Demi auatu
kesan kadang kita menutupi kenyataan yang sebenarnya demu suatu kesan cantik. Tak
heranlah salah satu kriteria kesiapan kita menerima wisatawan mancanegara
adalah kesediaan kita untuk mau tersenyum kepada mereka. Seperti itulahh yang
terjadi bahkan mungkin sudah terjadi program kerja kita: menampilkan diri
secara baik, agar mendapatkan kesan baik.
Munculnya
sebuah kesan sangat mempengaruhi penilaian, dapat di bayangkan mustahil orang
yang penamplan tidak runrut akan menumbilkan kesan positif dari irang lain. Kesan
yang kita berikan atas penampilan atau sikap yang durampakkan oleh orang lain,
menjadi kriteria penilaian atau persepsi kita atas orang itu. Akibatnya, setiap
melihat orang itu kita langsung persepsi kita muncul dan secara apriori menjadi
kerangka penilaian kita. Betapa pentingnnya sebuah kesan. Karena kesan itu akan
menentukan penilaian dan persepsi, maka lalu ada kecenderungan untuk mau
dianggap dan dinilai baik oleh orang lain. Kesan bukanlah sesuatu yang
dogmatis. Harus diakui memang menangkap kesan dan memahami realitas memang
tidak mudah. Faktanya juga, sering kali orang yang mau berpegang pada kenyataan
yang sebenarnya dan kesan yang setepatnyam justru adalah mereka yang kalah,
sehingga dorogan untuk mau menggali kenyataan sebenarnya s=cenderung mati
sebelum ditumbuhkan.
Nadia Hersanti
141401110232
Tidak ada komentar:
Posting Komentar