Dengan hakikat
filsafat yang merupakan upaya mencari kebijaksanaan yang mampu mencerahi
pengalaman manusia. Filsafat muncul pada Abad Pertengahan pada Zaman Yunani
Kuno. Filsafat zaman ini mengutamakan dua unsur yaitu filsafat itu sendiri dan
teologis. Teologis memusatkan perhatian kepada Allah sebagai Causa Prima.
Teologis sendiri mendominasi teori-teori filsafat yang ada pada zaman itu.
Selain itu, hampir semua filsuf-filsuf Zaman Yunani Kuno merupakan seorong
teolog.
Dan kemudian, Ilmu
sains atau ilmu pasti mulai berkembang. Sains mulai menggeser perhatian
filsafat ke semesta sendiri sebagai objek penyelidikan dan manusia sebagai
tujuan akhir dari pengembangan pengetahuan mengenai alam semesta. Kepler dan
Galileo meletakkan dasar sains klasik pada Zaman Modern yaitu sains model
Newton. Sains modern sendiri sangat memengaruhi perkembangan filsafat pada zaman
itu. Berkaitan dengan ini, muncul keyakinan yang kental akan kemampuan akal
budi untuk menembus misteri alam dan mengatur kehidupan demi masa depan yang
lebih baik.
Dengan penggabungan
antara sains dan filsafat di zaman ini menandakan bahwa ada pengandaian
kemampuan budi manusia untuk memahami kenyataan. Hal ini disebut Filsafat
Modern. Filsafat Modern sendiri berkembang pada sifat dari penyelidikan yang
dijalankannya untuk membedakan pengetahuan mana yang ilmiah dan mana yang tidak
bisa disebut ilmiah. Kemudian
perkembangan akal budi sebagai pusat segalanya meningkat cepat pada Zaman Akal
Budi yang ditandai dengan Enlightment/Pencerahan pada abad XVIII. Enlightment
sendiri mengacu pada pemikiran yang rasional. Akal budi digunakan untuk
menginterpretasikan hidup moral, religius, sosial, dan politik.
Dalam
filsafat analitik, terdapat tiga tema yang sangat krusial. Yang pertama
adanya pembelajaran mengenai peran
bahasa di dalam komunikasi dan penalaran, yang bagaimana didalam pemakaian
bahasa terdapat sebuah makna. Kedua mengenai penyelidika terhadao metodologi, yang melihat bagaimana kondisi dalam
mencapai suatu keyakinan yang benar terhadap pengetahuan. Yang ketiga,
adanya penyelidikan filosofis mengenai
logika formal alternatif dalam bentuk yang modern dan bagaimana logika
formal ini bisa membantu dalam masalah filosofis.Posmodernisme dan Tanggapan Terhadapnya
Jean Francois Lyotard merupakan salah satu tokoh Posmodernisme atau yang disingkat dengan Posmo. Menyatakan bahwa jaman kita ditandai oleh matinya optimisme manusia, khususnya optimisme model manusia modernis. Optimisme manusia dinilai kosong tanpa buktinya yang jelas, manusia modernis sendiri lebih bersifat yakin bahwa kebenaran absolut berada didalam pengetahuan manusia.
Filsafat dan Perannya
Melalui pembahasan sepintas mengenai sejarah perkembangan filsafat menegaskan bahwa pada masa Yunani kuno, filsafat lebih ditekankan kepada pemahaman mengenai semesta dengan mencari prinsip, unsur dan sebab yang menyatukan kenyataan. Selanjutnya adanya filsafat abad pertengahan yang lebih memfokuskan kepada Allah yang menjadi segalanya yang memberika segala sesuatu yang ada. Ada pun penggeseran dari abad XIV yang melihat segalanya tersebut dari ilmu(sains).
Oleh karena itu sebenarnya,
filsafat memiliki seluruh arena dan seluruh hal yang terjadi dalam kehidupan,
namun fokus dari filsafat sendiri tentu berbeda-beda dan sesuai dengan apa yang
diminati filsuf yang menginterpretasikannya. Karena secara arti filsafat bisa
diartikan sebagai pengetahuan mengenai hal-hal mendasar, upaya mencari arti
hidup, ilmu tentang ilmu, dan masih banyak lainnya. Dengan begitu filsafat
sebagai kritik terhadap pengalaman, ilmu-ilmu, dan sebagai upaya membentuk visi
koheren, tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lain.
Gabriella Vanessa – 14140110371
Tidak ada komentar:
Posting Komentar