Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, dan
pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk
manusia dan kehidupannya. Sedangkan pengetahuan ilmiah merupakan jenis
pengetahuan yang memiliki ciri-ciri dan metode serta sistematika tertentu.
Pengetahuan lebih luas dari pengetahuan ilmiah. Pengetahuan ilmiah atau ilmu
pengetahuan hanya salah satu jenis pengetahuan yang memiliki ciri-ciri khusus.
Pengetahuan sehari-hari adalah bentuk pengetahuan yang
digunakan untuk kepentingan sehari-hari. Maka dari itu ia juga disebut
pengetahuan eksistensial. Contohnya, masyarakat tradisional percaya bahwa
umbi-umbian, akar-akaran dan dedaunan beberapa tanaman berkhasiat untuk
menyembuhkan penyakit tanpa pembuktian yang jelas (laboratorium). Namun jika
hal ini diteliti lebih lanjut secara sistematis dan bertahap, maka hal ini
sudah menjadi pengetahuan ilmiah. Pengetahuan sehari-hari ini dilakukan tanpa
metode yag jelas serta bahasanya bersifat ambigu.
Tujuan pengetahuan ilmiah sendiri adalah menemukan
kebenaran, memperluas pemahaman/pengetahuan, deskripsi, eksplanasi,
interpretasi, prediksi, retrodiksi, penemuan, aplikasi, dan kontrol. Metode
yang digunakan adalah kualitatif dan kuantitatif karena kedua hal ini digunakan
dalam penelitian bebrapa hal lebih lanjut. Bahasa yang digunakanpun
lugas/tepat, verifikasi/falsifikasi.
Ciri-ciri dari pengetahuan ilmiah adalah:
- Beerling
1.
Pengetahuan berlaku umum
2.
Ilmu pengetahuan memiliki kedudukan
mandiri(otonom) dalam mengembangkan norma-norma ilmiah
3.
Pengetahuan ilmiah mempunyai dasra pembenaran
(misalnya:verifikasi, falsifikasi)
4.
Pengetahuan ilmiah bersifat sistematik
5.
Pengetahuan ilmiah bersifat objektif
(intersubjektif)
- Van Melsen
1.
Metodis (memiliki metode (logis dan koheren)
sebagai dasar pembenaran (justifikasi) teorinya)
2.
Memiliki sistem(sistematis)
3.
Universal (berlaku di mana saja)
4.
Objektif/intersubjektif
5.
Progresif (dinamis, teori bersifat tentatif)
6.
Dapat digunakan (ada kaitan antara teori dengan
praktik)
7.
Tanpa pamrih (prinsip ilmu demi ilmu)
- Robert Merton
1.
Universalisme
2.
Komunisme
3.
Ketanpa-pamrihan
4.
Skeptisisme
5.
Terorganisir
Istilah penting dalam filsafat ilmu pengetahuan adalah:
1. Fakta
Adalah segala sesuatu yang ada di alam ini.
Fakta memiliki peran yang sangat penting dalam ilmu pengetahuan. Fakta adalah segala
sesuatu yang dapat diobservasi sehingga pernyataan tentang fakta itu dapat
dibuktikan benar-salahnya secara empiris. Peran fakta sendiri dalam ilmu
pengetahuan adalah memverifikasi atau memfalsifikasi teori, mempertajam atau
memperluas rumusan teori, dan memunculkan teori baru
2. Konsep
Dalam berpikir dan menyatakan suatu fakta,
kita menggunakan bahasa dan simbol (konsep). Ilmu pengetahuan diawali dengan
menciptakan konsep-konsep untuk mendeskripsikan fakta atau dunia empiris.
Konsep membantu memberikan pemahaman yang sama, membantu mengenali sifat-sifat
fenomena yang menjadi fokus objek kajian, memberikan sudut pandang dan membantu
mengorganisir gagasan, data, dan lain-lain. Konsep-konsep yang dihubungkan
secara sistematis dan logis dapat membentuk teori.
3. Definisi konseptual dan operasional
Definisi konseptual adalah definisi yang
menggunakan konsep-konsep tertentu untuk mendefinisikan konsep lain. Misalnya,
“power” didefinisikan secara konseptual sebagai “kemampuan aktor (individu,
kelompok, atau negara) yang mempengaruhi pikiran dan tingkah laku orang lain
sehingga mau melakukan sesuatu yang sebenarnya tidak disukainya.” Definisi
konseptual biasanya berkaitan dengan konsep yang abstrak atau yang tidak dapat
diobservasi secara langsung. Misalnya, ideologi, kepentingan, sikap, persepsi,
motivasi, dll. Agar konsep yang abstrak dapat ditingkatkan ke wilayah
observasional atau ke tingkah laku (fenomena empiris) maka konsep abstrak itu
mesti dirumuskan dalam bentuk definisi operasional.
4. Postulat
Postulat dalam ilmu pasti sama maksudnya
dengan aksioma, yaitu konsesus yang dianut atau diterima secara arbitrer.
Posturat berfungsi sebagai dasar atau fondasi dalam ilmu pasti. Postulat dan
aksioma ialah sebagai suatu kebenaran dasar (dalil) yang tidak perlu dipertanyakan
dan dibuktikan lagi.
5. Asumsi
Asumsi atau anggapan dasar ialah anggapan
yang menjadi titik tolak penelitian. Asumsi umumnya diterima begitu saja
sebagai suatu yang benar dengan sendirinya. Asumsi bisa berasal dari postulat,
yaitu kebenaran (dalil-dalil) apriori yang tidak dapat dibuktikan kebenarannya.
6. Hipotesis
Hipotesis adalah pernyataan dalam bentuk
fondasi atau pengandaian. Hipotesis juga dapat berarti pernyataan yang dipakai
sebagai jawaban atau penjelasan sementara, yang kebenarannya harus dibuktikan
melalui konfirmasi faktual. Misalnya, jika air yang dipanaskan 100 derajat
Celcius, maka air akan mendidih. Jika logam dipanaskan, maka logam itu akan
memuai. Hipotesis ini dapat dibuktikan benar atau salahnya dengan melakukan
pembuktian apakah air yang dipanaskan pada temperatur 100 derajat Celcius,
benar benar mendidih, dan juga apakah logam yang dipanaskan akan benar benar
memuai atau tidak.
7. Teori
Teori adalah penjelasan tentang apa yang
terjadi, atau penjelasan mengapa gejala (proses) tertentu terjadi. Karena itu
teori dapat dikatakan sebagai jawaban atau pernyataan terhadap pertanyaan
“mengapa”. Teori memegang peran penting dalam dunia ilmiah. Ada beberapa peran
atau fungsi, antara lain, untuk mengarahkan observasi, untuk merangkum
pengetahuan, atau untuk memprediksi atau mengontrol fakta.
Ivana Livia Wibisono
14140110021
Tidak ada komentar:
Posting Komentar