Selasa, 31 Mei 2016

KEBEBASAN DAN TANGGUNG JAWAB

1. Kebebasan.

Pengalaman Tentang Kebebasan.
Dalam hidup setiap orang kebebasan adalah suatu unsur hakiki. Kita smua mengalami kebebasan justru karena kita manusia. Salah satu tugas pokok filsafat ialah secara krotis merefleksikan serta menjalankan apa yang kita alami secara spontan karena kebebasan merupakan unsur penting dalam pengalaman kita sebagai manusia, maka kebebasan itu menjadi salah satu tema filsagat yang khas.
Beberapa Arti Kebebasan.
Kebebasan sosial politik bukannya sesuatu yang selalu sudah ada melainkan sebagian besar merupakan produk perkembangn sejarah.
Kebebasan Rakyat Versus Kekuasaan Absolut.
Pembahasan singkat mengenai kebebasan sosial politik menurut bentuk pertama ini dapat diakhiri dengan menambah dua catatan. Gagasan yang melatarbelakangi kebebasan soaial politik dalam bentuk ini pada dasarnya bersifat etis.
Kemerdekaan versus Kolonialisme.
Kebebasan sosial politik menurut bentuk kedua direalisasikan dalam proses dekolonisasi yang dizaman kita sekarang sudah kira kira rampung. Disini perlu ditekankan bahwa ide dibelakang proses dekolonisasi itu bersifat etis.
Anatomi Kebebasan Individual.
Kebebasan dalam arti sosial politik berkaitan etat dengan etika. Namun demikian, kebebasan sosial politik disini tidak akan digarap lebih lanjut
Kesewenang-wenangan.
Kadang kebebasan dimengerti sebagai kesewenang-wenangan. Kebebasan dalam arti kesewenang-wenangan sebenarnya tidak pantas disebut kebebasan.
Kebebasan Fisik.
Arti kebebasan berikut adalah kebebasan fisik. Biarpun kebebasan fisik belum terwujid kebebasan yang sebenarnya, namun kebebasan ini patut dinilai poaitif.
Kebebasan Yuridis.
Sebenarnya kebabasan yuridis disini merupakan sebuah aspek dari hak manusia, dan kebabasan ini menandai situasi kita sebagai manusia. Kebabasan manusiawi tidak menciptakan seperti halnya dengan kebebasan tuhan,dasarnya bisa hukum kodrat atau hukum positif. Karena itu kita membedakan kebebasan yuridis yang didasarkan pada hukum kodrat dan kebebasan yuridis yang didasarkan pada hukum positif.
Kebebasan Psikologis.
Jika manusia bertindak bebas itu artinya apa yang diperbuatnya dan apa sebabnya diperbuatnya. Walaupun kebebasan psikologis selalu disertai kemungkinan untuk memilih dan tidak ada kebebasan kalau tidak ada hakikat untuk memilih, namun pemilihan tidak merupakan hakikat psikologis. Yang menjadi hakikatnya adalah kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri.
Kebebasan Moral.
Kebebasan moral berkaitan dengan kebebasan psikologis, kebebasan moral mengandaikan kebebasan psikologis. Sehingga tanpa kebebasan psikologis tidak mungkin terdapat kebebasan moral.
Kebebasan Eksistensial.
Kebebasan ini adalah bentuk kebebasan tertinggi, tentu saja manusia tidak memiliki kebebasan ini tanpa kebebasan dalam arti lain khususnya kehendak bebas. Kebebasan ini jarang sekali direalisasikan dengan sempurna, terutama merupakan suatu ideal yang bisa memberi arah dan makna kepda kehidupan manusia.

Beberapa Masalah Mengenai Kebebasan.

Kebebasan negative dan positif.
Kebebasan bisa dimengerti sebagai “kebebasan dari” dan “kebebasan untuk”, secara spontan kebebasan dimengerti sebagai “terlepas dari tekanan atau paksaaan”.
Batas-Batas kebebasan.
Kebebasan merupakan suatu komponen kehidupan setiap manusia, justru karena kita manusia. Dalam optimismenya tentang kebebasan Sartre berpendapat bahwa tidak ada batas lain untuk kebebasan dari pada batas-batas yang ditentukan oleh manusia sendiri.
Faktor-Faktor dari dalam.
Kebebasan dibatasi oleh factor dalam baik fisik maupun psikis, perbedaan tinggi pendek, kuat atau lemah.  Factor dari dalam seperrti lingkungan, asupan makanan, tempat tinggal dll.
Kebebasan Orang Lain.
Kebebasan dibatasi oleh orang lain, semua gerak gerik dibatasi oleh teman manusia.
Generasi-Generasi Mendatang.
Kebebasan dalam menguasai dan mengekploitasi alam dibatasi sampai titik tertentu sehingga alam bisa menjadi dasar hidup bagi generasi mendatang.
Kebebasan dan Determinisme.
Dimaksudnya disini suatu sifat yang menandai alam, kejadian dalam alam berkaitan satu sama lain. dalam batasan tertentu ilmu manusia memang bisa merumuskan hukum dan akibatnya juga membuat ramalan.

Tanggung Jawab.

Bertanggung jawab berarti dapat menjawab, bila ditanyai tentang perbuatan yang dilakukan. Orang yang bertanggung jawab dapat diminta penjelasan tentang tingkah laku.
Tanggung Jawab dan Kebebasan.
Orang yang tidak menjadi penyebab dari suatu akibat tidak bertangung jawab juga, tanggung jawab bisa langsung atau tidak lngsung. Tanggung jawab retrospektif adalah tanggung jawab atas perbuatan yang telah berlangsung dan segala konsekuensinya.
Tingkat-Tingkat Tanggung Jawab.
Jika tidak ada kebebasan tidak ada tanggung jawab tapi karena kebebasan bisa kurang atau lebih, demikian juga tanggung jawab ada tingkatannya. Tentang perbuatan sejenis yang dilakukan oleh beberapa orang, bisa saja bahwa satu orang lebih bertanggung jawab dari pada orang lain.

1 komentar:

  1. saya izin menggnunakan, terimakasih materinya, sangat membantu saya dalam presentasi

    BalasHapus