Minggu, 27 Maret 2016

FILSAFAT ILMU PENGETAHUAN

Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan, dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk manusia dan kehidupannya. Mitos dan pengetahuan pra-ilmiah sebgai jawaban atas berbagai masalah yang dihadapi manusia. Tatkala jawaban yangdiberikan mitos dan pengetahuan sehari-hari itu tidak lagi memuaskan (memadai), muncul upaya untuk menjelaskan fenomena alam dengan penjelasan rasional dan kemudian penjelasan yang didasarkan atas pengalaman (empiri) untuk memberikan jawaban terhadap fenomena alam dan pengalaman hidup manusia.
Pengetahuan (knowledge) lebih luas dan pengetahuan ilmiah (science). Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan hanya salah satu jenis pengetahuan yang memiliki ciri-ciri khusus. Perbedaannya, seperti perbedaan antara seorang veteran dengan seorang prajurit baru.

a.       Pengetahuan sehari-hari dengan pengetahuan ilmiah (ilmu pengetahuan)

Pengetahunan eksistensial dan diwariskan secara turun temurun. Umpamanya daun-daunan, akar-akaran,umbi-umbian yang digunakan untuk mengobati suatu penyakit. Contohnya yang jelas dan sederhana adalah berbagai jenis jamu yang digunakan (oleh masyarakat tradisional) tanpa pembuktian laboratorium (pembuktian ilmiah), sehingga tidak dapat diketahui dan dijelaskan oleh mereka mengapa akar-akar atau daun-daunan itu bisa mengobati suatu penyakit.

Jika jenis jamu itu dianalisis/ diteliti melalui laboratorium oleh seorang ahli tentang kandungan zat-zat kimia yang dikandungnya, kemudian diketahui bahwa zat itu memang ampuh untuk mengobati (mematikan)penyakit atau bakteri tertentu, maka kita mendapatkan penjelasan mengapa jamu itu sudah ditingkatkan menjadi pengetahuan ilmiah. Pembuktian ilmiah ini dilakukan berkali-kali (diverifikasi) dan hasilnya serupa dengan hasil penelitian sebelumnya.

Di samping untuk menjelaskan fenomenal alam, tujuan lainnya dari ilmu pengetahuan yaitu deskripsi/pemaparan, retrodiksi, prediksi, dan kontrol. Jika kita kaitkan dengan contoh di atas adalah mengapa bahan racikan itu dipilih (deskripsi), model pemaparan tentang masa lalu, yang didasarkan atas fakta (retrodiksi), model pemaparan yang bertujuan berorientasi ke masa depan (prediksi), fungsi untuk merekayasa peristiwa atau fenomena alam dengan menggunakan data-data/pembagian ilmiah (kontrol).

Pengetahuan itu “tahu mengapa”,”tahu akan”,”tahu bagaimana”, “tahu bahwa”. Ini semua adalah pertanyaan-pertanyaan yang akan mendukung untuk membenarkan pengetahuan.

b.      Ciri Ilmu Pengetahuan/ Pengetahuan Ilmiah
Ada 3 tokoh yang mengemukan hal ini yaitu Beerling, Van Melsen, Robert Merton. Menurut Beerlin ada 5 ciri ilmu: pertama, anggapan bahwa pengetahuan berlaku umum, kedua,ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan mandiri (otonom) dalam mengembangkan norma-norma ilmiah, ketiga, pengetahuan ilmiah mempunyai dasar pembeneran (mislanya: verifikasi, dan falsifikasi), keempat, pengetahuan ilmiah bersifat sistematik, dan kelima, pengethuan ilmiah bersifat objektif.

Menurut  Van Melsen yaitu Metodis, memiliki system, universal, objektif, proresif, dapat digunakan, tanpa pamrih. Menurut Robert Merton yaitu Universalisme, komunisme, ketanpa-pamrihan, skeptisisme, terorganisir.

c.       Metodologi dan Fisalfat Ilmu Pengetahuan
Ilmu atau bidang filsafat yang membahas tentang cara-cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan disebut metodologi. Metodologi (juga logika) termasuk bidang yang yang disebut dengan “tool studies” atau mata pelajaranmengenai alat, maksudnya mata pelajaran itu bergunasebagai alat bagi mata pelajaran lain.
Aspek-aspek yang menjadi fokus utama dalam bahasan filsafat ilmu pengetahuan di antaranya adalah :
1.      Studi tentang: konsep-konsep, pengandaian-pengandaian serta metodologi ilmu, analisis konsep-konsep dan bahasa yang digunakan, ektensi dan rekontruksi bagi aplikasi yang lebih konsisten dalam memperoleh ilmu pengetahuan
2.      Studi dan justifikasi (pembenaran) proses penarikan kesimpulan yang digunakan ilmu pengetahuan secara struktur simbolik
3.      Studi tentang keragaman bidang ilmu serta sifat saling keterkaitannya, persamaan, perbedaan, serta persoalan paradigmanya.
4.      Studi tentang konsekuensi pengeahuan ilmiah bagi persepsi kita tentang realitas, pemahaman kita tentang fenemena alam hubungan logika dan matematika dengan realitas, status entitas-entitas teoeritis, sumber ilmu pengetahuan dan validitasnya.
5.      Analisis tentang berbagai konsep dan masalah yang galibnya digunakan dalam metode ilmiah seperti : fakta, evidensi, aksioma, dalil, postulat, observasi, deskripsi, dll.

d.      Istilah-istilah yang penting dalam Filsafat Ilmu Pengetahuan
Istilah-istilah itu adalah fakta, konsep, definisi konseptual dan definisi operasional, postulat, asumsi, hipotesis dan teori. Fakta adalah segala sesuatu yang ada di alam ini. Fakta dapat dibuktikan benar salahnya secara empiris. Konsep adalah dalam berpikir dan menyatakan suatu fakta, kita menggunakan bahasa dan symbol ini sebut juga konsep. Adapun konsep itu merupakn abstraksi yang mewakili objek, sifat-sifat satu fenomena tertentu. Definisi konseptual dan Operasional. Definisi konseptual adalah definisi yang menggunakan konsep-konsep tertentu untuk mendefinisikan konsep lain. Ini berperan untuk memperlancar komunikasi di kalangan ilmuan. Definisi Operasional ini berperan untuk agar konsep absrtak dapat dditingkatkan ke wilayah observasional atau tingkah laku. Defiinisi ini adalah dasar dan dapat diteliti lagi. Postulat dalam ilmu pasti sama maksudnya dengan aksioma, yaitu consensus yang dianut/diterima secara arbitrer. Ini tidak bisa dibantah. Asumsi ialah anggapan yang menjadi titik tolak penelitian. Hipotesis adalah pernyataan dalam bentuk fundasi atau pengandaian. Teori berarti penjelasan tentang apa yang terjadi atau penjelasan mengapa gejala (proses)tertentu terjadi. Fungsinya adalah untuk mengarah observasi, untuk merangkum pengetahuan, untuk memprediksi atau mengontrol fakta.

e.       Logika dan Metodologi
Metodologi membicarakan tentang berbagai cara untuk memperoleh atau mengembangkan ilmu pengetahuan. Ada kaitan yang erat anatar logika dan metodologi, karena itu metode-metodedapat juga dipandang sebagai bagian dari logika. Mengingat betapa pentingnya metode (penelitian) dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, beberapa ilmuwan mengidentifikasikan metode penelitian itu dengan ilmu pengetahuan.

f.       Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Kalsifikasi ini berdasarkan perbedaanciri-ciri atau sifat objek (ontology) yang diteliti. Berdasarkan urutan /sastra objek yang menjadi fokus kajian, maka ilmu pengetahuan dapat diklasifikasikan atas:
1.    Ilmu-ilmu yang mempelajari strata fisio-kimiawi (organis dan anorganis) seperti: ilmu pasti alam, ilmu kimia, geologi, atronomi, teknik, dan lain-lain.
2.  Ilmu-ilmu yang mempelajari strata biotik, yang mempelajari organisme yang hidup, seperti : ilmu hayat, ilmu pertanian, kehutanan, peternakan dan ilmu medis.
3.  Ilmu yang mempelajari strata psikis: ilmu yang mempelajari psike (jiwa: persepsi, naluri, emosi, kognisi, afeksi, motivasi) dan tingkah laku manusia.
4.  Ilmu-ilmu yang mempelajari strata khas manusi, yaitu kenyataan manusia sebagai makhluk yang unik dan multidimensional.

Kelompok ilmu sosial-budaya menggunakan metode hermeneutika, fenomenologi atau metode kualitatif dan menggunakan bahasa deskriptif. Oleh karena itu, kelompok ilmu ini disebut juga kelompok ilmu Verstehen (pemahaman, penafsiran).


Bella Anastasya Achita Putri
14140110099

Sumber : Buku Filsafat Ilmu Klasik hingga Kontemporer/ Akhyar Yusuf Lubis. Bab 3 : Filsafat Ilmu Pengetahuan

Tidak ada komentar:

Posting Komentar