Senin, 28 Maret 2016

Filsafat Ilmu Pengetahuan



Bab 3
Filsafat Ilmu Pengetahuan
Review Buku Filsafat Ilmu Klasik Hingga Kontemporer – Dr. Akhyar Yusuf Lubis

Oleh: Adrian Renardi - 14140110108

            Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Mitos dan pengetahuan pra ilmiah memberikan jawaban atas masalah yang dihadapi manusia akan tetapi dirasa kurang memuaskan (memadai). Penjelasan yang didasarkan atas pengalaman, akan memberikan jawaban atas pertanyaan manusia. Pengetahuan ilmiah berbeda dengan pengetahuan, pengetahuan ilmiah memiliki ciri-ciri dan metode tersistematis. Dapat dikatakan bahwa pengetahuan (knowledge) memiliki ruang yang lebih luas ketimbang pengetahuan ilmiah (science) yang pada intinya tidak lebih dari pemikiran akal sehat.

            Pengetahuan yang sehari-hari ini dapat atau sering disebut commonsense, memiliki perbedaan tersendiri dengan pengetahuan ilmiah. Pengetahuan bertujuan untuk diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari sedangkan pengetahuan ilmiah itu bertujuan untuk menemukan kebenaran, memperluas pemahaman/pengetahuan, deskipsi, eksplanasi, interpretasi, prediksi, penemuan, dan kontrol. Metode yang dipakai pengetahuan ilmiah terdiri atas kualitatif dan kuantatif, sedangkan pengetahuan tanpa metode.
           
            Keduanya baik ilmu pengetahuan atau pengetahuan ilmiah sama-sama memiliki tujuan yang sama antara lain:
1.  Menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi, menjawab pertanyaan “mengapa” yang sekaligus merupakan inti kegiatan ilmiah.
2.     Mendeskripsikan atau memaparkan suatu peristiwa
3.     Retrodiksi, prediksi, dan kontrol. Menjawab pertanyaan “apa”, “siapa”, “dimana”, “kapan”, “berapa”.

            Beerling mengemukakan beberapa ciri ilmu pengetahuan yang antara lain, pertama, anggapan bahwa pengetahuan berlaku umum bagi setiap insan manusia. Kedua, ilmu pengetahuan memilki kemandirian (otonom) dalam mengembangkan norma-norma. Ketiga, pengetahuan imiah mempunyai dasar pembenaran (verifikasi). Keempat, pengetahuan ilmiah bersifat sistematik dan terstruktur. Kelima, pengetahuan ilmiah bersifat objektif.

            Ilmu atau bidang filsafat yang membahas tentang cara-cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan disebut metodologi. Ilmu itu termasuk bidang tool studies atau alat yang memiliki arti berguna untuk ilmu-ilmu lain. Untuk mata pelajaran yang membahas bahan atau isinya sendiri disebut content studies. Di dalamnya mengajarkan fakta-fakta, bahan-bahan atau informasi tentang mata pelajaran tertentu. Terkait ilmu filsafat, filsafat ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi filsafat ilmu pengetahuan umum dan filsafat ilmu pengetahuan khusus. Umum berarti membahas tentang permasalahan filsafat ilmu yang terdapat pada ilmu pengetahuan. Khusus berarti  membahas tentang permasalah filsafat pada kelompok ilmu tertentu.
           
            Dalam filsafat ilmu pengetahuan, terdapat istilah-istilah penting yang harus kita ketahui. Istilah-istilah ini dijadikan sebagai dasar yang kuat untuk memperdalam penelitian atau kuliah metodologi antara lain fakta, konsep, definisi konseptual dan operasional, postulat (konsensus yang dianut atau diterima), asumsi, hipotesis, dan teori. Ilmu pengetahuan sendiri diklasifikasikan berdasarkan perbedaan ciri-ciri atau sifat objek (ontologi). Berikut urutan objek yang menjadi fokus kajian: ilmu-imu yang mempelajari strata fisio-kimiawi, ilmu-ilmu yang mempelajari strata biotik / organisme hidup, ilmu yang mempelajari strata psikis, ilmu yang mempelajari psike dan tingkah laku, serta ilmu-ilmu yang mempelajari strata khas manusia, yaitu kenyataan manusia sebagai makhluk yang unk sekaligus multidimensional.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar