Senin, 28 Maret 2016

Filsafat Ilmu Pengetahuan

Filsafat Ilmu pengetahuan
Pengetahuan dan pengetahuan ilmiah: pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan hanya salah satu jenis pengetahuan yang memiliki ciri-ciri khusus. Thomas Huxley mengemukakan bahwa inti sains tidak lebih dari akal sehat yang terlatih dan tertata
Pengetahuan sehari-hari dan pengetahuan ilmah: pengetahuan sehari-hari tujuan nya berguna untuk kehidupan sehari-hari sedangkan pengetahuan ilmiah menemukan kebenaran, memperluas pemahaman/pengetahuan, deskripsi, eksplanasi, intepretasi, prediksi, retroduksi, penemun, aplikasi, control. Metode pengetahuan sehari-hari, tanpa metode sengkan pengetahuan ilmiah kualitatif kuantitatif. Bahasa pengetahuan sehari-hari, ambigu/kabur sedangkan pengetahuan ilmiah lugas/tepat, verifikasi/falsifikasi
Ciri ilmu pengetahuan/pengetahuan ilmiah: pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu serta cara bagaimana memperoleh dan membuktikan kebenarannya. Beerling mengemukakan ciri ilmu pengetahuan pertama, bahwa pengetahuan berlaku umum; kedua, ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan madiri dalam mengembangkan norma-norma ilmiah; ketiga, pengetahuan ilmiah mempunyai dasar pembenaran misalnya verivikasi dan falsifikasi; keempat, pengetahuan ilmiah bersifat sistematik; kelima pengetahuan ilmiah bersifat objektif
Metodologi dan filsafat ilmu pengetahuan: metodologi adalah mata pelajaran alat yang diperlukan oleh semua bidang ilmu pengetahuan. Terkait metodologi dan logika, keduanya adalah dua cabang filsafat yang memiliki kedekatan, musabab itu terkadang metodologi dimasukkan dalam kajian logika
Istilah-istilah yang penting dalam filsafat ilmu pengetahuan: 1. Fakta 2. Konsep. 3. Definisi konseptual dan definisi operasional 4. Postulat 5. Asumsi 6. Hipotesis dan 7. Teori
Metode ilmiah dan asumsi-asumsi ilmiah: metode ilmiah seperti empiris-eksperimental adalah hasil penemuan yang telah diupayakan manusia dalam waktu yang cukup lama. SOberg dan Nett mengemukakan beberapa asumsi-asumsi yang terdapat dalam metode ilmiah antara lain; 1. Ada peristiwa atau fenomena yang terjadi secara berulang kembali atau peristiwa yang mengikuti pola/alur tertntu 2. Ada keyakinan bahwa ilmu pengetahuan adalah lebih utama dari kebodohan 3. Ada keyakinan bahwa pengalaman memberikan dasar yang dapat dipercaya bagi kebenaran ilmu pengetahuan 4. Ada tatanan kausalitas dalam fenomena alam dan fenomena social dan manusa 5. Ada asumsu yang berkaitan dengan pengamat
Logika dan metodologi: logika seperti yang sudah disampaikan sebelumnya adalah cabang filsafat yang membicarakan bagaimana cara untuk menarik kesimpulan dengan benar/tepat. Dalam logika dibahas cara penarikan kesimpulan yang bersifat umum, seperti logika induktif dan logika deduktif
Klasifikasi ilmu pengetahuan: 1. Ilmu-ilmu yang mempelajari strata fisio-kimiawi (organis dan non-organis) seperti: ilmu alam, ilmu kimia, geologi, astronomi, teknik dan lain-lain 2. Ilmu-ilmu yang mempelajari strata biotik, yang mempelajari organisme yang hidup, seperti: ilmu hayat, ilmu pertanian, kehutanan, peternakan dan ilmu medis 3. Ilmu yang mempelajari strata psikis, ilmu yang mempelajari kejiwaan, presepsi, naluri, emosi, kognisi, afeksi, motivasi dan tingkah laku manusia 4. Ilmu-ilmu yang mempelajari strata manusia, yaitu keyataan manusia sebagai makluk yang unik dan multidimensional

Pandangan seputar ilmu pengetahuan: banyak pemikir atau ilmuan yang telah melahirkan pandangan dan ilmu pengetahuan yang baru misalnya Farncis Bacon, Copernicus, Galileo, Newton dan Rene Descartes. Pada pertengahan abad ke 17, usaha untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi bukan sekedar dilakukan oleh individu akan tetapi juga oleh kelompok ilmuan beserta dengan majalah ilmiahnya. Salah satu hasil paling penting dari perkumpulan lembaga ilmu pengetahuan ini adalah penyebarluasan filsafat alam ke seluruh eropa. Hal ini melahirkan pula cara berpikir kritis/rasional dan ide-ide mekanistis tentang alam yang kemudian berkembang ke penjuru eropa. Namun diikuti juga dengan pandangan deisme ( Tuhan tidak ikut campur dalam urusan alam karena alam telah diatur oleh hukum-hukum alam), agnotisme (ragu apakah Tuhan ada atau tidak) dan ateisme ilmiah (tidak mengakui adanya Tuhan)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar