Pengertian Epistemologi
Istilah epistemology pertama kali digunakan oleh J.F. ferrier pada 1854.
Secara kebahasaan, istilah epistemologi berasal darei bahasa Yunani, yakni episteme yang berarti pengetahuan dan logos bertarti ilmu atau teori. Secara terminologis, Milton D. Hunnex
menyebutkan bahwa epistemologi adalah cabang filsafat yang membahas sifat
dasar, sumber, dan validitas pengetahuan. Fokus pembahasannya meliputi
pokok-pokok persoalan seperti:
1.
Darimana
manusia memperoleh pengetahuan atau apa sumber pengetahuan itu?
2.
Bagaimana
hubungan antara subjek yang mengetahui dengan objek yang diketahui?
3.
Apa
kriteria pengetahuan yang disebut benar?
4.
Apakah
yang menjadi batas atau wilayah ilmu pengetahuan?
Secara singkat, epistemologi merupakan upaya evauatif dan kritis tentang
pengetahuan manusia.
Sumber Pengetahuan, menurut Ted
Honderich
1.
Persepsi
(perception)
Persepsi adalah hasil tanggapan inderawi terhasap
fenomena alam. Empirisme mengemukakan bahwa ilmu pengetahuan diperoleh melalui
pengalaman inderawi, bukan rasio.
2.
Ingatan
(Memory)
Pengalaman langsung atau tidak langsung harus didukung
oleh ingatan agar hasil pengalaman itu apat disusun secara logis dan sistematis.
3.
Akal,
Nalar (Reason)
Akal merupakan hal paling mendasar bagi kemungkinan
adanya pengetahuan. Penalaran adalah proses yang harus dilalui dalam menarik
kesimpulan. Logika adalah cabang filsafat yang membahas prinsip-prinsip yang
digunakan untuk membedakan argumen-argumen yang masuk akal dengan argument-argumen
yang tidak masuk akal.
4.
Intropeksi
(Intropection)
Intropeksi merupakan sumber pengetahuan di mana
manusia mendapat pengetahuan ketika ia mencoba melihat ke dalam dirinya.
5.
Institusi
(Intuition)
Institusi adalah tenaga rohani, suatu kemampuan yang
mengatasi rasio, kemampuan untuk menyimpulkan serta memahami secara mendalam.
6.
Otoritas
(Authority)
Otoritas mengacu pada individu atau kelompok yang
dianggap memiliki pengetahuan sahih dan memiliki legitimasi sebagai sumber
pengetahuan.
7.
Prakognisi
(Precognotion)
Prakognisi adalah kemampuan untuk mengetahui sesuatu
peristiwa yang akan terjadi.
8.
Clairvoyance
Clairvoyance
adalah kemampuan
mempersepsi suatu peristiwa tanpa menggunakan indra.
9.
Telepati
(Telepathy)
Telepati adalah kemampuan berkomunikasi tanpa
menggunakan suara, atau tanpa menggunakan bentuk simbolik lain, namun hanya
dengan menggunakan kemampuan mental.
Jenis – Jenis Epistemologi
1.
Epistemologi
Metafisis, yaitu epistemologi yang didasarkan atas asumsi metafisis.
2.
Epistemologi
Skeptis, adalah upaya untuk menemukan metode yang pasti, sehingga filsafat dan
pengetahuan dapat mengatasi berbagai perbedaan dan pertentangan pendapat yang
muncul.
3.
Epistemologi
Kritis, bertolak dari sikap kritis terhadap berbagai macam asumsi, teori, dan
metode yang ada dalam pemikiran serta yang ada dalam kehidupan kita.
Meiliani - 14140110029
Tidak ada komentar:
Posting Komentar