Minggu, 27 Maret 2016

ZAMAN YUNANI KUNO HINGGA AWAL ABAD XX & FILSAFAT DAN PERANNYA

Fellisia
14140110205


1.ZAMAN YUNANI KONO HINGGA AWAL ABAD XX

Salah satu permasalahan yang menonjol di bidang filsafat, minimal pada Zaman Yunani Kuno, adalah upaya memahami kenyataan yang ditandai oleh dualitas yang satu dan yang banyak. Sementara di Zaman Yunani Kuno, peran filsafat memonopoli peahaman mengenai pengetahuan sejati. adad Pertengahan menyajikan teologi sebagai rival utama filsafat. Meskipun filsafat tetap ada pada jalur uayanya mencari kesatuan di dalam gejala yang beranekaragam. Maka tidak mengehran jika sejak saat utu, berkembangnya anggapan bahwa "philosophia est accila theologiae". 

Perkembangan ilmu (sains) pada abad XIV merupakan pemicu bergesernya pusat perhatian manusia di dalam upayanya untuk menyatukan pemahamannya mengenai kenyataan. Tokoh-tokoh seperti Kepler dan Galileo meletakkan dasar sain klasik ppada zaman modern, sains model Newton. Maka perkembangan sain modern sangat mempengauhi perkembangan filsafat. Perkembangan ini dipacu lebih cepat lagi dengan Zaman akal budi yang ditandai oleh gerakan pencerahan, pada abad XVII.

Pemikir dan peulis masa itu percaya bahwa budi manusia cocok dan hanya merupakan sara untuk memecahkan masalah berhubungan dengan manusia dan masyarakat. Semangat mengandalkan budi menjadikan manusi pusat kenyataan berkembang terus sampai memasuki abad XX. Memang pada umumnya abad ini sering disebut sebagai zaman Kontemporer.  




 sumber gambar : google 


2. FILSAFAT DAN PERANNYA
           
  Filsafat modern memfokuskan perhatiannya kepada hakikat ilmu pengetahuan yang didapat olhe budi manusia. Perhatian budi manusia ini pun berkembang pada sifat dari penyelidikan yang dijalankannya untuk membedakan pengetahuan mana yang ilmiah dan mana yang ilmiah daan mana yang tidak bisa disebut ilmiah.

            Filsafat sebenarnya mempunyai arena seluruh pengalaman dan segala hal yang ada. Hanya saja fokus perhatian tentu saja akan tidak sama sesuai dengan keinginan yang diberikan oleh filsuf yang mengaplikasikannya. Filsafat bisa dipahami sebagai pengetahuan mengenai hal-hal yang mendasar, sebagai upaya mencari dan menggali arti hidup, sebagai ilmu tentang ilmu, sebagai teori Bahasa, atau teori diskusi kritis.filsafat sebaiknya memperlakukan mereka sebagai bagian, dari pengalaman yang perlu dievaluasi secara kritis.


sumber : paper zaman yunani kuno hingga awal abad xx


Tidak ada komentar:

Posting Komentar