Senin, 30 Mei 2016

Kekerasan dan Propaganda dalam Media/Pers



Kekerasan dan Propaganda dalam Media/Pers
            Apa yang dimaksud dengan kekerasan? Kekerasan merupakan perilaku individu atau kelompok yang membuat individu atau kelompok lainnya celaka. Menurut Pascal Lardellier, kekerasan merupakan prinsip tindakan yang mendasarkan  diri pada kekuatan untuk memaksa pihak lain tanpa persetujuan. Bentuk dalam kekerasan ada 5, yakni fisik,verbal, moral, psikologis, dan gambar.
            Apa saja jenis-jenis kekerasan dalam media? Pertama, horror regresif ialah mengacu pada kemauan public akan kejahatan yang tidak sepantasnya. Kedua, horror transgresif ialah kekerasan dalam bentuk seni yang ditampilkan. Ketiga, gambar-simbol ialah mengimplikasi khalayak melebihi batas.
            Apa dampak dari kekerasan dalam media? Pertama, mampu meningkatkan perilaku khalayak menjadi agresif. Kedua, menimbulkan ketidaksadaran terhadap korban yang celaka. Dan terakhir, melahirkan pemikiran yang mudah takut atau jelek.
            Apa saja jenis-jenis kekerasan dalam media? Pertama, kekerasan dokumen adalah gambar kekerasan yang dipertontonkan dan dilihat dengan mata telanjang oleh khalayak. Kedua, kekerasan fiksi adalah kekerasan yang terjadi tidak secara nyata atau abstrak. Ketiga, kekerasan simulasi adalah pemain meluapkan emosi karena bermain game kekerasan. Dan terakhir, kekerasan simbolik adalah kekerasan yang berasal dari iklan dengan tujuan merusak pikiran khalayak.
à             Apa yang dimaksud dengan propaganda? Propaganda merupakan penjelasan tentang sesuatu untuk mempengaruhi dan meyakinkan individu atau kelompok. Menurut Garth S. Jowett dan Victoria O’Donnell, propaganda ialah usaha dengan sengaja dan sistematis, untuk membentuk persepsi, memanipulasi pikiran, dan mengarahkan kelakuan untuk mendapatkan reaksi yang diinginkan penyebar propaganda. Apa saja jenis-jenis propaganda? Pertama, propaganda putih dengan contoh RRI dan TVRI media pemerintah menyampaikan kebijakannya. Kedua, propaganda hitam dengan contoh Seorang moderator mengatakan pembicara tidak dapat hadir karena diculik BIN. Ketiga, propaganda abu-abu dengan contoh Partai Nasdem menuding Mendagri Gamawan Fauzi perihal kasus E-KTP dan DTP. Dan terakhir, propaganda rasio dengan contoh Sumpah Pemuda, isinya untuk menyatukan para pemuda di seluruh Indonesia. Teknik-teknik propaganda, antara lain name-calling, glittering generality, transfer, plain folks, testimonial, card staking, dan bandwagon.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar