Pengertian Epistemologi
Kata epistemologi pertama kali digunakan oleh J.F. Ferrier
pada 1854 untuk membedakannya dengan cabang filsafat lainnya seperti ontologi.
Epistemologi berasal dari bahasa Yunani yakni episteme dan logos. Epistemologi
merupakan sebuah cabang filsafat yang membahas sifat, dasar, sumber, dan
validitas pengetahuan (Hunnex, 1986:3). Jadi, secara singkat kita dapat
memahami bahwa epistemologi pada dasarnya merupakan satu upaya evaluatif dan
kritis tentang pengetahuan manusia.
Sumber Pengetahuan
Sumber pengetahuan adalah apa yang menjadi standar atau apa
yang merupakan objek pengetahuan itu sendiri. Sumber ibi bisa terkait dunia
eksternal atau dunia internal. Dalam sejarah filsafat, Plato dan
Aristoteles adalah dua filsuf yang punya
pandangan yang berbeda. Plato disebut sebagai tokoh rasionalisme kasik. Plato
berpandangan sumber pengetahuan adalah rasio sebagai sumber untuk pengetahuan. Sedangkan Aristoteles memiliki pandangan yang bertolak belakang
dengan gurunya. Baginya, sumber pengetahuan adalah pemngalaman atau empiris.
Aristoteles berpenpadat bahwa ilmu pengetahuan harus didasarkan metode
eksperimental.
Sumber - sumber pengetahuan oleh Hospers
1. Perception (persepsi/ pengamatan indrawi)
2. Memory (ingatan)
3. Reason (akal, nalar)
4. Introspection (introspeksi)
5. Intuition (intuisi)
6. Authority (otoritas)
7. Precognition (prakognisi)
8. Clairvoyance
9. Telephaty (telepati)
Model-Model Penalaran
1. Induksi
Proses penalaran atau penarikan kesimpulan di mana
benar-tidaknya tesis (pernyataan/proposisi) ditentukan oleh pengalaman.
2. Deduksi
Proses penalaran yang bertolak dari generalisasi lalu kita
rumuskan kesimpulan yang lebih khusus.
3. Abduksi
Bentuk pembuktian berdasarkan silogisme.
4. Dialektika
Menggunakan metode dialog, Socrates mengajak orang untuk
mengajukan pendapatnya.
Objek Pengetahuan
1. Gejala alam fisis
2. Masa lalu
3. Masa depan
4. Nilai - nilai (aksiologi)
5. Abstraksi
6. Pikiran
Struktur Pengetahuan
Membahas bagaimana hubungan antara ilmuwan dengan sense atau
data atau hal/objek yang diketahui. Struktur pengetahuan disebut juga situasi
pengetahuan atau fenomenologi pengetahuan. Hubungan antara subjek yang
mengetahui dan objek yang diketahui tergambar dari beberapa pandangan.
1. Objektivisme
Pendukung objektivitasme berpendapat bahwa objek - objek
fisis yang diobservasi/teliti bersifat independen di hadapan subjek yang
meneliti/ mengetahui.
2. Subjektivisme
Pandangan yang menekankan peran unsur/ dimensi subjek dalam
menghasilkan pengetahuan.
3. Skeptisisme
Paham yang menyatakan ketidakmungkinan untuk mencapai/
memperoleh kebenaran objektif pengetahuan/ ilmu pengetahuan.
4. Relativisme
Pandangan yang menyatakan bahwa kebenaran tidak bersifat
absolut atau universal.
5. Fenomenalisme
Pandangan yang menyatakan bahwa kita hanya dapat mengetahui
gejala - gejala yang diindrai atau gejala sebagaimana tampak lewat pengamatan.
Teori Kebenaran
1. Teori kebenaran korespondensi
2. Teori kebenaran koherensi
3. Teori kebenaran pragmatis
4. Teori kebenaran performatif
5. Teori kebenaran paradigmatik
Makna (kriteria) kebenaran dan postulat ilmiah
Juliene Ford mengemukakan bahwa kebenaran memiliki 4 makna :
a. kebenaran empiris
b. kebenaran logis-matematis
c. kebenaran etis
d. kebenaran metafisik
Beberapa postulat ilmiah adalah :
a. Dunia ada dan kita dapat mengetahuinya.
b. Dunia empiris dapat diketahui melalui pancaindra
c. Fenomena alam ditentukan oleh hukum kausalitas dan hukum
kausalitas itu dapat ditemukan melalui metode empiris - eksperimental
Batas dan Jenis Pengetahuan
Batas ditentukan oleh alat yang digunakan untuk memperoleh
pengetahuan itu.
Beberapa jenis pengetahuan :
1. pengetahuan biasa
2. pengetahuan ilmiah
3. pengetahuan filosofis
4. pengetahuan teologis
Macam - macam Epistemologi
1. Epistemologi metafisis
2. Epistemologi skeptis
3. Epistemologi kritis
Muhammad Andika
14140110384
Tidak ada komentar:
Posting Komentar