Hakikat
filsafat adalah upaya mencari kebijaksanaan yang mampu mencerahi pengalaman
manusia, agar bisa menempatkan diri dan memainkan perannya secara tepat di
dalam seluruh kompleksitas pengalaman. Permasalahan yang menonjol di bidang
filsafat salah satunya adalah upaya memahami kenyataan yang ditandai oleh
dualitas dari yang satu dan yang banyak. Hal tersebut minimal berada pada zaman
Yunani Kuno (kalau tidak mau menyebutnya sebagai masalah yang tetap relevan
sampai saat ini). Di zaman Yunani Kuno inilah peran filsafat memonopoli
pemahaman mengenai pengetahuan sejati, Abad Pertengahan menyajikan teologi
sebagai rival utama filsafat. Ciri khas dari abad pertengahan ini adalah hampir
semua filsuf pada dasarnya adalah teolog.
Perkembangan
ilmu sains pada abad XIV merupakan pemicu bergesernya pusat perhatian manusia
di dalam upayanya untuk menyatukan pemahamannya mengenai kenyataan. Tokoh-tokoh
seperti Kepler dan Galileo, meletakkan dasar sains klasik pada zaman modern,
sains model Newton. Maka, perkembangan sains modern sangat mempengaruhi
perkembangan filsafat. Perkembangan ini dipacu lebih cepat lagi dengan Zaman
Akal Budi yang ditandai oleh gerakan pencerahan pada abad XVII.
Dari
pembahasan sepintas mengenai sejarah perkembangan filsafat di atas, ada
beberapa hal yang dapat diambil untuk dijadikan alat mengidentifikasi peran
filsafat pada umumnya, serta kedudukannya di antara ilmu-ilmu kontemporer.
Filsafat sebenarnya mempunyai arena
seluruh pengalaman dan segala hal yang ada, tetapi fokus perhatian jelas akan
berbeda sesuai dengan minat dari filsuf yang mempraktekkannya. Filsafat bisa
dimengerti sebagai pengetahuan mengenai hal-hal yang mendasar; sebagai upaya
mencari arti hidup; sebagai ilmu tentang ilmu; sebagai komologi spekulatif;
sebagai teori bahasa atau sebagai teori diskusi kritis.
CINDY
14140110101
Tidak ada komentar:
Posting Komentar