Informasi yang benar mencerahkan kehidupan. Memiliki akses
ke informasi berarti kemudahan untuk mendapatkan, yang pada gilirannya akan
membantu orang mendapatkan keuntungan. Informas yang benar menghindarkan salah
paham dan menjadi sarana penting untuk menciptakan perdamaian.
Media adalah sarana utama untuk menyampaikan dan mendapatkan
informasi. Nilai jual yang tinggi membuat banyak pemirsa yang menonton jadi
senang.jika informasi sampai pada titik jenuh dan berlebihan. Para wartawan
seperti tercekik karena berkelimpaan data, laporan dan file yang perlu diolah
atau dianalisis menggerakkan membuat sibuk, dan membuat jenuh pekerjaan mereka.
Seakan tidak perlu lagi mencari berita karena datang sendiri secara berlimpah.
Situasi seperti itu membuat informasi penting diterima masyarakat tanpa
menggerakan hati mereka. Ignacio Romennet menjelaskan kejadian seperti ini
adalah istilah “efek penyekat” untuk mendesjripsikan kejadian yang
menyembunyikan peristiwa lain. efek seperti itu sering di salahgunakan untuk
menutupi atau mengalihkann perhatian suatu kasus. Contohnya, ketika oarng
ramai-ramai menuntut agar Soeharto dibawa ke pengadilan, kerusuhan yang berbau
SARA terjadi sehingga menyedot perhatian media.
Kesaksian langsung dari tempat kejadian perkara menjadi
ideologi, yang menuru Ramonet, bisa menghancurkan jurnalisme investigasi.
Seperti dikutip oleh Ramonet slogan CNN :”slow news, no news” tidak
mengherankan bahwa media mengundang reaksi skeptis, kecurigaan bahkan rasa
tidak percaya di kalanan kaum terdidik. Keresahan dan kritik tidak mendapat
tanggapan serius dari pengelola atau
produktor informasi. Pada mediatelevisi, rating menentukan program siaran yang
berarti mahal atau murahnya jam tayang. Pada media cetak, jumlah langganan
menentukan pemasukan ikklan. Akhirnya, konsumsi massa menentukan dinamisme
komersial dan maks=na keindahan.
Logika waktu pendek ini menempatkan media massa dalam
situasidilematis. Di satu sisi, idealisme media menuntut peran sebagai sarana
pendidikan agar pembaca , pemirsa, atau pendengarsemakin memiliki sikap kritis,
kemandirian, dan dalam berfikir; disisi lain pragmatisme ekonomi memaksa media
mengadopsi lgoika mode yang terpatri pada yang spektakuler ,
sensasional,superfisial, dan pesan yang beragam.sindrom yang menyertai logika
waktu pendek ialah dorongan untuk memberi informasi singkat dan cepat saji.
Maka, pilihan harus jeli. Akibatnya, banyak program yang menyajikan berita
murahan dan tak memiliki nilai berita yang cocok.
Dalam media, terutama televisi beroperasi sejujmlah
mekanisme yang merupakan bentuk kekerasan simbolik . kekerasan simbolik adalah
kekerasan yang berlangsung dengan persetujuan tersirat dari korbannya sejauh
mereka tidak sadar menerimanya (P. Bourdieu, 19965:16) televisi memang menghibur,
namun juga membentuk budaya ringan.
Jean Baudrillard menjelaskan empat fase Citra:
- reperesentasi dimana citra merupakan cemin suatu realitas.
- ideologi dimana citra menyembunyikan dan memberi gambar yang salah dari realitas.
- citra menyembunyikan bahwa tidak ada realitas.
- citra tidak ada hubungan sama sekali dengan realitas apapun
- reperesentasi dimana citra merupakan cemin suatu realitas.
- ideologi dimana citra menyembunyikan dan memberi gambar yang salah dari realitas.
- citra menyembunyikan bahwa tidak ada realitas.
- citra tidak ada hubungan sama sekali dengan realitas apapun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar