ILMU PENGETAHUAN
DALAM PERSPEKTIF ONTOLOGIS
Ontologi merupakan salah satu kajian filosofis yang paling
kuno oleh para filsuf Yunani. Studi tersebut membahas mengenai keberadaan
sesuatu yang bersifat konkret. Tokoh Yunani yang memiliki pandangan ini adalah
Thales, Plato, dan Aristoteles. Pada masa itu, belum banyak orang bisa
membedakan apa yang tampak dan apa yang
sesungguhnya.
Hakikat kenyataan atau realitas memang bisa didekati secara
ontologis berdasarkan dua sudut pandang. Pertama, sudut pandang kuantitatif,
yang mempertanyakan apakah kenyataan itu tunggal atau jamak? Kedua, sudut
pandang kualitatif dengan mempertanyakan apakah kenyataan tersebut memiliki
kualitas tertentu?
Ontologi secara sederhana dapat dirumuskan dengan suatu ilmu
yang mempelajari mengenai realitas secara konkret.
ILMU PENGETAHUAN
DALAM PERSPEKTIF ETIS
Etika mempelajari nilai yang menjadi standar moral bagi
kenyataan yang dapat diketahui dan dilakukan menurut penilaia baik atau buruk.
Secara umum, etika merumuskan prinsip bahwa yang baik harus dilakukan dan yang
buruk harus dihindari. Apa yang benar menurut ilmu pengetahuan, belum tentu
boleh dilakukan dari sudut pandang etika.
Sebagai ilmu pengetahuan normatif, etika melampaui hukum
karena hukum berbicara tentnag hukum sebagai kenyataan empiris aykni
aturan-aturan yang ada, sedangkan etika berbicara tentang kenyataan non-empiris,
yaitu apa yang harus ada pada aturan – aturan positif.
Dua teori etika yang paling utama adalah, etika teleologis
dan etika deontologis. Etika teleologis menyatakan suatu perbuatan adalah baik
jika sesuai dengan tujuan kodrati (telos).
Etika deontologis dinilai bersifat ontologis karena mempresepsikan begitu saja
tujuan seakan-akan sesuatu yang bisa diperoleh tanpa pertimbangan da pilihan
bebas.
Nathania Clairine
14140110369
Tidak ada komentar:
Posting Komentar