Secara
etimologi, kata filsafat berasal dar bahasa Yunani yaitu philosophia yang merupakan gabungan dari kata philos atau philein yang
berarti cinta, serta kata Sophia yang
berarti kebijaksanaan atau hikmat. Jadi, filsafat memiliki arti cinta akan
kebijaksanaan. Namun, secara mendasar filsafat merupakan hasrat
atau keinginan yang sungguh-sungguh untuk menemukan
kebenaran sejati.
Filsafat
merupakan suatu ilmu dan dapat dikatakan sebagai suatu usaha untuk berpikir yang
radikal dan menyeluruh, suatu cara berpikir yang mengupas sesuatu
sedalam-dalamnya. Filsafat meninjau dengan pertanyaan “apa itu”, “dari mana”,
dan “ke mana”. Di sini orang tidak mencari pengetahuan sebab dan akibat suatu
masalah, melainkan orang mencari tahu tentang apa yang sebenarnya terjadi, dari
mana terjadinya, dan kemana tujuannya. Tujuan filsafat adalah mengumpulkan
pengetahuan manusia sebanyak mungkin, mengajukan kritik, dan menilai
pengetahuan ini, menemukan hakikatnya, menertibkan, dan mengatur semuanya itu
dalam bentuk sistematik.
Selain
terminology “filsafat”, terdapat pula sejumlah istilah yang serupa dengan
“filsafat” yaitu “falsafah”, “falsati”, atau “filsafati, “berpikir filsofis”
dan “mempunyai filsafat hidup”.
·
Falsafah: filsafat itu sendiri
·
Falsafi dan Filsafati: bersifat sesuai
dengan kaidah-kaidah filsafat.
·
Berpikir filosofis: berpikir dengan
dasar cinta dan kebijaksanaan.
·
Mempunyai filsafat hidup: mempunyai
suatu pandangan, seperangkat pedoman hidup, atau niali-nilai tertentu.
Filsafat
dan Perkembangan Ilmu Komunikasi
Semua
makhluk hidup pada dasarnya berkomunikasi. Manusia menggunakan komunikasi untuk
melakukan aktivitas sosialnya. Oleh karena itu, manusia tidak mungkin untuk
tidak berkomunikasi.
Secara
bahasa, komunikasi berasal dari bahasa inggris yaitu “communication” yang
mempunyai akar kata dari bahasa latin “comunicare” (Weekly, 1967:338). Kata
“communicare” sendiri memiliki tiga kemungkinan arti, yaitu:
·
“to make common”, atau membuat sesuatu
menjadi umum;
·
“cum + munus”, yaitu saling memberi
sesuatu sebagai hadiah;
·
“cum + munire, yaitu membangun
pertahanan bersama
Sedangkan
secara istilah, terdapat ratusan uraian eksplisit dan implisit untuk
menggambarkan definisi komunikasi. Berikut adalah beberapa pengertian
komunikasi secara istilah dalam Oxford English Dictionary:
·
Komunikasi adalah informasi yang
dismapaikan dari satu tempat ke tempat lain
·
Komunikasi meliputi semua prosedur
dimana pemikiran seseorang mempengaruhi pikiran orang lain.
·
Pemindahan informasi, ide, emosi,
keterampilan, dan lain-lain dengan menggunakan symbol-simbol seperti kata,
foto-foto, figure-figur, dan grafik
Stephen
W. Littlejohn, seorang pakar komunikasi dari Amerika Serikat mengatakan bahwa
perbedaan tersebut disebabkan dimensi dasar yang digunakan untuk mendefinisikan
komunikasi, yaitu:
·
Level observasi atau tingkat
keabstrakan, yakni beberapa definisi bersifat luas dan inklusif sedangkan
sebagian lain justru terbatas.
·
Level kesenjangan, di mana sebagian
definisi komunikasi menekankan kepada kesenjangan penyampaian pesan, sementara
sebagian yang lain tidak membatasi pada aspek kesenjangan ini.
·
Dimensi penilain normatif, di mana sebagian
definisi menghendaki adanya kesuksesan atau akurasi seperti “ komunikasi adalah
pertukaran verbal dari pikiran”, sedangkan sebagian lagi tidak seperti
“komunikasi adalah proses transmisi informasi”.
Komunikasi
mempunyai 6 unsur sebagai berikut:
·
Komunikasi melibatkan hubungan seseorang
dengan oran lain atau hubungan seseorang dengan lingkungannya, baik dalam
rangka pengaturan atau kordinasi.
·
Proses, yakni aktivitas nontatis,
bersifat terus-menerus. ketika kita bercakap-cakap dengan seseorang misalnya,
kita tentu tidak diam saja.
·
Pesan, yaitu tanda (signal) atau
kombinasi tanda yang berfungsi sebagai stimulus bagi penerima tanda.
·
Saluran (channel), adalah wahana di mana
tanda dikirim.
·
Gangguan (noise), segala sesuatu yang
dapat membuat pesan menyimpang, atau segala sesuatu yang dapat mengganggu
diterimanya pesan. Dapat bersifat fisik, psikis, atau semantis.
Komunikasi
berkembang sesuai paying teorinya yang dibagi menjadi empat golongan besar
yaitu:
·
Discourse of Representative
·
Discourse of Understanding
·
Discourse of Suspicion
·
Discourse of Vurnerabillity
Tidak ada komentar:
Posting Komentar