Senin, 28 Maret 2016

Zaman Yunani Kuno Hingga Awal Abad XX

Zaman Yunani Kuno Hingga Awal Abad XX

Monica Khoirunnisa Permana
14140110383

            Hakikat filsafat adalah untuk mencari kebijaksanaan yang mampu mencerahi pengalaman manusia, agar bisa menempatkan dan memainkan peranan secara tepat dalam seluruh kompleksitas pengalaman. Pada zaman Yunani kuno, permasalahan yang menonjol adalah (di bidang filsafat) upaya memahami kenyataan dualitas, “yang satu” dan “yang banyak”. Pada zaman Yunani kuno pun, filsafat banyak memonopoli pengetahuan sejati. Abad peretngahan, memunculkan ilmu teologi sebagai musuh utama filsafat. Perbedaan keduanya menyebabkan adanya ketidak pastian keyakinan diantaara teologi dan filsafat. Walaupun berbeda, tema dan bahasa teologi lebih mendominasi dibandingkan dengan lingkup filsafat. Meski filsafat tetap kukuh pada jalurnya yang mencari pemahaman dan kesatuan di lingkungan yang beragam, filsafat tidak melepaskan diri dari keterkaitan teologi yang menggariskan Tuhan sebagai yang paling benar. Bahkan, pada abad pertengahan, hampir semua filsuf dulunya seorang teolog.
Hal itu tidak berarti bahasan filsafat menjadi berkurang. Pada saat itu pemikir-pemikir kreatif dan rasional berkembang pesat,. Saling kritik antar filsuf terjadi setiap saat. Muncul dan berkembangnya ilmu sains pada abad XIV memicu bergesernya perhatian  dari teologi dan mulai mengadakan penelitian apakah mungkin manusia dapat mengendalikan dalam dan melakukan ekspansi? Tokoh-tokoh seperti Kepler dan Galileo mengenalkan dasar sains klasik pada zaman sains modern. Maka perkembangan modern sangat mempengaruhi perkembangan filsafat. Filsafat modern sendiri mulai dari Rene Descartes dan Francis Bacon.. bacon menekankan penyelidikan empiris terhadap alam agar manusia dapat emenguasai dan mengontrol lingkungan materialnya, sedangkan Descartes menekankan perlunya penemuan baru.
Terdapat 3 macam tema Filsafat Analitik:
1.           Studi tentang peran bahasa di dalam komunikasi dan penalaran.
2.           Metodelogi (logic of inquiry) 
3.           Logika Formal.

Selain filsafat analitik, terdapat pula aliran- aliran yang tidak boleh dianggap remeh, yaitu:
1.           Pragmatism
2.           Fenomenologi
3.           Hegelianisme-Marxisme
4.           Filsafat proses

Posmodernisme, menurut Feathersome adalh sebuah istilah yang menarik. Istilah “posmo”memiliki arti “istilah yang menarik sekaligus menjengkelkan”. Menurut Jean Francois Lyotard, jaman kita ditandai dengan matinya optimism manusia, terutama model manusia modernis. Manusia modernis yakin kebenaran bisa multak di dapat dari pengetahuan manusia. Tetapi bagi Lyotard, keyakinan manusia modernis tidak berlaku karena tidak ada keinginan untuk mencari tahu lebih dalam dan mudah berpuas diri.

Filsafat memiliki ruang lingkup seluruh fenomena yang ada. Tetapi fokus bidang tentu berbeda-beda tergantung minat dan kemampuan filsuf yang mengembangkan dan mempraktekannya. Filsafat bisa dimengerti sebagai pengetahuan hal-hal mendasar, yaitu sebagai pencarian arti hidup, ilmu tentang ilmu, kosmologi spekulatif teori bahasa, dan teori diskusi kritis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar