Senin, 11 April 2016

HAKIKAT FILSAFAT KOMUNIKASI (BAB 4)

Proses komunikasi dapat dilihat dalam dua perspektif universal, yaitu, perspektif psikologis dan mekanis.

Perspektif secara Psikologis
Kita kenal dengan istilah encoding, encoding dalam bahasa awam dapat diartikan sebuah proses akan menyampaikan sebuah pesan yang dirunutkan dan terjadi didalam diri sender. sebagai contoh apabila seseorang ingin meminjam uang, dan hendak meminta kepada temannya. "ingin meminjam uang" tersebutlah yang dapat dikatakan proses encoding untuk mengemukakan kehendak akan pesan yang disampaikan oleh sender.

Perspektif secara Mekanis
Proses komunikasi pada perspektif Mekanistis ini sedikit komplek dan rumit karena ada unsur situasional  tergantung pada kondisi yang terjadi ketika komunikasi tersebut berlangsung, tergantung pada model apa yang diterapkan dalam proses komunikasi tersebut, proses komunikasi tersebut dapat dikatagorikan interpersonal apabila sender melakukan komunikasi diri sendiri, dan dapat dikatakan sebagai komunikasi kelompok apabila sender melakukan komunikasi dengan banyak receiver. Kesulitan dalam melakukan proses komunikasi berdasar sudut pandang perspektif Mekanistis sangatlah kompleks, tergantuk kontekstual metode komunikasi apa yang digunakan.

Filsafat komunikasi adalah suatu disiplin yang menelaah pemahaman secara mendalam terhadap segala dimensi komunikasi. Bidang-bidangnya meliputi komunikasi sosail, organisasional, bisnis, politik, internasional, komunikasi antar budaya, pembangunan, tradisional, dll. Sifat komunikasi, meliputi komunikasi verbal dan nonverbal. Tatanannya meliputi intrapribadi, antarpribadi, kelompok, massa, dan media.

Tujuan komunikasi sendiri, bisa teridiri dari soal mengubah sikap, opini, perilaku, masyarakat, dan lainnya. Fungsi komunikasi adalah untuk menginformasikan, mendidik, dan mempengaruhi. Komunikasi itu luas, tidak hanya sebatas informasi dari komunikator ke komunikan. Sehingga bisa dikatakan bahwa filsafat komunikasi adalah ilmu yang mengkaji setiap aspek komunikasi di atas dengan metode filsafat untuk mendapatkan penjelasan yang mendasar dan utuh. Filsafat komunikasi merupakan hasil pemikiran lanjutan dari teori komunikasi. Untuk itu, beberapa tokoh mengembangkan filsafat komunikasi yang antara lain, Richard L. Lanigan, Stephen Littlejohn, dan Whitney R. Mundt.

Richard L.Lanigan membuat analisis filsafat mengenai komunikasi dengan mengemukakan pertanyaan-pertanyaan:
1. Apa yang aku ketahui? (what do I know?)
2. Bagaimana aku mengetahuinya? (how do I know?)
3. Apakah aku yakin? (am I sure?)
4. Apakah aku benar? (am I right?)
Keeempat pertanyaan diatas berkaitan dengan penyelidikan secara sistematis, studi terhadap metafisika, epistemologi, aksiologi dan logika.

Dalam pandangan Stephen Littlejohn, filsafat komunikasi merupakan metateori. Meta yang berarti di luar pengertian dan pengalaman manusia. Teori yang berarti seperangkat dalil / prinsip umum yang kait mengait (hipotesis yang di uji berulangkali ) mengenai aspek – aspek suatu realitas.

Whitney R. Mundt tidak menghitungkan filsafat komunikasi sebagai filsafat yang sebenarnya. Filsafat komunikasi menampilkan kekuatan media dan prinsip-fungsi media berikut hubungannya dengan negara. Mundt dalam filsafatnya menyatakan penjelasan keterpautan pemerintah dengan jurnalistik dimana keseimbangan kekuatan selalu bergeser.
Menurutnya, pers terbagi menjadi empat teori yang adalah:
• Teori authoritarian
• Teori libertarian
• Teori Social Responsibility
• Teori Soviet Communist 

Gabriella Vanessa - 14140110371

Tidak ada komentar:

Posting Komentar