Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran yang dimiliki
manusia tentang dunia dan segala isi didalamnya, termasuk manusia dan
kehidupannya juga. Pengetahuan ilmiah merupakan pengetahuan yang memiliki
ciri-ciri dan metode serta sistematika tertentu. Yang tentu saja pengetahuan
lebih luas cakupannya dibandingkan pengetahuan ilmiah.
Pengetahuan sehari-hari dan pengetahuan ilmiah berbeda
satu sama lain, pengetahuan sehari-hari hanya berguna untuk kehidupan sehari-hari,
tanpa adanya metode, dan bahasanya cenderung ambigu ataupun kabur. Sedangkan
pengetahuan ilmiah lebih bertujuan untuk menemukan kebenaran, penemuan,
pengaplikasi, dan juga menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif, dan tentu
saja bahasanya lebih lugas maupun tepat dibandingkan yang pengetahuan
sehari-hari.
Beerling mengemukakan beberapa ciri ilmu pengetahuan.
Pertama, anggapan bahwa pengetahuan berlaku umum; kedua, ilmu pengetahuan
mempunyai kedudukan mandiri dalam mengembangkan norma-norma ilmiah; ketiga,
pengetahuan ilmiah mempunyai dasar pembenaran; keempat, pengetahuan ilmiah
bersifat sistematik; kelima, pengetahuan ilmiah bersifat objektif.
Adapun Van Melsen yang mengemukakan ciri-ciri ilmu
pengetahuan ilmiah. Metodis, memiliki sistem, universal, objektif, progresif,
dapat digunakan, dan tanpa pamrih.
Istilah-istilah penting dalam filsafat ilmu
pengetahuan. Fakta, segala sesuatu yang ada di alam ini. Konsep, ilmu
pengetahuan bermula dari pembuatan konsep untuk mendeskripsikan fakta yang ada.
Definisi konseptual, menggunakan konsep-konsep tertentu untuk mendefinisikan
konsep lainnya, konseptual berperan untuk memperlancar komunikasi dikalangan
ilmuwan. Postulat, konsensus yang diterima secara arbitrer. Asumsi, anggapan
yang menjadi titik tolak peneltian atau yang disebut dengan anggapan dasar.
Hipotesis, ilmu pengetahuan haruslah disusun secara satu sususanan bertingkat
yang bermula dari keterangan tentang fakta yang diteliti. Teori berarti suatu
pandangan tentang apa yang telah terjadi. Teori merupakan penjelasan tentang
apa yang terjadi atau penjelasan mengapa gejala tertentu terjadi.
Metode ilmiah, hasil penemuan yang dilakukan manusia
didalam waktu yang lama, metode ilmiah didasari oleh sejumlah asumsi yang
diterima begitu saja. Soberg dan Nett mengemukakan beberapa asumsi. Asumsi
pertama, ada peristiwa atau fenomena yang terjadi secara berulang kembali atau
peristiwa yang mengikuti alur tertentu. Asumsi kedua, ada keyakinan bahwa ilmu
pengetahuan adalah lebih utama dari kebodohan. Asumsi ketiga, ada keyakinan
bahwa pengalaman memberikan dasar yang dapat dipercaya bagi kebenaran ilmu
pengetahuan. Asumsi keempat, ada tatanan kausalitas dalam fenomena alam dan
sosial dan manusia. Asumsi kelima, ada asumsi yang berkaitan dengan pengamat
antara lain : Dorongan untuk memperoleh pengetahuan sebagai alat memperbaiki
kehidupan manusia, pengamat mampu menarik hakikat yang ada pada fenomena yang
diteliti, dan masyarakat ilmiah mendukung metoe empiris sebagai dasar pencarian
ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar