Pengetahuan adalah keseluruhan pemikiran, gagasan,
dan pemahaman yang dimiliki manusia tentang dunia dan segala isinya, termasuk
manusia dan kehidupannya. Mitos dan pengetahuan pra-ilmiah sebgai jawaban atas
berbagai masalah yang dihadapi manusia. Tatkala jawaban yangdiberikan mitos dan
pengetahuan sehari-hari itu tidak lagi memuaskan (memadai), muncul upaya untuk
menjelaskan fenomena alam dengan penjelasan rasional dan kemudian penjelasan
yang didasarkan atas pengalaman (empiri) untuk memberikan jawaban terhadap
fenomena alam dan pengalaman hidup manusia.
Pengetahuan (knowledge) lebih luas dan pengetahuan
ilmiah (science). Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan hanya salah satu
jenis pengetahuan yang memiliki ciri-ciri khusus. Perbedaannya, seperti
perbedaan antara seorang veteran dengan seorang prajurit baru.
a. Pengetahuan sehari-hari dengan pengetahuan ilmiah
(ilmu pengetahuan)
Pengetahunan eksistensial dan diwariskan secara
turun temurun. Umpamanya daun-daunan, akar-akaran,umbi-umbian yang digunakan
untuk mengobati suatu penyakit. Contohnya yang jelas dan sederhana adalah
berbagai jenis jamu yang digunakan (oleh masyarakat tradisional) tanpa
pembuktian laboratorium (pembuktian ilmiah), sehingga tidak dapat diketahui dan
dijelaskan oleh mereka mengapa akar-akar atau daun-daunan itu bisa mengobati
suatu penyakit.
Jika jenis jamu itu dianalisis/ diteliti melalui
laboratorium oleh seorang ahli tentang kandungan zat-zat kimia yang
dikandungnya, kemudian diketahui bahwa zat itu memang ampuh untuk mengobati
(mematikan)penyakit atau bakteri tertentu, maka kita mendapatkan penjelasan
mengapa jamu itu sudah ditingkatkan menjadi pengetahuan ilmiah. Pembuktian
ilmiah ini dilakukan berkali-kali (diverifikasi) dan hasilnya serupa dengan hasil
penelitian sebelumnya.
Di samping untuk menjelaskan fenomenal alam, tujuan
lainnya dari ilmu pengetahuan yaitu deskripsi/pemaparan, retrodiksi, prediksi,
dan kontrol. Jika kita kaitkan dengan contoh di atas adalah mengapa bahan
racikan itu dipilih (deskripsi), model pemaparan tentang masa lalu, yang
didasarkan atas fakta (retrodiksi), model pemaparan yang bertujuan berorientasi
ke masa depan (prediksi), fungsi untuk merekayasa peristiwa atau fenomena alam
dengan menggunakan data-data/pembagian ilmiah (kontrol).
Pengetahuan itu “tahu mengapa”,”tahu akan”,”tahu
bagaimana”, “tahu bahwa”. Ini semua adalah pertanyaan-pertanyaan yang akan
mendukung untuk membenarkan pengetahuan.
b. Ciri Ilmu Pengetahuan/ Pengetahuan Ilmiah
Ada 3 tokoh yang mengemukan hal ini yaitu Beerling,
Van Melsen, Robert Merton. Menurut Beerlin ada 5 ciri ilmu: pertama, anggapan
bahwa pengetahuan berlaku umum, kedua,ilmu pengetahuan mempunyai kedudukan
mandiri (otonom) dalam mengembangkan norma-norma ilmiah, ketiga, pengetahuan
ilmiah mempunyai dasar pembeneran (mislanya: verifikasi, dan falsifikasi),
keempat, pengetahuan ilmiah bersifat sistematik, dan kelima, pengethuan ilmiah
bersifat objektif.
Menurut Van
Melsen yaitu Metodis, memiliki system, universal, objektif, proresif, dapat
digunakan, tanpa pamrih. Menurut Robert Merton yaitu Universalisme, komunisme,
ketanpa-pamrihan, skeptisisme, terorganisir.
c. Metodologi dan Fisalfat Ilmu Pengetahuan
Ilmu atau bidang filsafat yang membahas tentang
cara-cara untuk memperoleh ilmu pengetahuan disebut metodologi. Metodologi
(juga logika) termasuk bidang yang yang disebut dengan “tool studies” atau mata
pelajaranmengenai alat, maksudnya mata pelajaran itu bergunasebagai alat bagi
mata pelajaran lain.
Aspek-aspek yang menjadi fokus utama dalam bahasan
filsafat ilmu pengetahuan di antaranya adalah :
1.
Studi tentang:
konsep-konsep, pengandaian-pengandaian serta metodologi ilmu, analisis
konsep-konsep dan bahasa yang digunakan, ektensi dan rekontruksi bagi aplikasi
yang lebih konsisten dalam memperoleh ilmu pengetahuan
2.
Studi dan
justifikasi (pembenaran) proses penarikan kesimpulan yang digunakan ilmu
pengetahuan secara struktur simbolik
3.
Studi tentang
keragaman bidang ilmu serta sifat saling keterkaitannya, persamaan, perbedaan,
serta persoalan paradigmanya.
4.
Studi tentang
konsekuensi pengeahuan ilmiah bagi persepsi kita tentang realitas, pemahaman
kita tentang fenemena alam hubungan logika dan matematika dengan realitas,
status entitas-entitas teoeritis, sumber ilmu pengetahuan dan validitasnya.
5.
Analisis tentang
berbagai konsep dan masalah yang galibnya digunakan dalam metode ilmiah seperti
: fakta, evidensi, aksioma, dalil, postulat, observasi, deskripsi, dll.
d. Istilah-istilah yang penting dalam Filsafat Ilmu
Pengetahuan
Istilah-istilah itu adalah fakta, konsep, definisi
konseptual dan definisi operasional, postulat, asumsi, hipotesis dan teori.
Fakta adalah segala sesuatu yang ada di alam ini. Fakta dapat dibuktikan benar
salahnya secara empiris. Konsep adalah dalam berpikir dan menyatakan suatu fakta,
kita menggunakan bahasa dan symbol ini sebut juga konsep. Adapun konsep itu
merupakn abstraksi yang mewakili objek, sifat-sifat satu fenomena tertentu.
Definisi konseptual dan Operasional. Definisi konseptual adalah definisi yang
menggunakan konsep-konsep tertentu untuk mendefinisikan konsep lain. Ini
berperan untuk memperlancar komunikasi di kalangan ilmuan. Definisi Operasional
ini berperan untuk agar konsep absrtak dapat dditingkatkan ke wilayah
observasional atau tingkah laku. Defiinisi ini adalah dasar dan dapat diteliti
lagi. Postulat dalam ilmu pasti sama maksudnya dengan aksioma, yaitu consensus
yang dianut/diterima secara arbitrer. Ini tidak bisa dibantah. Asumsi ialah
anggapan yang menjadi titik tolak penelitian. Hipotesis adalah pernyataan dalam
bentuk fundasi atau pengandaian. Teori berarti penjelasan tentang apa yang
terjadi atau penjelasan mengapa gejala (proses)tertentu terjadi. Fungsinya
adalah untuk mengarah observasi, untuk merangkum pengetahuan, untuk memprediksi
atau mengontrol fakta.
e. Logika dan Metodologi
Metodologi membicarakan tentang berbagai cara untuk memperoleh
atau mengembangkan ilmu pengetahuan. Ada kaitan yang erat anatar logika dan
metodologi, karena itu metode-metodedapat juga dipandang sebagai bagian dari
logika. Mengingat betapa pentingnya metode (penelitian) dalam mengembangkan
ilmu pengetahuan, beberapa ilmuwan mengidentifikasikan metode penelitian itu
dengan ilmu pengetahuan.
f. Klasifikasi Ilmu Pengetahuan
Kalsifikasi ini berdasarkan perbedaanciri-ciri atau
sifat objek (ontology) yang diteliti. Berdasarkan urutan /sastra objek yang
menjadi fokus kajian, maka ilmu pengetahuan dapat diklasifikasikan atas:
1. Ilmu-ilmu yang
mempelajari strata fisio-kimiawi (organis dan anorganis) seperti: ilmu pasti
alam, ilmu kimia, geologi, atronomi, teknik, dan lain-lain.
2. Ilmu-ilmu yang
mempelajari strata biotik, yang mempelajari organisme yang hidup, seperti :
ilmu hayat, ilmu pertanian, kehutanan, peternakan dan ilmu medis.
3. Ilmu yang
mempelajari strata psikis: ilmu yang mempelajari psike (jiwa: persepsi, naluri,
emosi, kognisi, afeksi, motivasi) dan tingkah laku manusia.
4. Ilmu-ilmu yang
mempelajari strata khas manusi, yaitu kenyataan manusia sebagai makhluk yang
unik dan multidimensional.
Kelompok ilmu sosial-budaya menggunakan metode hermeneutika,
fenomenologi atau metode kualitatif dan menggunakan bahasa deskriptif. Oleh
karena itu, kelompok ilmu ini disebut juga kelompok ilmu Verstehen (pemahaman, penafsiran).
Bella Anastasya Achita Putri
14140110099
Sumber : Buku Filsafat Ilmu Klasik hingga Kontemporer/ Akhyar Yusuf Lubis. Bab 3 : Filsafat Ilmu Pengetahuan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar