Senin, 30 Mei 2016

Privasi dan Konfidentialitas dalam Etika Komunikasi serta Kepentingan Umum

Oleh : Ghesilia Gianty 
NIM 14140110386
Pertemuan 10

Pengertian Privasi dan Konfidensialitas
Konfidensialitas adalah sebuah status atau keadaan dimana hal-hal tertentu menjadi tertutup bagi pihak-pihak yang tidak seharusnya memiliki akses dan meliputi semua hal yang bersifat lisan maupun tulisan mengenai suatu hal yang terjadi sebelumnya ataupun yang yang direncanakan. Privasi sebagai hak untuk dibiarkan atau untuk mengontrol publikasi yang tidak diinginkan tentang urusan personal seseorang. Karena tak semua hal dapat diketahui publik, ada saja hal yang perlu disimpan secara konfiden dari publik untuk keselamatan dan kenyamanan publik sendiri.
Adalah beberapa hal yang membuat mengapa konfidensialitas merupakan nilai perlu dijaga, yaitu
1.     Kemampuan untuk menyimpan rahasia merupakan perwujudan otonomi individu
  1. Setiap orang butuh ruang pribadi. Konfidensialitas mewujudkan ruang pribadi.
  2. Konfidensialitas menumbuhkan rasa saling mempercayai.
  3. Konfisedsialitas penting untuk mencegah tindakan menyakiti orang lain.
  4. Konfidensialitas merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan kelompok sosial.
Berikut adalah pentingnya privasi sebagai etika juga menjadi faktor yang penting untuk dibahas, yaitu
1. Kebebasan: Kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri.
2. Tanggung Jawab: Bertanggung jawab atas sgala sesuatu yang disebabkan olehnya.
3. Hati Nurani: Hati nurani yang memerintahkan atau melarang suatu tindakan menurut situasi, waktu, dan kondisi tertentu.
4. Prinsip Kesadaran Moral: Beberapa tataran yang perlu diketahui untuk memosisikan tindakan individu dalam kerangka nilai moral tertentu. Prinsip tindakan moral mengandaikan pemahaman menyeluruh individu atas seluruh tindakan yang dilakukan sebagai seorang manusia.
Namun, bukan berarti ini membuat publik buta akan kebenaran yang konfiden. Ada saja beberapa hal yang memperbolehkan adanya pelanggaran terhadap konfidensialitas, yaitu
1.     Konfidensialitas dapat dilanggar, kecuali dalam praktik jurnalisme.
  1. Pers atas alasan apapun tidak boleh melanggar konfidensialitas.
  2. Hal ini akan menjatuhkan kredibilitas media
  3. Khusus untuk wartawan, jika Ia memegang konfidensialitas maka apa yang dipublikasikan menjadi tanggung jawab wartawan tersebut.
  4. Walaupun kemudian terkena sanksi maka hal tersebut merupakan resiko dari sebuah profesi.

Problematika Konfidensialitas
Hal yang mungkin terjadi dalam kasus konfidensialitas adalah kepercayaan wartawan dalam kasus-kasus besar terhadap narasumber anonim yang belum dapat dikenali secara jelas identitasnya. Wartawan harus belajar teliti dalam menerima informasi dan menilai dengan benar apakah  berita yang disebarkan aman bagi narasumber atau tidak.
Isu yang menjadi dilema untuk tidak dijadikan privasi dalam masyarakat adalah :
1. Penyakit menular
2. Homoseksual
3. Korban kejahatan seksual
4. Tersangka di bawah umur
5. Bunuh diri
6. Kamera dan rekaman tersembunyi

Tanggung Jawab Etis Media
            Wartawan memiliki tanggung jawab dalam membentuk pribadi masyarakat karena informasi yang disampaikan olehnya memiliki pengaruh besar terhadap proses berkembangnya kelayakan informasi yang didapatkan masyarakat. Bertanggung jawab dalam ideologi yang mereka sampaikan melalui karyanya, dan juga menjadi watchdog bagi masyarakat. Media seharusnya juga bersikap netral untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat yang tertindas. Suarakan minoritas bukan yang memiliki otoritas.

            Diversity of ownership and content, konglomerasi media, rating oriented, dan lainnya, memicu keberpihakan media dari yang lemah, dari mereka yang lebih membutuhkan perhatian lebih untuk dibantu. Seharusnya, media bersikap netral dan mampu menentang penguasa untuk menjalankan fungsi yang seharusnya mereka lakukan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar