Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Ontologis
Ontologi merupakan salah satu kajian filosofis yang paling kuno
oleh para filsuf Yunanti. Studi tersebut membahas keberadaan sesuatu yang
bersifat konkret. Tokoh Yunanti yang memiliki pandangan yang bersifat ontologi
adalah Thales, Plato, dan Aristoteles.
Hakikat kenyataan atau relaitas memang bisa didekati secara
ontologis berdasarkan dua sudut pandang. Pertama, sudut pandang kunatitatif,
yaitu dengan mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggak ataukah jamak. Kedua,
sudut pandang kualitatif, yaitu dengan mepertanyakan apakah kenyataan
(realitas) tersebut memiliki kualitas tertentu, seperti daun yang memiliki
warna hijau. Secara sederhana, ontologi bisa dirumuskan sebagai ilmu yang
mempelajari realitas atau kenyataan konkret secara kritis. Beberapa aliran dalam
bidang ontologi adalah realisme, naturalisme, dan emipirisme.
Runtuhnya cara pandang dunia yang didasarkan pada mitos-mitos
dipengaruhi oleh lahirnya cara pandang yang mulai mendasarkan penjelasan
kenyataan dunia menurut akal sehat. Dewasa ini, pembagian ilmu pengetahuan
ke dalam ilmu tiga kelompok ilmu pengetahuan meliputi ilmu-ilmu alam (natual
sciences), ilmu-ilmu sosial budaya (social sciences), dan ilmu-ilmu terapan
(applied sciences).
Dapat disimpulkan
bahwa melalui fisika, ilmu-ilmu alam berkembang pesat dan semua ilmu lain baru
dianggap memiliki ciri ilmiah apabila dibahasakan menurut prinsip-prinsip
fisika. Yang menarik ialah bahwa apa yang diklaim sebagai prinsip-prinsip
fisika adalah teori, yakni konsep atau model yang digunakan untuk menjelaskan
fenomena alam. Karena prinsip-prinsip fisika adalah teori, maka apa yang
sesungguhnya mendorong kemajuan ilmu-ilmu alam adalah refleksi kritis mengenai
fenomena alam dari sudut hakikat ilmu pengetahuan, yakni epistemologi atau
logos (ilmu) tentang episteme (pengetahuan)
Ilmu Pengetahuan Dalam
Perspekif Etis
Ilmu pengetahuan yang
berbicara tentang kenyataan disebut ontologi. Pertanyaan mengenai apakah
kenyataan itu dpaat diketahui, dipelajari oleh epistemologi. Ilmu pengetahuan
yang mempelajari perbuatan manusia berdasarkan pengetahuannya atas kenyataan
disebut aksiologi berusaha untuk menjawab pertanyaan benar atau salah.
Sebaliknya, etika mempelajari nilai yang menjadi standar moral bagi kenyataan
yang dapat diketahui dan dilakukan menurut penilaian baik atau buruk.
Fadillah Satrio Pradhana - 14140110462
Tidak ada komentar:
Posting Komentar