Fellisia
14140110205
1.ZAMAN YUNANI KONO HINGGA AWAL ABAD XX
Salah satu permasalahan yang
menonjol di bidang filsafat, minimal pada Zaman Yunani Kuno, adalah upaya
memahami kenyataan yang ditandai oleh dualitas yang satu dan yang banyak.
Sementara di Zaman Yunani Kuno, peran filsafat memonopoli peahaman mengenai
pengetahuan sejati. adad Pertengahan menyajikan teologi sebagai rival utama
filsafat. Meskipun filsafat tetap ada pada jalur uayanya mencari kesatuan di
dalam gejala yang beranekaragam. Maka tidak mengehran jika sejak saat utu,
berkembangnya anggapan bahwa "philosophia est accila
theologiae".
Perkembangan ilmu (sains) pada abad
XIV merupakan pemicu bergesernya pusat perhatian manusia di dalam upayanya
untuk menyatukan pemahamannya mengenai kenyataan. Tokoh-tokoh seperti Kepler
dan Galileo meletakkan dasar sain klasik ppada zaman modern, sains model
Newton. Maka perkembangan sain modern sangat mempengauhi perkembangan filsafat.
Perkembangan ini dipacu lebih cepat lagi dengan Zaman akal budi yang ditandai
oleh gerakan pencerahan, pada abad XVII.
Pemikir dan peulis masa itu percaya
bahwa budi manusia cocok dan hanya merupakan sara untuk memecahkan masalah
berhubungan dengan manusia dan masyarakat. Semangat mengandalkan budi
menjadikan manusi pusat kenyataan berkembang terus sampai memasuki abad XX.
Memang pada umumnya abad ini sering disebut sebagai zaman Kontemporer.
2. FILSAFAT DAN PERANNYA
Filsafat
modern memfokuskan perhatiannya kepada hakikat ilmu pengetahuan yang didapat
olhe budi manusia. Perhatian budi manusia ini pun berkembang pada sifat dari
penyelidikan yang dijalankannya untuk membedakan pengetahuan mana yang ilmiah
dan mana yang ilmiah daan mana yang tidak bisa disebut ilmiah.
Filsafat
sebenarnya mempunyai arena seluruh pengalaman dan segala hal yang ada. Hanya
saja fokus perhatian tentu saja akan tidak sama sesuai dengan keinginan yang
diberikan oleh filsuf yang mengaplikasikannya. Filsafat bisa dipahami sebagai
pengetahuan mengenai hal-hal yang mendasar, sebagai upaya mencari dan menggali
arti hidup, sebagai ilmu tentang ilmu, sebagai teori Bahasa, atau teori diskusi
kritis.filsafat sebaiknya memperlakukan mereka sebagai bagian, dari pengalaman
yang perlu dievaluasi secara kritis.
sumber : paper zaman yunani kuno hingga awal abad xx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar