Proses komunikasi dapat dilihat dalam dua perspektif
universal, yaitu, perspektif psikologis dan
mekanis.
Perspektif secara
Psikologis
Kita kenal dengan istilah encoding, encoding dalam bahasa
awam dapat diartikan sebuah proses akan menyampaikan sebuah pesan yang
dirunutkan dan terjadi didalam diri sender. sebagai contoh apabila seseorang
ingin meminjam uang, dan hendak meminta kepada temannya. "ingin meminjam
uang" tersebutlah yang dapat dikatakan proses encoding untuk mengemukakan
kehendak akan pesan yang disampaikan oleh sender.
Perspektif secara
Mekanis
Proses komunikasi pada perspektif Mekanistis ini sedikit
komplek dan rumit karena ada unsur situasional
tergantung pada kondisi yang terjadi ketika komunikasi tersebut
berlangsung, tergantung pada model apa yang diterapkan dalam proses komunikasi
tersebut, proses komunikasi tersebut dapat dikatagorikan interpersonal apabila
sender melakukan komunikasi diri sendiri, dan dapat dikatakan sebagai
komunikasi kelompok apabila sender melakukan komunikasi dengan banyak receiver.
Kesulitan dalam melakukan proses komunikasi berdasar sudut pandang perspektif
Mekanistis sangatlah kompleks, tergantuk kontekstual metode komunikasi apa yang
digunakan.
Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah
pemahaman secara mendalam terhadap segala dimensi komunikasi. Bidang-bidangnya
meliputi komunikasi sosail, organisasional, bisnis, politik, internasional,
komunikasi antar budaya, pembangunan, tradisional, dll. Sifat komunikasi,
meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Tatanannya meliputi intrapribadi,
antarpribadi, kelompok, massa, dan media.
Tujuan komunikasi sendiri, bisa teridiri dari soal mengubah
sikap, opini, perilaku, masyarakat, dan lainnya. Fungsi komunikasi adalah untuk
menginformasikan, mendidik, dan mempengaruhi. Komunikasi itu luas, tidak hanya
sebatas informasi dari komunikator ke komunikan. Sehingga bisa dikatakan bahwa
filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek komunikasi di atas
dengan metode filsafat untuk mendapatkan penjelasan yang mendasar dan utuh.
Filsafat komunikasi merupakan hasil pemikiran lanjutan dari teori komunikasi.
Untuk itu, beberapa tokoh mengembangkan filsafat komunikasi yang antara lain, Richard L. Lanigan, Stephen Littlejohn,
dan Whitney R. Mundt.
Richard L.Lanigan
membuat analisis filsafat mengenai komunikasi dengan mengemukakan
pertanyaan-pertanyaan:
1. Apa yang aku
ketahui? (what do I know?)
2. Bagaimana aku mengetahuinya?
(how do I know?)
3. Apakah aku yakin?
(am I sure?)
4. Apakah aku benar?
(am I right?)
Keeempat pertanyaan diatas berkaitan dengan penyelidikan
secara sistematis, studi terhadap metafisika,
epistemologi, aksiologi dan logika.
Dalam pandangan Stephen
Littlejohn, filsafat komunikasi merupakan metateori. Meta yang berarti di
luar pengertian dan pengalaman manusia. Teori yang berarti seperangkat dalil /
prinsip umum yang kait mengait (hipotesis yang di uji berulangkali ) mengenai
aspek – aspek suatu realitas.
Whitney R. Mundt
tidak menghitungkan filsafat komunikasi sebagai filsafat yang sebenarnya.
Filsafat komunikasi menampilkan kekuatan media dan prinsip-fungsi media berikut
hubungannya dengan negara. Mundt dalam filsafatnya menyatakan penjelasan
keterpautan pemerintah dengan jurnalistik dimana keseimbangan kekuatan selalu
bergeser.
Menurutnya, pers terbagi menjadi empat teori yang adalah:
• Teori authoritarian
• Teori libertarian
• Teori Social Responsibility
• Teori Soviet Communist
Gabriella Vanessa - 14140110371
Gabriella Vanessa - 14140110371
Tidak ada komentar:
Posting Komentar