Jumat, 25 Maret 2016

Filsafat Umum : Rasionalisme dan Empirisme

Agnes Chyntia - 14140110410




 Dari mana pengetahuan itu berasal? Dari mana Anda mengetahui sesuatu itu benar? Secara epistemologi, terdapat dua pandangan dalam memahami sebuah kebenaran, yaitu:

      1.      Rasionalisme


  •      Berkembang di Eropa
  •      Tidak memerlukan panca indra
  •     Tidak perlu diuji karena Anda sudah percaya
  •      Menggunakan akal budi
  •      Menganalisa
  •      Adanya koherensi (berkaitan dan logis)



      Tokoh pelopor Rasionalisme adalah Descartes. Ia percaya pada logika yang pasti dan jelas. Ia tidak percaya inderawi karena menyesatkan. Pandangan rasionalisme Descartes juga didukung dengan pernyataannya yang mendunia, "I think therefore I am". Descartes memperkenalkan prinsip-prinsip yang ia peroleh melalui pengetahuan deduksi yang ketat tentang dunia. prinsip-prinsip tersebut kemudian dikenal dengan istilah 'substansi' yang tak lain adalah ide bawaan yang sudah ada dalam jiwa sebagai kebenaran yang tidak bisa diragukan lagi. 
d    Ada tiga ide bawaan yang diajarkan Descartes, yaitu:
  1. Pemikiran; saya memahami diri saya makhluk yang berpikir, maka harus diterima juga bahwa pemikiran merupakan hakikat saya.
  2. Tuhan merupakan wujud yang sama sekali sempurna; karena saya mempunyai ide “sempurna”, mesti ada sesuatu penyebab sempurna untuk ide itu, karena suatu akibat tidak bisa melebihi penyebabnya.
  3. Keluasaan; saya mengerti materi sebagai keluasaan atau ekstensi, sebagaimana hal itu dilukiskan dan dipelajari oleh ahli-ahli ilmu ukur.
2.      Empirisme

  •      Berkembang di Inggris
  •      Harus diperlukan bukti atau sumber karena sesuatu hal bisa saja sesat atau menipu
  •      Bukan hanya percaya secara akal budi, tetapi harus secara fisik
  •      Mengandalkan panca indera
  •      Pengetahuan adalah pengalaman
  •      Adanya korespondensi (apa yang dilihat dan dipersepsikan sesuai dengan kenyataan)

Seiring perkembangan zaman, kedua pandangan tersebut sering menimbulkan perdebatan. Pandangan kritisisme kemudian hadir menengahi pandangan  rasionalisme dan empirisme. Kritisisme adalah penggabungan dua pandangan yang bertentangan. Kritisisme menghindarkan diri dari sifat sepihak rasionalisme dan dari sifat sepihak empirisme. Tokoh pelopor kritisisme adalah Immanuel Kant yang menganggap rasionalisme dan empirisme sama sama baik dan bisa menjadi sempurna.

Perbedaan antara rasionalisme dan empirisme
Perbedaan antara Rasionalisme dan Empirisisme yaitu Immanuel Kant mengajukan sintesis a priori. Menurutnya pengetahuan yang benar bersumber rasio dan empiris yang sekaligus bersifat a priori dan a posteriori. Sebagai gambaran, kita melihat suatu benda dikarenakan mata kita melihat ke arah benda tersebut (rasionalisme) dan benda tersebut memantulkan sinar ke mata kita (empirisme). (Immanuel Kant)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar