Senin, 30 Mei 2016

MEDIA BARU DAN KEBEBASAN BEREKSPRESI MEDIA/PERS DAN INDIVIDU

MEDIA BARU DAN KEBEBASAN BEREKSPRESI MEDIA/PERS DAN INDIVIDU


Perkembangan teknologi terutama dalam lingkup informasi dan komunikasi semakin pesat. Hal inilah yang mengantarkan masyarakat sekarang menjadi masyarakat informasi, yaitu masyarakat yang hidup dalam lingkungan yang sangat memudahkan dalam mendapat informasi. Perkembangan teknologi ini mengenalkan kita kepada new media atau media baru.

Media baru memiliki platform modern yang sudah tidak berupa cetak atau suara dan gambar saja. Namun, melalui jaringan internet, platform yang muncul bisa bersifat multiplatform dan menyediakan konten dalam berbagai bentuk secara bersamaan seperti gambar, video, tulisa, dan suara. Contoh new media adalah platform-paltform sosial media seperti Facebook, Twitter, Path, Instagram, Youtube, Tumblr dan sebagainya. Untuk menjadi bagian dari masyarakat ini cukup mudah, karena untuk mengakses media baru tersbut sangat mudah dan sederhana. \

            Kemudahan mengakses inilah yang membuat semua orang dapat menggunakannya. Kebebasan yang disediakan sarana baru ini cukup tinggi, terutama karena pengawasan flow informasi masih belum terlalu berjalan dari negara. Namun kebebasan tingkat tinggi ini jugalah yang menuai kontroversi, apakah ini suatu hal yang baik atau tidak? Karena akibat dari kebebasan inilah literasi media seseorang yang belum terlalu bagus bisa menghasilkan opini-opini yang kurang mendidik dan bisa ditelan bulat-bulat pula bagi pengguna yang juga memiliki tingkat literasi media yang rendah.


            Namun, apabila prinsip tanggung jawab atas tulisan dan sekaligus menghormati prinsip kebebasan berekspresi maka platform baru itu bisa berfungsi secara efektif. Karena sifat media sosial yang lebih mudah dan “langsung” bisa ditanggapi pembaca, maka media baru tersebut bisa berfungsi sebagai kontrol sosial dan bisa mewakili suar aminoritas yang selama ini kesusahan dalam berpendapat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar