Oleh : Ghesilia Gianty
NIM 14140110386
Pertemuan 10
Pengertian Privasi
dan Konfidensialitas
Konfidensialitas adalah sebuah status atau keadaan dimana
hal-hal tertentu menjadi tertutup bagi pihak-pihak yang tidak seharusnya
memiliki akses dan meliputi semua hal yang bersifat lisan maupun tulisan
mengenai suatu hal yang terjadi sebelumnya ataupun yang yang direncanakan. Privasi sebagai hak
untuk dibiarkan atau untuk mengontrol publikasi yang tidak diinginkan tentang
urusan personal seseorang. Karena tak semua hal dapat diketahui publik, ada
saja hal yang perlu disimpan secara konfiden dari publik untuk keselamatan dan
kenyamanan publik sendiri.
Adalah beberapa hal yang membuat mengapa konfidensialitas
merupakan nilai perlu dijaga, yaitu
1. Kemampuan untuk menyimpan rahasia merupakan perwujudan
otonomi individu
- Setiap
orang butuh ruang pribadi. Konfidensialitas mewujudkan ruang pribadi.
- Konfidensialitas
menumbuhkan rasa saling mempercayai.
- Konfisedsialitas
penting untuk mencegah tindakan menyakiti orang lain.
- Konfidensialitas
merupakan sarana untuk mewujudkan tujuan kelompok sosial.
Berikut
adalah pentingnya privasi sebagai etika juga menjadi faktor yang penting untuk
dibahas, yaitu
1. Kebebasan:
Kemampuan manusia untuk menentukan dirinya sendiri.
2. Tanggung Jawab: Bertanggung jawab atas sgala sesuatu yang disebabkan
olehnya.
3. Hati Nurani:
Hati nurani yang memerintahkan atau melarang suatu tindakan menurut situasi,
waktu, dan kondisi tertentu.
4. Prinsip Kesadaran Moral: Beberapa tataran yang perlu diketahui
untuk memosisikan tindakan individu dalam kerangka nilai moral tertentu.
Prinsip tindakan moral mengandaikan pemahaman menyeluruh individu atas seluruh
tindakan yang dilakukan sebagai seorang manusia.
Namun, bukan berarti ini membuat publik buta akan
kebenaran yang konfiden. Ada saja beberapa hal yang memperbolehkan adanya
pelanggaran terhadap konfidensialitas, yaitu
1. Konfidensialitas dapat dilanggar, kecuali dalam praktik
jurnalisme.
- Pers
atas alasan apapun tidak boleh melanggar konfidensialitas.
- Hal ini
akan menjatuhkan kredibilitas media
- Khusus
untuk wartawan, jika Ia memegang konfidensialitas maka apa yang
dipublikasikan menjadi tanggung jawab wartawan tersebut.
- Walaupun
kemudian terkena sanksi maka hal tersebut merupakan resiko dari sebuah
profesi.
Problematika
Konfidensialitas
Hal
yang mungkin terjadi dalam kasus konfidensialitas adalah kepercayaan wartawan
dalam kasus-kasus besar terhadap narasumber anonim yang belum dapat dikenali
secara jelas identitasnya. Wartawan harus belajar teliti dalam menerima
informasi dan menilai dengan benar apakah berita yang disebarkan aman
bagi narasumber atau tidak.
Isu yang menjadi dilema untuk tidak dijadikan privasi
dalam masyarakat adalah :
1. Penyakit
menular
2. Homoseksual
3. Korban
kejahatan seksual
4. Tersangka
di bawah umur
5. Bunuh
diri
6.
Kamera dan rekaman tersembunyi
Tanggung Jawab
Etis Media
Wartawan memiliki tanggung jawab
dalam membentuk pribadi masyarakat karena informasi yang disampaikan olehnya
memiliki pengaruh besar terhadap proses berkembangnya kelayakan informasi yang
didapatkan masyarakat. Bertanggung jawab dalam ideologi yang mereka sampaikan
melalui karyanya, dan juga menjadi watchdog bagi masyarakat. Media seharusnya
juga bersikap netral untuk mensejahterakan kehidupan masyarakat yang tertindas.
Suarakan minoritas bukan yang memiliki otoritas.
Diversity of ownership
and content, konglomerasi media, rating oriented, dan lainnya, memicu
keberpihakan media dari yang lemah, dari mereka yang lebih membutuhkan
perhatian lebih untuk dibantu. Seharusnya, media bersikap netral dan mampu
menentang penguasa untuk menjalankan fungsi yang seharusnya mereka lakukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar