Pengetahuan dan Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan
adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, dan pemahaman yang dimiliki manusia
tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Mitos dan
pengetahuan pra-ilmiah sebagai jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi
manusia. Tatkala jawaban yang diberikan mitos dan pengetahuan sehari-hari itu
tidak lagi memuaskan (memadai), muncul upaya untuk menjelaskan fenomena alam
dengan penjelasan rasional dan kemudian penjelasan yang didasarkan atas
pengalaman (empiri) untuk memberikan jawaban terhadap fenomena alam dan
pengalaman hidup manusia. Sedangkan
pengetahuan ilmiah merupakan jenis pengetahuan yang memiliki ciri-ciri dan
metode serta sistematika tertentu.
Pengetahuan Sehari-hari dan Pengetahuan
Ilmiah (Ilmu Pengetahuan)
Pengetahuan
sehari-hari (eksistensial) adalah bentuk pengetahuan yang digunakan untuk
kepentingan sehari-hari. Sedangkan pengetahuan ilmiah adalah bentuk pengetahuan
yang bertujuan untuk menemukan kebenaran, memperluas pemahaman/pengetahuan,
deskripsi, eksplanasi, interpretasi, prediksi, retrodiksi, penemuan, aplikasi,
dan kontrol.
Ciri Ilmu Pengetahuan/ Pengetahuan Ilmiah
Ciri ilmu pengetahuan menurut beberapa
tokoh:
1. Beerlin: Pertama, anggapan bahwa
pengetahuan berlaku umum; kedua, ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan mandiri
(otonom) dalam mengembangkan norma-norma ilmiah; ketiga, pengetahuan ilmiah
mempunyai dasar pembeneran (mislanya: verifikasi, dan falsifikasi); keempat,
pengetahuan ilmiah bersifat sistematik; dan kelima, pengethuan ilmiah bersifat
objektif.
2. Van Melsen: Metodis (memiliki metode
(logis dan koheren) sebagai dasar pembenaran (justifikasi) teorinya), memiliki
sistem (sistematis), universal (berlaku dimana saja), objektif/intersubjektif,
progresif (dinamis, teori bersifat tentatif), dapat digunakan (ada kaitan
antara teori dengan praktik), tanpa pamrih (prinsip ilmu demi ilmu).
3.
Robert
Merton: Universalisme, komunisme, ketanpa-pamrihan, skeptisisme, terorganisir.
Metodologi dan Fisalfat Ilmu Pengetahuan
Ilmu atau bidang filsafat yang membahas
tentang cara-cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan disebut metodologi.
Metodologi (juga logika) termasuk bidang yang yang disebut dengan “tool studies” atau mata pelajaran mengenai
“alat”, maksudnya mata pelajaran itu berguna sebagai “alat” bagi mata pelajaran
lain. Metodologi (termasuk bahasa dan logika) adalah mata pelajaran alat yang
diperlukan oleh semua bidang ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu pengetahuan dikelompokkan
pada: (1) filsafat ilmu pengetahuan umum (membahas problem filsafat ilmu yang
terdapat pada ilmu pengetahuan pada umumnya), dan (2) filsafat ilmu pengetahuan
khusus (membahas problem filsafat
pada kelompok ilmu tertentu).
Aspek-aspek yang menjadi fokus utama
dalam bahasan filsafat ilmu pengetahuan di antaranya adalah :
1.
Studi
tentang: konsep-konsep, pengandaian-pengandaian serta metodologi ilmu, analisis
konsep-konsep dan bahasa yang digunakan, ektensi dan rekontruksi bagi aplikasi
yang lebih konsisten dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
2.
Studi
dan justifikasi (pembenaran) proses penarikan kesimpulan yang digunakan ilmu
pengetahuan secara struktur simboliknya.
3.
Studi
tentang keragaman bidang ilmu serta sifat saling keterkaitannya, persamaan,
perbedaan, serta persoalan paradigmanya.
4.
Studi
tentang konsekuensi-konsekuensi pengetahuan ilmiah bagi persepsi kita tentang
realitas, pemahaman kita tentang fenomena alam; hubungan logika dan matematika
dengan realitas, status entitas-entitas teoritis; sumber-sumber ilmu
pengetahuan dan validitasnya; hubungan ilmu pengetahuan dengan subjek serta
dengan nilai-nilai.
5.
Analisis
tentang berbagai konsep dan masalah yang galibnya digunakan dalam metode ilmiah,
seperti: fakta, evidensi, aksioma, dalil, postulat, observasi, deskripsi, penjelasan,
konsep, klasifikasi, model, hipotesa, teori, hokum deduksi, induksi,
kausalitas, verifikasi, falsifikasi, peobabilitas, dll.
Istilah-istilah yang Penting
dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan
1.
Fakta: Segala sesuatu yang ada di alam ini, dapat
dibuktikan benar/salahnya secara empiris.
2.
Konsep:
Dalam berpikir dan menyatakan suatu fakta, kita menggunakan bahasa dan simbol. Merupakan
abstraksi yang mewakili objek, sifat-sifat satu fenomena tertentu.
3.
Definisi
konseptual dan Operasional: Definisi konseptual adalah definisi yang
menggunakan konsep-konsep tertentu untuk mendefinisikan konsep lain. Berperan
untuk memperlancar komunikasi di kalangan ilmuan. Definisi Operasional berperan
untuk agar konsep absrtak dapat ditingkatkan ke wilayah observasional atau
tingkah laku. Defiinisi ini adalah dasar dan dapat diteliti lagi.
4. Postulat:
Dalam ilmu pasti sama maksudnya dengan aksioma, yaitu konsensus yang
dianut/diterima secara arbitrer. Ini tidak bisa dibantah.
5.
Asumsi:
Anggapan yang menjadi titik tolak penelitian.
6.
Hipotesis:
Pernyataan dalam bentuk fundasi atau pengandaian.
7. Teori:
Penjelasan tentang apa yang terjadi atau penjelasan mengapa gejala (proses) tertentu
terjadi. Fungsinya adalah untuk mengarah observasi, merangkum pengetahuan, dan
memprediksi atau mengontrol fakta.
Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Berdasarkan urutan/strata objek yang
menjadi fokus kajian, maka ilmu pengetahuan dapat diklasifikasi atas:
1.
Ilmu-ilmu
yang mempelajari strata fisio-kimiawi (organis dan anorganis) seperti: ilmu
pasti alam, ilmu kimia, geologi, atronomi, teknik, dll.
2.
Ilmu-ilmu
yang mempelajari strata biotik, yang mempelajari organisme yang hidup, seperti:
ilmu hayat, ilmu pertanian, kehutanan, peternakan, dan ilmu medis.
3.
Ilmu
yang mempelajari strata psikis: ilmu yang mempelajari psike (jiwa: persepsi,
naluri, emosi, kognisi, afeksi, motivasi) dan tingkah laku manusia.
4.
Ilmu-ilmu
yang mempelajari strata khas manusia, yaitu kenyataan manusia sebagai makhluk
yang unik dan multidimensional.
Sementara itu, kelompok ilmu
sosial-budaya menggunakan metode hermeneutika, fenomenologi atau metode
kualitatif dan menggunakan bahasa deskriptif. Oleh karena itu, kelompok ilmu
ini disebut juga kelompok ilmu Verstehen (pemahaman,
penafsiran).
R. Alca Octaviani
14140110304
Tidak ada komentar:
Posting Komentar