Manipulasi
Media dan Kesadaran palsu, pornografi dan Kekerasan.
Proses kerja seorang jurnalis yaitu untuk memberikan
informasi yang benar tentang kehidupan masyarakat. Akan tetapi, pers pada masa
yang modern seperti saat ini sering menghadirkan berita yang negatif dan bias. Oleh
karena itu, kepercayaan publik terhadap suatu isu masih perlu dipertanyakan.
Media masih melakukan manipulasi melalui iklan,
karena iklan dapat membangun perspektif pemirsa. Contoh : kampanye politik,
banyak hal yang sengaja dibuat ambigu demi kepentingan partai tersebut. Image politik
juga diproduksi iklan seperti kebahagiaan, keharmonisan, kecantikkan, kejahatan
dan gaya hidup yang modern.
Pada era globalisasi
dan modern peluang untuk manipulasi informasi secara teknologis semakin besar. Melalui 4 hal sebagai berikut
:
1. Teknik Penyuntingan, yaitu
pada iklan kampanye Nixon pada 1968
2. Teknik Efek Khusus,
yaitu pada saat kampanye Eisenhower di studio Walt Disney
3. Dramatisasi Melalui Pencitraan Visual, yaitu
pada iklan kamoanye Nelson Rockfeller (protagonis boneka-boneka iklan)
4. Teknik Manipulasi Gambar Melalui Komputer.
Media
Massa dan Kekuasaan :
Ø Melalui media massa, kekuasaan dapat menghemoni masyarakat. Kekuasaaan
juga mempunyai ideology tertentu, media massa dijadikan alat untuk
mensosialisasikan ideology tersebut.
Ø Media massa juga menjadi tempat bertarung berbagai
kepentingan di masyarakat. Oleh karena itu, banyak tayangan yang tidak
berbobot, penonton tidak diajak untuk berpikir dan media massa juga rentan
dimanfaatkan.
Ø Media massa perlu mempunyai ruang publik.
Pornografi
:
Ø Pornografi adalah aktivitas seksual atau hal yang tidak
senonoh, mesum atau cabul yang dimaksud untuk dikomunikasikan pada publik. Akan
tetapi, representasi publik tentang pornografi tidak bisa dikatakan relatif.
Ø Pornografi dianggap menimbulkan rangsangan seksual sehingga
mendorong perilaku yang membahayakan dan merugikan.
Argumen
yang menolak pornografi :
Ø Perlindungan terhadap orang muda atau anak-anak.
Ø Mencegah perendahan martabat perempuan.
Ø Mencegah sifat subversifnya yang cenderung menghancurkan
tatanan nilai seksual keluarga dan masyarakat.
Penyebab
pornografi menjadi suatu yang pelik :
Ø Berhadapan dengan
masalah kebebasan berekspresi, terutama bila mengandung nilai seni.
Ø Bagaimana menghadapi
hak akan informasi.
Ø Bagaimana menjamin
hak untuk memenuhi pilihan pribadi, bila pilihan ini tidak melukai orang lain
bahkan nilai seni dan pendidikannya dianggap meragukan.
Cara
menghadapi tiga masalah diatas :
Ø Mempertimbangkan
konsepsi umum tentang seni.
Ø Mempertimbangkan
konsepsi moral.
Ø Perlu diperhitungkan
reaksi emosional yang ditimbulkan.
Ø Perlu dipertimbangkan
pandangan dari berbagai teori psikologis (catharsis, imitasi, dan pembiasaan)
Pingki
Aulia Wahyudin
14140110293
Etika
Filsafat B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar