Senin, 28 Maret 2016

Filsafat Ilmu Pengetahuan

Filsafat Ilmu Pengetahuan

Monica Khoirunnisa Permana
14140110383

Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah memiliki perbedaan. Pengetahauan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, yang dimiliki manusia tentang kehidupannya, termasuk dunia dan segala isinya. Sebelumnya manusia memiliki pemahaman tentang dunia yang berdasarkan takhayul dan berkembang ke arah mitos, namun lambat laun jawaban yang berdasarkan mitos tidak lagi dianggap memuaskan, sehingga muncul penjelasan-penjelasan yang rasional. Penjelasan yang didasarkan atas pengalaman atau empiris menjadi acuan untuk menjawab pertanyaan seputar kehidupan dan fenomena alam.

Pengetahuan sehari-hari dalam tujuan berguna untuk sehari-hari, sedangkan pengetahuan ilmiah berguna untuk menemukan kebenaran, memperluas pemahaman, deskripsi, eksplanasi, interpretasi, prediksi, retrodiksi, penemuan, aplikasi, dan kontrol. Secara metode, pengetahuan sehari-hari tidak menggunakan metode apapun, sedangkan metode yang diterapkan pengetahuan ilmiah adalah kualitatif dan kuantitatif.

Berbeda dengan pengetahuan sehari-hari, tujuan ilmu pengetahuan adalah, untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Menjawab pertanyaan “mengapa” merupakan inti kegiatan ilmiah. Disamping untuk menjelaskan fenomena alam, tujuan yang lain adalah untuk deskripsi atau pemaparan, retrodiksi, prediksi, dan kontrol. Deskripsi adalah upaya menjawab pertanyaan tentang apa, siapa, di mana, kapan, dan berapa. Deskripsi merupakan bentuk pemaparan suatu peristiwa. Retrodiksi adalah model pemaparan yang berorientasi ke masa lalu, model ini bertujuan untuk berorientasi ke masa depan. Kontrol berfungsi untuk membuat atau mereka peristiwa dengan menggunakan pertimbangan ilmiah. Perbedaan bahasa juga menjadi perbedaan. Dalam ilmu pengetahuan sehari-hari bahasa yang digunakan tentunya adalah bahasa sehari-hari, sedangkan bahasa yang digunakan pengetahuan ilmiah adalah bahasa ilmiah.

            Van Melsen mengemukakan ciri-ciri pengetahuan ilmiah:
1.      Metodis (memiliki metode dan logis)
2.      Memiliki system (sistematis)
3.      Universal  (berlaku dimana saja)
4.      Objektif/intersubjektif
5.      Progresif (dinamis, teori bersifat tentative)
6.      Dapat digunakan
7.      Tanpa pamrih

Klasifikasi ilmu penhetahuan umumnya berdasarkan perbedaan ciri-ciri atau sifat objek (ontology). Berdasarkan strata fokus kajian, ilmu dapat diklassifikasi atas:
1.    Ilmu-ilmu yang mempelajari  strata fisio kimiawi: ilmu pasti alam, ilmu kimia, geologi, astronomi, dan teknik.
2.    Ilmu yang mempelajari tentang biotik atau organisme yang hidup: ilmu hayat, ilmu pertanian, kehutanan, peternakan, dan ilmu medis.
3.     Ilmu yang mempelajari strata psikis: ilmu yang mempelajari psike atau jiwa ( persepsi, naluri, emosi, motivasi, kognisi, afeksi)  dan tingkah laku manusia.
4.         Ilmu yang mempelajari strata khas manusia, yaitu kenyataan manusia sebagai makhluk yang unik dan multidimensional.  


Tidak ada komentar:

Posting Komentar