Senin, 30 Mei 2016

Pertemuan 9: Kebebasan dan Tanggung Jawab – Keterkaitannya dengan Etika Komunikasi

Anisa Novianti
14140110207




Kebebasan dan Tanggung Jawab – Keterkaitannya dengan Etika Komunikasi 


KONTRADIKSI KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB MUATAN PESAN
Media baru tentu sangat luas dan siapapun bisa mempublikasikan ide dan karyanya. Pempublikasian ide dan karya melalui media massa merupakan cara yang paling efektif dan strategis karena akan menjadi perhatian bersama di berbagai tempat dan kalangan, media juga bersifat multiplier of message, dan juga terdapat fungsi agenda setting.

KEBEBASAN – merupakan kodrat manusia dalam kebebasan untuk menentukan dirinya sendiri dan hal ini lebih ke arah positif. Kebabasan dan tanggung jawab muatan pesan sebagai etika komunikasi masih kontradiktif dalam implementasinya. Disini seorang tidak akan kehilangan kebebasannya hanya karena ia mewujudkan tanggung jawab.

TANGGUNG JAWAB – hal ini merupaan kemampuan manusia dalam menyadari kalau tiap tindakannya pasti dapat menimbulkan suatu konsekuensi. Dalam dunia pers, faktanya pers memiliki tanggung jawab utama untuk menerapkan standar tanggung jawab sosial tapi tetap harus sejalan dengan usaha masyarakat, konsumen, dan pemerintah.

PESAN – segala informasi yang disampaikan melalui media media. Di era informasi ini, semakin marak kebebasan mengeluarkan  pendapat di media massa sehingga terdapat berbagai macam informasi yang bersifat informative, edukatif, ataupun menghibur.

ISU MORAL – saat ini publik sangat sensitive terhadap konten pesan yang terdapat dalam media. Sebenarnya ada 3 isu pokok antara kebebasan dan tanggung jawab muatan pesan dalam media, yaitu: pornografi, pesan yang mengandung SARA, dan pesan yang dapat menimbulkan shock.

MENCARI BATASAN MORAL – terdapat 4 prinsip yang berfungsi sebagai batasan implementasi kebebasan, yaitu:
1.       Harm principile: individu layak dibatasi untuk mencegah kejadian yang dapat menyakiti orang lain
2.       Paternalism principile: media berpengaruh pada masyarakat. Dan muncul istilah “we are what we read/view”
3.       Moralism principile: baik tidaknya moral ditentukan oleh masyarakat, bukan individu
4.       Offense principile: penyampaian pesannya tidak boleh menimbulkan rasa gelisah, bingung bagi orang lain.
TANGGUNG JAWAB SOSIAL MEDIA, terdapat 5 jenis:
1.       Media harus menyediakan informasi yang akurat dan berdasar fakta, tidak bohong
2.       Media harus berperan sebagai forum pertukaran pemikiran/pendapat
3.       Media harus menyajikan gambaran khas dari setiap kelompok masyarakat, agar tidak adanya stereotype agar menghindari terjadinya konflik sosial dalam masyarakat
4.       Media harus menyajikan dan menjelaskan tujuan dan nilai masyarakat
5.       Media harus membuka akses ke berbagai sumber informasi

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar