Senin, 28 Maret 2016

Ilmu Pengetahuan berdasarkan Perspektif Ilmu



Ontologi dan Etika Filsafat
Kata ontologi berasal dari perkataan Yunani, yaitu : Ontos : being, dan Logos. Logic Jadi ontology adalah the theory of being qua being ( teori tentang keberadaan sebagai keberadaan ). Istilah ontologi adalah ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada yang merupakan kenyataan baik berbentuk jasmani atau kongkrit maupun rohani atau abstrak.
Istilah ontologi pertama kali diperkenalkan oleh rudolf Goclenius pada tahun 1936 M, untuk menamai hakekak yang ada bersifat metafisis. Dalam perkembangannya Christian Wolf (1679-1754) membagi metafisika menjadi dua, yaitu metafisika umum dan khusus.
Metafisika umum adalah istilah lain dari ontologi. Dengan demikian, metafiska atau otologi adalah cabang filsafat yang membahas tentang prinsip yang paling dasar atau paling dalam dari segala sesuatu yang ada. Sedangkan metafisika khusus masih terbagi menjadi Kosmologi, Psikologi dan Teologi.
Ontologi membahas tentang yang ada, yang tidak terikat oleh satu perwujudan tertentu. Dalam kaitan dengan ilmu, aspek ontologis mempertanyakan tentang objek yang ditelaah oleh ilmu. Secara ontologis ilmu membatasi lingkup penelaahan keilmuannya hanya pada daerah yang berada dalam jangkauan pengalaman manusia dan terbatas pada hal yang sesuai dengan akal manusia.
Secara lebih terperinci ilmu mempunyai tiga asumsi yang dasar, yaitu: 
1.       Menganggap objek-objek tertentu mempunyai keserupaan satu sama lain, umpamanya dalam hal bentuk, struktur, sifat dan sebagainya.
2.       Menganggap bahwa suatu benda tidak mengalami perubahan dalam jangka waktu tertentu . Kegiatan keilmuan bertujuan mempelajari tingkah laku suatu objek dalam suatu keadaan tertentu.
3.       Menganggap bahwa tiap gejala bukan merupakan suatu kejadian yang bersifat kebetulan.
Ontologi membahas tentang yang ada yang universal, menampilkan pemikiran semesta universal. Ontologi berupaya mencari inti yang termuat dalam setiap kenyataan. Dalam rumusan Lorens Bagus; ontology menjelaskan yang ada yang meliputi semua realitas dalam semua bentuknya. Aspek ontologi ilmu pengetahuan tertentu hendaknya diuraikan/ditelaah secara :
a.        Metodis: Menemukan dan mengolah pengetahuan menggunakan metode tertentu, tidak serampangan.
b.       Sistematis: Saling berkaitan satu sama lain secara teratur dalam suatu keseluruhan. Menggunakan langkah-langkah tertentu yang teratur dan terarah sehingga menjadi suatu keseluruhan yang terpadu.
c.        Koheren: Unsur-unsurnya saling berkaitan,tidak boleh mengandung uraian yang bertentangan. Setiap bagian dari jabaran ilmu pengetahuan itu merupakan rangkaian yang saling terkait dan berkesesuaian (konsisten).
d.       Rasional: Berdasar pada kaidah berfikir yang benar (logis)
e.        Komprehensif: Melihat obyek tidak hanya dari satu sisi/sudut pandang, melainkan secara multidimensional atau secara keseluruhan (holistik)
f.        Radikal: Diuraikan sampai akar persoalannya, atau esensinya
g.       Universal: Kebenarannya sampai tingkat umum yang berlaku di mana saja.

Disca Magura
14140110421

Tidak ada komentar:

Posting Komentar