Perubahan zaman terus dapat kita rasakan perubannya,
demikian dengan kebutuhan yang kita butuhkan semakin meningkat. Awalnya manusia
sangat senang dan aktif untuk membaca koran ataupun majalah, mendengarkan
radio, dan menyaksikan TV. Tetapi perlahan tergantikan dengan adanya
media-media baru yang semakin canggih dan perlahan menggantikan media-media
terdahulunya. Media baru adalah media baru adalah sekumpulan teknologi yang
melahirkan wadah interaksi kepada pengguna. Teknologi ini mempunyai keunggulan
di mana ia membenarkan interaksi kepada pengguna-penggunanya. Di sini, tentunya
TV, majalah atau koran, dan juga radio tidak dapat dikatakan sebagai media
baru. Yang termasuk media baru adalah jenis-jenis media komunikasi seperti
misalnya mikrokomputer, telekonferensi, teleteks, video text, dan komunikasi
satelit. Media ini dapat menjadi sarana pertukaran pendapat yang bebas dan
melibatkan menggunanya.
Media membantu masyarakat untuk
mendapatkan informasi, tetapi sekaligus mempengaruhi dalam pemebntukan opini,
Informasi tidak pernah netral. Informasi sealalu sudah merupakan interprestasi.
Informasi merupakan hasil rumusan kebebasan berekspresi yang telah diarahkan
oleh visi tertentu tentang realitas. Selama prinsip pluralitas ekspresi
dihormati, yaitu sebagai ungkapan tenatang beragamnya visi tentang realiatas,
prioritas yang diberikan pada kebebasan berekspresi akan menjadi penyeimbang
terhadap hegemoni satu realitas tertentu saja. Dalam komteks ini, berarti
prioritas diberikan pada kepentingan mereka yang mengungkapkan pandangannya
atau pemberi, pencipta atau pengolah informasi, dan kemudian pemilik media.
Media baru juga memiliki pengaruh yang besar dalam
berbagai bidang, seperti pendidikan, bidang informasi, bisnis, dan sosial. Tapi,
dengan adanya media baru ini tentunya berdampak bagi media lama yang sudah lama
ada di dalam kehidupan manusia. Hal ini menimbulkan problematika yang cukup
terasa bagi masyarakat Indonesia. Media lama tentunya semakin lama semakin
ditinggalkan karena media lama lebih cenderung tidak praktis dibandingkan media
baru. Bukan hanya itu, penggunaan internet yang belum merata di Indonesia
menyebabkan beberapa bagian wilayah tertinggal akan internet. Mereka masih
hidup primitif dan tidak pernah mengenal apa itu media baru. Berberapa hal dapat
memicu permasalahan
seperti hatespeech, jika terlalu sering mengumbar perasaannya. Oleh karena itu,
penggunaan media sosial harus bisa bertanggung jawab.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar