Bab
4 : Hakikat Filsafat Komunikasi
A.
Hakikat Filsafat Komunikasi
Proses
komunikasi dapat dilihat dari dua perspektif, yaitu perspektif psikologis dan
mekanis. Perspektif psikologis memperlihatkan bahwa komunikasi adalah aktivitas
psikologi sosial yang melibatkan komunikator, komunikan, isi pesan, lambang dan
lainnya. Sedangkan perspektif mekanis
memperlihatkan proses komunikasi adalah aktivitas mekanik yang dilakukan
oleh komunikator. Dari proses komunikasi yang begitu kompleks dan tidak
sederhana tersebut, refleksi diperlukan untuk dapat perspektif yang lebih luas.
Menurut Prof Onong Uchjana Effendi, filsafat komunikasi adalah suatu disiplin
yang menelaah pemahaman secara lebih mendalam, fundamental, metodologis,
sistematis, analitis dan kritis.
B.
Pemikiran Richard L. Lanagian
Richard
L. Lanagian membahas analisis filosifis atau proses komunikasi. Pemikiran
Richard L. Lanagian, yaitu :
Ø Metafisika.
Richard L. Lanagian menyatakan bahwa metafisika adalah studi tentang sifat dan
fungsi teori tentang realitas.
Ø Epistimologi.
Epistimologi merupakan cabang filsafat yang menyelidiki asal, sifat, metode,
dan batasan pengetahuan manusia.
Ø Aksiologi.
Lanagian berpendapat bahwa aksiologi adalah studi etika dan estetika.
Ø Logika.
Logika adalah cabang filsafat yang menelaah asas dan dasar metode penalaran
secara benar dalam hal ini cara berkomunikasi secara lebih baik dan benar.
C.
Pemikiran Stephen W. LittleJohn
Ø Tingkah
laku denga gejala yang terasa, terasa sambil lalu, dan gejala yang diterima
saat itu juga.
Ø Pesan
nonverbal tidak terasa, pesan nonverbang yang sambil lalu, pesan yang diterima
saat itu juga.
Ø Pesan
verbal yang tidak terasa, pesan verbal yang sambil lalu, pesan verbal yang
diterima saat itu juga.
D.
Pemikiran Whitney R. Mundt
Menurut
Mundt, pers terbagi menjadi lima, yaitu :
Ø Otoriter
: sistem pers sensor dan lisensi pemerintah.
Ø Sosial-Otoriter
: sistem pers yang dimiliki oleh pemerintah atau partai pemerintah.
Ø Libertarian
: tidak ada pengawasan pemerintah untuk menjamin berkembangnya wawasa secara
bebas.
Ø Sosial-Libertarian
: pengawasan pemerintah secara minimal untuk menyumbat saluran komunikasi dan
untuk menjamin semngat operasional.
Ø Sosial-Sentralis
: kepemilikan pemerintah atau lembaga umum dengan saluran komunikasi terbatas
untuk menjamin semangat operasional dari libertarian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar