penduduk Indonesia sudah melek huruf, sayangnya baru satu orang tiap 1.000 orang yang memiliki kebiasaan membaca.
- Sinergi media konvensional dan media digital.
- Sistem mendongeng.
- Strategi pendidikan komprehensif.
- 90 persen penduduk Indonesia sudah melek huruf, sayangnya baru satu orang tiap 1.000 orang yang memiliki kebiasaan membaca.
- Sinergi media konvensional dan media digital.
- Sistem mendongeng.
Nonna Sabrina Cendana
14140110096
Tidak ada komentar:
Posting Komentar