Senin, 30 Mei 2016

Dilema Regulasi Publik Kebebasan Berekspresi dan Tanggung Jawab



Dilema Regulasi Publik Kebebasan Berekspresi dan Tanggung Jawab

Media membantu masyarakat dalam mendapatkan informasi, tetapi sekaligus mempengaruhi dalam pembentukan opini. Informasi selalu sudah merupakan interpretasi. Regulasi menjadi sangat penting karena kecenderungan melemahnya pemaknaan realitas. Ketidakpedulian makna ini tidak lepas dari tekanan atau obsesi pada teknik presentasi hingga mengorbankan pesan pokok.

 Dalam praktek jurnalistrik, tradisi moral deontology lekat mengarahkan para pelaku komunikasi.  Etika teologi ini mengandaikan adanya pengkondisian, maksudnya elaborasi dan presentasi informasi ditentukan oleh tujuan yang sering dipaksakan dari luar.
Kebebasan berekspresi di Indonesia saat ini cukup baik, namun banyak dari pemilik dari stasiun TV dan juga pemerintah yang memanfaatkan dari informasi yang disampaikan para penulis untuk mendapatkan keuntungan individual.

















Dahlia Suhendra 14140110215

Tidak ada komentar:

Posting Komentar