Senin, 28 Maret 2016

Bab 3. Filsafat ilmu pengetahuan.

Kezia / 14140110199

Pengetahuan dan Pengetahuan Ilmiah
Pengetahuan merupakan wawasan (knowledge), karena mencakup fenomena hidup dengan jangkauan lebih luas (pengetahuan agama, pengetahuan sehari-hari, pengetahuan ilmiah) sedangkan pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan merupakan jenis pengetahuan yang memiliki ciri-ciri dan metode serta sistematika tertentu.

Pengetahuan sehari-hari dan Pengetahuan Ilmiah (Ilmu Pengetahuan)
Pengetahuan sehari-hari adalah bentuk pengetahuan yang digunakan untuk kepentingan sehari-hari (pengetahuan eksistensial). Contohnya penemuan obat-obatan tradisional tanpa pembuktian laboratorium (ilmiah) sehingga tidak dapat diketahui bagaimana obat-obatan tersebut dapat mengobati suatu penyakit. Namun, sebagian masyarakat awam percaya begitu saja bahwa jamu itu sanggup mengobati penyakit, tanpa dapat menjelaskan alasannya. Jika jenis jamu/obat-obatan itu dianalisis/diteliti melalui laboratorium oleh seorang ahli dalam bidangnya, kemudian memperoleh hasil, maka pengetahuan sehari-hari itu sudah ditingkatkan menjadi pengetahuan ilmiah. Berbeda dengan pengetahuan sehari-hari, tujuan ilmu pengetahuan/pengetahuan ilmiah adalah (1) untuk menjelaskan mengapa suatu peristiwa terjadi. Menjawab pertanyaan “mengapa” merupakan inti kegiatan ilmiah.

Ciri Ilmu Pengetahuan / Pengetahuan Ilmiah
Menurut Van Melsen :
1.       Metodis (memiliki metode (logis dan koheren) sebagai dasar pembenaran (justifikasi) teorinya).
2.       Memiliki sistem (sistematis).
3.       Universal (berlaku di mana saja).
4.       Objektif/intersubjektif.
5.       Progresif (dinamis, teori bersifat tentatif).
6.       Dapat digunakan (ada kaitan antara teori dengan praktik).
7.       Tanpa pamrih (prinsip ilmu demi ilmu).

Metodologi dan Filsafat Ilmu Pengetahuan
Metodologi adalah bidang filsafat yang membahas tentang cara-cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan. Disebut mata pelajaran mengenai “alat”, maksudnya berguna sebagai “alat” bagi mata pelajaran lain. Metodologi diperlukan oleh semua bidang ilmu pengetahuan. Metodologi dan Logika saling berkaitan, terkadang metodologi dimasukkan dalam kajian logika. Ada dua model penalaran dalam logika yang paling dominan, yaitu induktif dan deduktif. Induktif, penarikan kesimpulan yang bertolak dari sejumlah data, menarik secara general. Deduktif, penalaran yang bertolak dari hal-hal yang umum, lantas menarik kesimpulan yang lebih khusus.
Terkait dengan filsafat ilmu pengetahuan, filsafat ilmu pengetahuan dapat dikelompokkan pada (1) filsafat ilmu pengetahuan umum dan (2) filsafat ilmu pengetahuan khusus. Umum membahas problem filsafat ilmu yang terdapat pada ilmu pengetahuan pada umumnya. Khusus membahas problem filsafat pada kelompok ilmu tertentu.

Istilah – istilah Penting dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan

1.       Fakta
Bertrand Russell menyatakan bahwa fakta adalah segala sesuatu yang ada di alam ini, dapat diobservasi sehingga pernyataan tentang fakta itu dapat dibuktikan benar-salahnya secara empiris.

2.       Konsep
Bahasa dan simbol dalam berpikir dan menyatakan suatu fakta, disebut konsep. Ilmu pengetahuan diawali dengan menciptakan konsep-konsep untuk mendeskripsikan fakta atau dunia empiris.

3.       Definisi Konseptual dan Operasional
Definisi konseptual adalah definisi yang menggunakan konsep-konsep tertentu untuk mendefinisikan konsep lain. Definisi konseptual bertujuan untuk melancarkan komunikasi di kalangan ilmuwan.

4.       Postulat
Dalam ilmu pasti sama maksudnya dengan aksioma, yaitu konsensus yang dianut/diterima secara arbitrer, berfungsi sebagai dasar/fundasi dalam ilmu pasti.

5.       Asumsi
Anggapan yang menjadi titik tolak penelitian. Secara implisit terkandung dalam paradigma, perspektif, dan kerangka teori yang digunakan dalam penelitian.

6.       Hipotesis
Pernyataan dalam bentuk fundasi atau pengandaian. Hipotesis juga dapat berarti pernyataan yang dipakai sebagai jawaban/penjelasan sementara, yang kebenarannya harus dibuktikan melalui konfirmasi faktual.

7.       Teori
Teori berarti suatu pandangan atau persepsi tentang apa yang terjadi, atau penjelasan mengapa gejala (proses) tertentu terjadi. Karena itu, dapat dikatakan sebagai jawaban (pernyataan) terhadap pertanyaan “mengapa”.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar