Manusia sebbagai proses simbolis.
dimana langit dipijak, disitu langit dijunjung. Penggambaran diri manusia melalui pepatah pendek ini cukup substansial sifatnya. Dikatakan demikian, sebab manusia pada akikatnya adalah makhluk yang berinteraksi. Bahkan interaksi itu tidak melulu eksklusif antar manusia, tetapi juga inklusif dengan seluruh mikro kosmos. Termasuk interaksi manusia dengan seluruh alam. Singkatnya, manusia selalu mengadakan interaksi. Setiap interaksi mutlak membbutuhkan sarana tertentu.
dimana langit dipijak, disitu langit dijunjung. Penggambaran diri manusia melalui pepatah pendek ini cukup substansial sifatnya. Dikatakan demikian, sebab manusia pada akikatnya adalah makhluk yang berinteraksi. Bahkan interaksi itu tidak melulu eksklusif antar manusia, tetapi juga inklusif dengan seluruh mikro kosmos. Termasuk interaksi manusia dengan seluruh alam. Singkatnya, manusia selalu mengadakan interaksi. Setiap interaksi mutlak membbutuhkan sarana tertentu.
Komunikasi sebagai proses interaksi simbolis, oemahaman
komunikasi dengans egala praksisnya merupakan proses keseharian manusia. Dapat dikatakan
bahwa proses komunikasi merupakan proses kehidupan itu sendiri. Komunikasi tidak
bisa dipisahkan dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi. Aktivitas komunikasi
merupakan aktivitas manusiawi.
Kelompok dan komunikasi kelompok.
berhubung teori interaksionisme simbolis merupakan kajian sosial, maka perlu juga dibahas tentang kelompok dan komunikasi kelompok. Menurut prof Onong, dalam ilu sosial apakah itu psikologi, atau sosiologi, yang disebut kelompok (grup) bukan sejumlah orang yang berkelompok atau berkerumun bersama sama disuatu tempat, misalnya sejumlah orang dialun-alun yang secara bersama-sama sedang mendengarkan pidato tukang obat yang sedang mempromosikan dangangannya, atau ibu-ibu dipasar yang secara bersama-sama sedang mengerumuni seorang pedagang sayur.
berhubung teori interaksionisme simbolis merupakan kajian sosial, maka perlu juga dibahas tentang kelompok dan komunikasi kelompok. Menurut prof Onong, dalam ilu sosial apakah itu psikologi, atau sosiologi, yang disebut kelompok (grup) bukan sejumlah orang yang berkelompok atau berkerumun bersama sama disuatu tempat, misalnya sejumlah orang dialun-alun yang secara bersama-sama sedang mendengarkan pidato tukang obat yang sedang mempromosikan dangangannya, atau ibu-ibu dipasar yang secara bersama-sama sedang mengerumuni seorang pedagang sayur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar