Senin, 28 Maret 2016

Filsafat Ilmu: Sebuah Perkenalan Singkat

Filsafat berasal dari bahasa Yunani Kuno yang berarti philosophia dan philosophos yang diartikan sebagai orang yang cinta pada kebijaksanaan atau yang cinta pada pengetahuan. Pengguna arti filsafat pertama kali adalah Pythagoras yang mengatakan bahwa dia bukanlah pemilik dari kebijaksanaan melainkan dia hanya seorang yang menjadi pencinta dan pencari kebijaksanaan.
Filsafat sendiri mempunyai sesuatu yang berbeda, karena filsafat selalu mempertanyakan sesuatu hal secara kritis dan mendasar pula, maka itu filsafat mempunyai suatu cara yang berbeda untuk mengetahui sesuatu hal yang dipertanyakan. Dan tentu saja pencarian jawaban atas semua pertanyaan yang mendasar itu selalu dicari terus-menerus hingga mendapatkan suatu kebenarannya.
Ada lima pengertian yang dapat digunakan untuk memahami apa yang disebut sebagai filsafat. Filsafat sebagai upaya spekulatif untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh realitas, filsafat berupaya mempersatukan ilmu khusu menjadi satu sistem yang utuh. Filsafat sebagai upaya untuk melukiskan hakikat realitas paling akhir serta paling dasar yang diakui sebagai satu hal yang nyata. Filsafat sebagai upaya untuk menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan. Filsafat sebagai hasil suatu penelitian kritis atas pengandaian-pengandaian dan pernyataan yang diajukan dari berbagai bidang ilmu pengetahuan. Filsafat sebegai displin ilmu yang berupaya untuk membantu kiat untuk menyatakan apa yang kita katakan dan untuk mengatakan apa yang kita lihat.
Adanya empat periodisasi filsafat barat. Yang pertama adanya filsafat Yunani, di periode 600 SM filsafat umumnya dibagi menjadi dua, yang pertama masa pra-Socrates dan yang kedua adanya masa Yunani Klasik. Pada periodisasi pertama ini kebanyakan filsuf Yunani berkaitan mengenai alam, bagaimana terbentuknya alam.
Periode abad pertengahan, setelah dimasa yunani kuno membahas bagaimana alam terbentuk dengan banyak pemikiran dari filsuf, di masa abad pertengahan lebih ditekankan pada agama, terutama ajaran-ajaran agama Kristen. Sedangkan pada periode Modern, yang merupakan jembatan antara periode abad pertengahan ke abad modern, yang bisa disebut dengan zaman Renaisans. Periode terakhir adalah Postmodern yang diartikan sebagai filsafat yang berkembang sesudah era modern.
Pemetaan cabang filsafat biasanya dilihat dari bagaimana filsuf membagi perkembangan sejarahnya masing-masing. Aristoteles yang membagi bidang filsafat menjadi logika, estetika, psikologi, filsafat politik, fisika, dan matematika, dan juga ia mengelompokkan bidang filsafat kedalam tiga bagian, yakni filsafat spekulatif, filsafat praktis, dan filsafat ilmu produktif.
Pada umumnya pembagian bidang filsafat dikaji didalam tiga bidang. Ontologi yang membicarakan masalah realitas, yang bersangkutan dengan alam, manusia, dan juga Tuhan. Epistemologi merupakan cabang filsafat yang mengkaji mengenai hakikat pengetahuan atau dengan kata lain membahas persoalan tentang dari mana pengetahuan itu berasal. Yang terakhir adanya Aksiologi yang merupakan cabang filsafat yang membahas tentang nilai, mengenai pengertian etis dan estetis.
Terdapat tujuh cara belajar filsafat menurut Marx B. Woodhouse. Yang pertama untuk berfilsafat diperlukan empat sikap batin yang mendukung terjadinya komunikasi secara efektif. Kedua, Keterampilan yang mesti dikembangkan dalam praktik. Selanjutnya kita harus belajar filsafat dan berfilsafat sekaligus. Dalam berfilsafat hindarilah bersikap kekeuh pada pendapat pribadi. Jangan mencampuradukan antara argumen filosofis dengan praktik psikologis. Filsafat sendiri mempunyai dua sisi yaitu kritis dan konsturktif. Yang terakhir ketika mengkritik pendapat orang lain usahakanlah mempertimbangkan kekuatan kritik kita terlebih dahulu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar