A.
PENGERTIAN SIMBOLIS INTERAKSIONALISME
Simbolis interaksionalisme adalah cara kita
menginterpretasikan dan memberi makna pada lingkungan di sekitar kita melalui
cara kita berinteraksi dengan orang lain. Berfokus pada cara orang berinteraksi
lewat simbol yang berupa kata, gerak tubuh, peraturan, dan peran. Lingkungan pertama
yang mempengaruhi pembentukan makna adalah keluarga. Cara terbaik untuk
memahami seseorang adalah dengan memperhatikan lingkungan di sekitarnya, yakni
di mana ia tinggal dan dengan siapa ia berinteraksi.
B.
KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI SIMBOLIS
a.
Aliran Chicago
Suatu tindakan sosial melibatkan tiga satuan hubungan bagian, yakni suatu
awal mengisyaratkan dari seseorang, suatu tanggapan untuk insyarat itu oleh
yang lain, dan suatu hasil. Hasil menjadi maksud komunikator untuk tindakan.
b.
Aliran Iowa
Objek dapat manapun mengarah pada kenyataan orang: suatu hal, suatu
andatu, suatu peristiwa, atau suatu kondisi. Satu-satunya kebutuhan untuk
sesuatu yang untuk menjadi suatu obyek adalah bahwa orang menyebut itu,
menghadirkannya secara simbolis. Kenyataan untuk orang-orang menjadi
keseluruhan dari objek sosial mereka, yang mana selalu secara sosial
digambarkan.
c.
Kelompok dan Komunikasi Kelompok
Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang
berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama
lain, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Anggota
kelompok bekerja sama untuk mencapai melaksanakan tugas kelompok dan memelihara
moral anggota-angggotanya.
Dalam komunikasi kelompok juga melibatkan komunikasi antar pribadi. Komunikasi
kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberapa orang dalam suatu
kelompok “kecil” (rapat, konfrensi, pertemuan). Di sini ada komunikasi tatap
muka dan punya susnan rencana kerja tertentu untuk mencapai tujuan kelompok.
Jalaludin Rakhmat membedakan kelompok berdasrkan
karakteristikkomunikasinya:
1)
Kualitas komunikasi pada kelompok primer
bersifat dalam dan meluas.
2)
Komunikasi pada kelompok primer bersifat
personal, kelompok sekunder bersifat nonpersonal.
3)
Komunikasi pada kelompok primer lebih menekankan
aspek hubngan daripada aspek isi, kelompok sekunder sebaliknya.
4)
Komunikasi pada kelompok primer cenderung
ekspresif, kelompok sekunder instrumental.
5)
Komunikasi pada kelompok primer cenderung
informal, kelompok sekunder bersifat formal.
Onong membagi kelompok menjadi
dua yaitu kelompok kecil (small group, micro group) dan kelompok besra (large
group, macro group).
C.
ISTILAH POKOK TEORI SIMBOLIS INTERAKSIONALISME
a.
Identities: pemaknaan diri dalam pengambilan peran
b.
Language: suatu sistem simbol yang digunakan bersama
diantara anggota kelompok sosial. Bahasa
punya empat komponen yaitu subjek, objek, simbol, dan referen.
c.
Looking glass self: gambaran mental sebagai hasil dari
mengambil peran orang lain.
d.
Meaning: tujuan dan atribut bagi sesuatu.
e.
Mind: proses mental yang terdiri dari self, interaksi,
dan refleksi, berdasarkan simbol sosial yang didapat.
f.
Role taking: kemampuan untuk meliht diri seseorang
sebagai objek sehingga didapatnya gambaran bagaimana dia lain melihat
orang lain tersebut.
g.
Self-concept: gambaran yang kita punya tentang siapa
dan bagaimana diri kita yang dibentuk sejak kecil melalui interaksi dengan
orang lain.
h. Self-fulfilling
prophecy: harapan untuk pemenuhan diri.
D. PEMIKIRAN
GEORGE HERBERT MEAD
Mead dianggap sebagai bapak
interaksionalisme simbolik. Pemikiran mead terangkum dalam konsep pokok
mengenai mind, self, dan society.
1.
Mind: fenomena sosial yang tumbuh dan
berkembang dalam proses sosial sebagai hasil dari interaksi.
2.
Self: proses yang tumbuh dalam
keseharian sosial yang membentuk identitas diri.
3.
Society : kumpulan self yang
melakukan interaksi dalam lingkungan yang lebih luas berupa hubungan personal,
kelompok intim, dan komunitas.
E.
PEMIKIRAN GEORGE HERBERT BLUMMER
1.
Konsep Blummer tentang Meaning,
Language, dan Society
a.
Meaning: dasar utnuk bertindak
terhadap segala sesuatu
b.
Language: makna yang tumbuh dalam
interaksi sosial menggunakan bahasa.
c.
Thought: interpretasi individu atas
simbol yang dimodifikasikan melalui proses berpikir ulang.
Konsepsi diri berkembang melalui
interaksi simbolis melalui apa yang disebut looking glass self, yaitu gambaran
mental tentang self yang dihasilkan dari mengambil perang bagi orang lain. Tanpa
bahasa kita tidak dapat mengembangkan konsep diri.
2.
Konsep Pokok Blummer tentang Teori Simbolis
Interaksionalsime
a.
Konsep diri: manusia mampu memandang dirinya sebagai
objek pikirannya sendiri dan berinteraksi dengan dirinya sendiri.
b.
Konsep kegiatan: manusia menghadapkan dirinya dalam
berbagai hal seperti tujuan, perasaan, kebutuhan, perbuatan, dan harapan serta
bantuan orang lain, citra dirinya, cita-citanya, dll.
c.
Konsep objek: inti hakikat objek bukan ditentukan oleh
ciri-cirinya, melainkan oleh minat seseorang dan makna yang dikenakan pada
objek tersebut.
d.
Konsep interaksi sosial: suatu proses hubungan timbal
balik yang dilakukan oleh individu dengan individu, individu-kelompok,
kelompok-individu, kelompok-kelompok dalam kehidupan sosial.
e.
Konsep aksi bersama: kegiatan
kolektif yang timbul dari penyesuaian dan penyerasian perbuatan orang-orang
satu sama lain. Analisis aksi bersama ini menunjukkan bahwa hakikat masyarakat,
kelompok, atau organisasi tidak harus dicari dalam struktur relasi yang tetap,
tapi dalam proses aksi yang sedang berlangsung.
Ivana Livia Wibisono
14140110021
THANK YOU :D
BalasHapus