Senin, 28 Maret 2016

Zaman Yunani Kuno Hingga Awal Abad XX

Fransiska Wahyuning// 14140110196

ZAMAN YUNANI KUNO HINGGA AWAL ABAD XX
Hakikat filsafat adalah upaya mencari kebijaksanan yang mampu mecerahi pengalaman manusia, agar bisa menempatkan diri dan memainkan perannya secara tepat di dalam seluruh pengalaman. Pada zaman Yunanai kuno, filsafat sangat memonopoli pemahaman mengenai pengetahuan sejati.
Pada abad pertengahan, menyajikan teologi sebgai musuh utama filsafat. Ciri khas dari abad pertengahan ini adalah semua filsuf yang dasarnya adalah seorang teolog, sehingga filsafat tidak bisa menghindar dari prinsip teologi. Tetapi, seiring berkembangnya ilmu pada abad ke XIV. Perhatian manusia terhadap cara untuk menyatukan mengenai kenyataan menjadi bergeser. Para peneliti mulai mengalihkan perhatian kepada hokum- hokum yang dapat dimanfaatkan oleh kepntingan manusia.
Terdapat 3 tema Filsafat Analitik:
1.      Studi tentang peran bahasa di dalam komunikasi dan penalaran.
2.      Metodelogi (logic of inquiry)  
3.      Logika Formal.
Selain filsafat analitik, terdapat pula aliran- aliran yang tidak boleh dianggap remeh, yaitu:
1.      Pragmatisme
2.      Fenomenologi
3.      Hegelisnidme- Marxisme
4.      Filsafat proses

POSMODERNISME dan TANGGAPAN TERHADAPNYA
Posmodernisme atau yang disingkat “posmo” oleh Featherstone merupakan suatu singkatan yang menarik. Tetapi, dibalik menarik singkatannya tersebut, ternyata terdapat suatu sisi yang dapat membuat emosi dan kesal. Karena, arti dari “posmo” itu sendiri susah untuk dimengerti, maka dari itu dapat membuat orang kesal. Sisi positif dari kata “posmo” ini adalah dapat menikatkan minat dan keingintahuan seseorang, sehingga saat mereka sudah benar- benar mengetahui artinya, mereka bisa langsung sadar dalam situasi tersebut.  
Pada  masa ini, modernitas ditandai dengan masuknya mekanisme baru, teknologi, dan perdagangan. “Posmo” pada saat ini merupakan proses diferenisasi yang berkembang dalam kehidupan.


FILSAFAT dan PERANNYA
Filsafat merupakan pengetahuan mengenai hal dasar ilmu tentang suatu ilmu, teori dari bahasa, dan teori diskusi kritis. Filsafat juga memiliki suatu area tersendiri dari segala yang ada dan segala sesuatu yang menyeluruh. Tetapi, yang membedakan adalah bagaimana para filsuf mempraktekan apa yang ingin diketahuinya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar