Filsafat
berasal dari bahasa Yunani Kuno, yakni Philosophia
dan Philosophos yang berarti “orang
yang cinta pada kebijaksanaan”. Dalam filsafat, kegiatan memperdalam pengetahuan
itu dilakukan dengan mempertanyakan sesuatu secara mendasar dan menyeluruh. Filsafat
dipahami sebagai upaya untuk mencari pengetahuan dan kebenaran.
Terdapat beberapa pengertian yang
dapat digunakan untuk memahami apa itu filsafat, yaitu:
1.
Filsafat sebagai upaya spekulatif
untuk menyajikan suatu pandangan sistematik serta lengkap tentang seluruh
realitas.
2.
Filsafat sebagai upaya untuk
melukiskan hakikat realitas pada realitas paling akhir serta paling dasar yang
diakui sebagai satu hal yang nyata.
3.
Filsafat sebagai upaya untuk
menentukan batas-batas dan jangkauan pengetahuan.
4.
Filsafat sebagai hasil dari
sebuah penelitian kritis atas pengandaian dan pernyataan yang diajukan dari
berbagai bidang ilmu pengetahuan
5.
Filsafat sebagai disiplin ilmu
yang berupaya untuk membantu dalam menyatakan apa yang dikatakan dan untuk
mengatakan apa yang dilihat (Bagus, 1992: 242).
Ada
pula beberapa filsuf lain yang mencoba mendeskripsikan filsafat, yaitu:
1.
Bertrand Russel melihat filsafat
sebagai wilayah tak bertuan, berada di antara sains dan agama.
2.
Jacquaes Maritain melihat
filsafat sebagai “pemikiran tentang pemikiran”, filsafat berfokus pada teori
dan pembahasan tentang ilmu pengetahuan, bukan fenomenanya.
Alam
dianggap memiliki jiwa yang disebut anima. Pandangan mistis ini disebut
hylozoisme. Pandangan ini kemudian digantikan karena perbedaan antara manusia
dengan alam (ontologis).
Tokoh
filsafat Yunani abad keenam SM mulai memberikan penjelasan mengenai masalah
yang didasarkan pada argument rasional, setelah sebelumnya tidak. Oleh karena
itu, disebut pula kelahiran filsafat disebabkan logos yang menggantikan rasio.
Ada empat periode filsafat, yaitu:
1.
Filsafat Yunani
2.
Filsafat Abad Pertengahan
3.
Filsafat Modern
4.
Filsafat Postmodern
CINDY
14140110101
Tidak ada komentar:
Posting Komentar