Filsafat Ilmu Pengetahuan
Monica Khoirunnisa Permana
14140110383
Pengetahuan
dan pengetahuan ilmiah memiliki perbedaan. Pengetahauan adalah keseluruhan
pemikiran, gagasan, yang dimiliki manusia tentang kehidupannya, termasuk dunia
dan segala isinya. Sebelumnya manusia memiliki pemahaman tentang dunia yang
berdasarkan takhayul dan berkembang ke arah mitos, namun lambat laun jawaban
yang berdasarkan mitos tidak lagi dianggap memuaskan, sehingga muncul
penjelasan-penjelasan yang rasional. Penjelasan yang didasarkan atas pengalaman
atau empiris menjadi acuan untuk menjawab pertanyaan seputar kehidupan dan
fenomena alam.
Pengetahuan
sehari-hari dalam tujuan berguna untuk sehari-hari, sedangkan pengetahuan
ilmiah berguna untuk menemukan kebenaran, memperluas pemahaman, deskripsi,
eksplanasi, interpretasi, prediksi, retrodiksi, penemuan, aplikasi, dan
kontrol. Secara metode, pengetahuan sehari-hari tidak menggunakan metode
apapun, sedangkan metode yang diterapkan pengetahuan ilmiah adalah kualitatif
dan kuantitatif.
Berbeda
dengan pengetahuan sehari-hari, tujuan ilmu pengetahuan adalah, untuk
menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Menjawab pertanyaan “mengapa”
merupakan inti kegiatan ilmiah. Disamping untuk menjelaskan fenomena alam,
tujuan yang lain adalah untuk deskripsi atau pemaparan, retrodiksi, prediksi,
dan kontrol. Deskripsi adalah upaya menjawab pertanyaan tentang apa, siapa, di
mana, kapan, dan berapa. Deskripsi merupakan bentuk pemaparan suatu peristiwa.
Retrodiksi adalah model pemaparan yang berorientasi ke masa lalu, model ini
bertujuan untuk berorientasi ke masa depan. Kontrol berfungsi untuk membuat
atau mereka peristiwa dengan menggunakan pertimbangan ilmiah. Perbedaan bahasa
juga menjadi perbedaan. Dalam ilmu pengetahuan sehari-hari bahasa yang
digunakan tentunya adalah bahasa sehari-hari, sedangkan bahasa yang digunakan
pengetahuan ilmiah adalah bahasa ilmiah.
Van Melsen mengemukakan ciri-ciri
pengetahuan ilmiah:
1.
Metodis (memiliki metode dan logis)
2.
Memiliki system (sistematis)
3.
Universal (berlaku dimana saja)
4.
Objektif/intersubjektif
5.
Progresif (dinamis, teori bersifat tentative)
6.
Dapat digunakan
7.
Tanpa pamrih
Klasifikasi
ilmu penhetahuan umumnya berdasarkan perbedaan ciri-ciri atau sifat objek
(ontology). Berdasarkan strata fokus kajian, ilmu dapat diklassifikasi atas:
1.
Ilmu-ilmu yang mempelajari strata fisio kimiawi: ilmu pasti alam, ilmu
kimia, geologi, astronomi, dan teknik.
2.
Ilmu yang
mempelajari tentang biotik atau organisme yang hidup: ilmu hayat, ilmu
pertanian, kehutanan, peternakan, dan ilmu medis.
3.
Ilmu yang mempelajari strata psikis: ilmu
yang mempelajari psike atau jiwa ( persepsi, naluri, emosi, motivasi, kognisi,
afeksi) dan tingkah laku manusia.
4.
Ilmu
yang mempelajari strata khas manusia, yaitu kenyataan manusia sebagai makhluk
yang unik dan multidimensional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar