Seorang wartawan yang memiliki etika
perlu membuat berita yang sesuai dengan apa yang terjadi, tidak dikurangi,
dilebihkan, atau dimanipulasi. Adanya berita yang lahir dengan tujuan untuk
membuat masyarakat cerdas atau lebih tahu apa yang sedang terjadi atau
berkembang. Dan beberapa oknum tertentu justru mengambil kesempatan
ini untuk meraup keuntungan dari media, terutama dalam bidang politik.
Beberapa
media seperti televisi, radio, koran, dan sebagainya digunakan para konglomerat
untuk meningkatkan popularitasnya dengan cara yang tidak benar. Dan hal inilah
yang membuat masyarakat semakin kurang cerdas. Tayangan-tayangan yang tidak
senonoh ditampilkan dengan tujuan untuk menghibur yang sebetulnya merusak
paradigma masyarakat. Proses kerja media atau pers dalam manipulasi dan
menciptakan kesadaran palsu di masyarakat dan publik
MANIPULASI
Media memanipulasi lewat iklan. Iklan membuat suatu perspektif
audience. Dalam politik, yang dijual adalah calon atau kandidat politik.
Iklan-iklan lebih condong ke citra, bukan lebih ke visi misinya. Pada kampanye
politik, banyak pesan-pesan yang sengaja dibuat ambigu, akibatnya masyarakat
menginterpretasikan secara berbeda-beda.
MEDIA MASSA
DAN KEKUASAAN
Melalui media massa kekuasaan dapat menghemoni masyarakat. Kekuasaan
pasti mempunyai ideologi tertentu. Media massa dipakai menjadi alat untuk
mensosialisasikan ideology tersebut dan membuatnya sebagai kesadaran palsu.
Media boleh saja mendukung sebuah pemerintahan dengan ideology tertentu, tetapi
media harus transparan dan asional. Media massa menjadi tempat pertarungan
berbagai kepentingan yang ada di masyarakat. Akibatnya bayak
tayangan yang tidak berbobot. Penonton tidak diajak untuk berpikir karena
mesin-mesin uang kapitalisme yang berada di media massa menghendaki penonton
yang tidak kritis. Media massa terlalu rentan dimanfaatkan oleh pemegang saham
mereka untuk melayani kepentingan mereka.
PORNOGRAFI
Pornografi dapat didefinisikan sebagai representasi eksplisit
(gambar, tulisan, lukisan, dan foto) dari aktivitas seksual atau hal yang tidak
senonoh, mesum atau cabul yang dimaksudkan untuk dikomunikasikan ke publik (R.
Ogien, 2003: 31, 47). Mesum, cabul atau tidak senonoh dipahami sebagai sesuatu
yang melukai dengan sengaja rasa malu atau rasa susila dengan membangkitkan
representasi seksualitas.
EROTISME
Menyangkal kemahakuasaan, dalam arti “semua harus kelihatan”,
menjadikan keterbatasan kemampuan gambar menjadi celah keberadaan erotisme. Erotisme
gambar berkisah pada waktu dan terbuka terhadap kebaruan serta yang tak
teramalkan. Dalam erotisme, yang lebih tampak adalah pengungkapan hasrat
daripada penonjolan tubuh yang telanjang.
KEKERASAN
[n] (1) perihal (yg bersifat, berciri) keras; (2) perbuatan
seseorang atau kelompok orang yg menyebabkan cedera atau matinya orang lain
atau menyebabkan kerusakan fisik atau barang orang lain; (3) paksaan. Menurut
Pascal Lardellier, kekerasan sebagai prinsip tindakan yang mendasarkan diri
pada kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan.
PROPAGANDA
Menurut KBBI : penerangan (paham, pendapat, dsb) yang benar
atau salah yang dikembangkan dengan tujuan meyakinkan orang agar menganut suatu
aliran, sikap, atau arah tindakan tertentu. Propaganda media adalah usaha
dengan sengaja dan sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran,
dan mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan yang
disebarkan melalui media massa.
Sedangkan media propaganda adalah media yang digunakan sebagai alat
untuk propaganda kelompok tertentu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar