Dilema Regulasi Publik Kebebasan Berekspresi dan Tanggung
Jawab
Media membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi,
tetapi sekaligus mempengaruhi dalam pembentukan opini. Informasi selalu sudah
merupakan interpretasi. Regulasi menjadi sangat penting karena kecenderungan
melemahnya pemaknaan realitas. Ketidakpedulian makna ini tidak lepas dari
tekanan atau obsesi pada teknik presentasi hingga mengorbankan pesan pokok.
Dalam praktek
jurnalistrik, tradisi moral deontology lekat mengarahkan para pelaku
komunikasi. Etika teologi ini
mengandaikan adanya pengkondisian, maksudnya elaborasi dan presentasi informasi
ditentukan oleh tujuan yang sering dipaksakan dari luar.
Kebebasan berekspresi di Indonesia saat ini cukup baik,
namun banyak dari pemilik dari stasiun TV dan juga pemerintah yang memanfaatkan
dari informasi yang disampaikan para penulis untuk mendapatkan keuntungan
individual.
Dahlia Suhendra 14140110215
Tidak ada komentar:
Posting Komentar