Zaman Yunani Kuno Hingga Awal Abad XX
Monica Khoirunnisa Permana
14140110383
Hakikat filsafat adalah untuk mencari
kebijaksanaan yang mampu mencerahi pengalaman manusia, agar bisa menempatkan
dan memainkan peranan secara tepat dalam seluruh kompleksitas pengalaman. Pada
zaman Yunani kuno, permasalahan yang menonjol adalah (di bidang filsafat) upaya
memahami kenyataan dualitas, “yang satu” dan “yang banyak”. Pada zaman Yunani
kuno pun, filsafat banyak memonopoli pengetahuan sejati. Abad peretngahan,
memunculkan ilmu teologi sebagai musuh utama filsafat. Perbedaan keduanya
menyebabkan adanya ketidak pastian keyakinan diantaara teologi dan filsafat.
Walaupun berbeda, tema dan bahasa teologi lebih mendominasi dibandingkan dengan
lingkup filsafat. Meski filsafat tetap kukuh pada jalurnya yang mencari
pemahaman dan kesatuan di lingkungan yang beragam, filsafat tidak melepaskan
diri dari keterkaitan teologi yang menggariskan Tuhan sebagai yang paling
benar. Bahkan, pada abad pertengahan, hampir semua filsuf dulunya seorang
teolog.
Hal
itu tidak berarti bahasan filsafat menjadi berkurang. Pada saat itu
pemikir-pemikir kreatif dan rasional berkembang pesat,. Saling kritik antar
filsuf terjadi setiap saat. Muncul dan berkembangnya ilmu sains pada abad XIV
memicu bergesernya perhatian dari
teologi dan mulai mengadakan penelitian apakah mungkin manusia dapat
mengendalikan dalam dan melakukan ekspansi? Tokoh-tokoh seperti Kepler dan
Galileo mengenalkan dasar sains klasik pada zaman sains modern. Maka perkembangan
modern sangat mempengaruhi perkembangan filsafat. Filsafat modern sendiri mulai
dari Rene Descartes dan Francis Bacon.. bacon menekankan penyelidikan empiris
terhadap alam agar manusia dapat emenguasai dan mengontrol lingkungan
materialnya, sedangkan Descartes menekankan perlunya penemuan baru.
Terdapat
3 macam tema Filsafat Analitik:
1.
Studi tentang peran bahasa di dalam komunikasi dan
penalaran.
2.
Metodelogi (logic of inquiry)
3.
Logika Formal.
Selain
filsafat analitik, terdapat pula aliran- aliran yang tidak boleh dianggap
remeh, yaitu:
1.
Pragmatism
2.
Fenomenologi
3.
Hegelianisme-Marxisme
4.
Filsafat proses
Posmodernisme,
menurut Feathersome adalh sebuah istilah yang menarik. Istilah “posmo”memiliki
arti “istilah yang menarik sekaligus menjengkelkan”. Menurut Jean Francois
Lyotard, jaman kita ditandai dengan matinya optimism manusia, terutama model
manusia modernis. Manusia modernis yakin kebenaran bisa multak di dapat dari
pengetahuan manusia. Tetapi bagi Lyotard, keyakinan manusia modernis tidak
berlaku karena tidak ada keinginan untuk mencari tahu lebih dalam dan mudah
berpuas diri.
Filsafat
memiliki ruang lingkup seluruh fenomena yang ada. Tetapi fokus bidang tentu
berbeda-beda tergantung minat dan kemampuan filsuf yang mengembangkan dan
mempraktekannya. Filsafat bisa dimengerti sebagai pengetahuan hal-hal mendasar,
yaitu sebagai pencarian arti hidup, ilmu tentang ilmu, kosmologi spekulatif
teori bahasa, dan teori diskusi kritis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar