Senin, 28 Maret 2016

Filsafat Sebagai Ilmu Pengetahuan



FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

               Pengetahuan adalah keseluruhan dari pemikiran, gagasan, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia beserta sgala isinya, manusia dan kehidupan termasuk di dalamnya. Pikiran manusia dipengaruhi oleh berbagai macam pengetahuan yang bersifat ilmiah maupun non-ilmiah. Yang membedakan pengetahuan ilmiah dengan pengetahuan lainnya adalah ciri dan juga sistematika isinya. Pengetahuan ini akan berusaha menjelaskan dasar-dasar mengapa pengetahuan itu dapat terjadi, akan dijelaskanmengenai deskripsi, retrodiksi, prediksi, dan kontrol. Pengetahuan bersifat informatif dan teoritis karena dengan acuan itulah suatu informasi dapat diidentifikasi.
               Untuk masa sekarang ini tokoh post-positivisme tidak menerima teori kritis dan postmodernisme, mereka cenderung menolak ciri ilmiah modern. Pengetahuan ilmiah biasa disebut ilmu pengetahuan merupakan pengetahuan yang memiliki ciri-ciri tertentu serta cara metode bagaimana cara membuktikan suatu kebenaran. Beberapa toko memiliki deskripsi tersendiri mengenai ciri ilmu pengetahuan.
Menurut Beerling (1986) :
1.      Pengetahuan berlaku umum
2.      Ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan mandiri (otonom) dalam mengembangkan norma-norma ilmiah.
3.      Pengetahuan ilmiah mempunyai dasar-dasar pembenaran (misal: verifikasi dan falsifikasi).
4.      Pengetahuan ilmiah bersifat sistematik.
5.      Pengetahuan ilmiah bersifat objektif.
Menurut Van Melsen:
1.      Metodis (memiliki metode (logis dan koheren) sebagai dasar pembenaran (justifikasi) teorinya).
2.      Memiliki sistem (sistematis).
3.      Universal (berlaku dimana saja).
4.      Objektif/intersubjektif.
5.      Progresif (dinamis, teori bersifat tentatif).
6.      Dapat digunakan (ada kaitan antara teori dengan praktik).
7.      Tanpa pamrih (prinsip ilmu demi ilmu).
Menurut Robert Merton:
1.      Universalisme
2.      Komunisme
3.      Ketanpa-pamrihan
4.      Skeptisisme
5.      Terorganisir
Ilmu atau bidang filsafat yang membahas tentang cara-cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan disebut metodologi. Metodologi adalah ilmu yang membahas tentang berbagai macam cara/metode yang digunakan untuk menemukan teori atau kesimpulan dalam berbagai ilmu pengetahuan dan biasanya membicarakan hal-hal yang bersifat umum. Metodologi memiliki 2 cabang ilmu yang berkaitan yaitu bahasa dan logika. Disini dibicarakan bagaimana memperoleh kesimpulan dengan valid. Dalam ilmu pengetahuan ada 2 model penalaran yaitu induktif dan deduktif. Penalaran induktif adalah penarikan kesimpulan yang bertolak dari sejumlah data sedangkan deduktif adalah penalaran yang bertolak dari hal-hal umum.
Filsafat ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan pada filsafat ilmu pengetahuan umum dan filsafat ilmu pengetahuan khusus. Filsafat ilmu pengetahuan umum membahas problem filsafat ilmu ilmu pengetahuan pada umumnya. Sementara filsafat ilmu khusus membahas problem filsafat ilmu pada kelompok ilmu tertentu.
Aspek-aspek yang menjadi fokus utama dalam bahasan filsafat ilmu pengetahuan diantaranya adalah:
1.      Studi tentang konsep-konsep, pengandaian-pengandaian serta metodologi ilmu, analisis konsep-konsep dan bahasa yang digunakan, eksistensi dan rekontruksi bagi aplikasi yang lebih konsisten dalam memperoleh ilmu pengetahuan.
2.      Studi dan justifikasi proses penarikanm kesimpulan yang digunakan ilmu pengetahuan serta struktur simboliknya.
3.      Studi tentang keragaman bidang ilmu serta sifat saling keterkaitannya, persamaan, perbedaan, serta persoalan paradigmanya.
4.      Studi tentang konsekuensi-konsekuensi pengetahuan ilmiah bagi persepsi kita tentang realitas, pemahaman kita tentang fenomena alam, hubungan logika dan matematika dengan realitas, status entisitas-entisitas teoritis, pengetahuan dengan subjek serta nilai.
5.      Analisi tentang berbagai konsep dan masalah yang galibnya digunakan dalam metode ilmiah.
Ada beberapa istilah yang biasa digunakan dalam metode penelitian:
1.      Fakta
Fakta adalah sesuatu yang dapat diobservasi sehingga pernyataan tentang fakta itu dapat dibuktikan benar salahnya secara empiris. Suatu teori dapat dibenarkan dengan adanya fakta dan fakta pun akan menimbulkan kemunculan teori-teori baru.
2.      Konsep
Konsep digunakan untuk mendeskripsikan dunia empiris yang menjadi fokus kajiannya, hal ini pun merupakan abstraksi yang mewakili objek.
3.      Definisi konseptual dan operasional
Definisi konseptual biasanya berkaitan dengan konsep yang abstrak atau tidak dapat diobservasi secara langsung, biasanya berperan untuk memperlancar komunikasi di kalangan ilmuan.
4.      Postulat
Postulat berfungsi sebagai dasar/fondasi dalam ilmu pasti, biasanya kita temukan pada logika dan matematika.
5.      Asumsi
Asumsi merupakan anggapan dasar, setiap orang pasti memikliki asumsi pemikiran sendiri.
6.      Hipotesis
Tingkat tengah yang bersifat abstraksi dari sekelompok fakta/fenomena.
7.      Teori
Teori adalah suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi. Penjelasan tentang apa yang terjadi dan mengapa suatu hal dapat terjadi. Teori berfungsi untuk merangkum pengetahuan, memprediksi, dan mengontrol fakta.
               Metode ilmiah adalah cara untuk menunjukkan dan memberikan bukti akan kebenaran suatu teori/pernyataan terkait dengan yang akan dikemukakan. Penelitian ilmiah akan bverhasil dengan baik apabila dilakukan dengan struktur yang sesuai. Adanya perumusan masalah, penyusunan kerangka dasar teori, penarikan hipotesis, eksperimen, analisis data, dan penarikan kesimpulan. Sedangkan metode non ilmiah adalah suatu cara yang digunakan untuk memecahkan masalah. Dalam prosesnya masalah dipecahkan berdasarkan pendapat.
Disca Magura
14140110421

Tidak ada komentar:

Posting Komentar