Senin, 11 April 2016

Resume: Komunikasi sebagai Proses Simbolis


A.Pengertian Simbolis Interaksionisme

“Dimana bumi dipijak di situ langit dijunjung.” Penggambaran diri manusia melalui pepatah pendek yang cukup substansial sifatanya. Hakikatnya adalah makhluk yang berinteraksi. Interaksi manusia dengan seluruh alam. Membutuhkan sarana tertentu. Para filsuf merumuskan diri manusia dalam konsep maklhluk simbolis selain makhluk berteman dan konsep tentang manusia lainnya.

Awal perkembangan interaksinisme simbolis dibagi menjadi dua aliran mazhab yaitu aliran mazhab Chicago. Manusia tidak bisa diselenggarakan di dalam cara yang sama dari ketika studi tentang benda mati. Peneliti empati dengan pokok materi, masuk pengalamannya dan usaha untuk memahami nilai dari tiap orang. menghindari kuantitatif dan pendekatan ilmiah. Lebih menekankan pada riwayat hidup, autobiografi, studi kasus, buku harian, surat, dll.

Blumer “sesuatu” disebut juga realitas sosial. Bisa berupa fenomena alam, artifisial, tindakan seseorang baik verbal maupun nonverbal dan apa saja yang patut dimaknakan. Proses komunikasi pada diri individu yang dimulai dari mengethaui sesuatu, menilainya, memberinya makna, dan memutuskan untuk bertindak berdasrakan makan tersebut. Mengantisipasi tindakan orang lain dan menyesuaikan tindakannya sebagaimana dia memaknakan tindakan itu. Manuia mengembangkan satu set symbol yang kompleks untuk memberi makna terhadap dunia.. lengkungan pertama yang mempengaruhi pembentukan makna adalah keluarga.

Asumsi pokok simbolis interaksionisme:

- individu dilahirkan tanpa punya konsep diri. Dibentuk dan berkembang melalui komunikasi dan interaksi sosial

- Konsep diri terbentuk ketika seseorang berekasi terhadap orang lain dan melalui persepsi

- Konsep diri, mengalami perubahan, menjadi motif dasar dari tingkah laku

- Manusia adalah makhluk yang unik karena kemampuannya menggunkan dan mengembangkan simbol untuk keperluan hidupnya. Biantanag menggunakan simbol yang amat terbatas.

- Manusia bereaksi terhdapa segala seustau tergantung bagaimana ia mendefinisikan sesuatu tersebut.

- Manusia merupakan kesepakatan bersama di lungkungan sosial sebagai hasil interaksi.

B. Komunikasi sebagi Proses Interaksi Simbolis

Komunikasi tidak bisa dipisahkan dari seluruh proses kehidupan konkret manusiawi. Joel M. Charon mendifinisikan interaksi sebagai aksi sosial bersama, individu-individu berkomunikasi satu sama lain mengenai apa yang mereka lakukan dengan mengorientasikan kegiatannya kepada dirinya masing-masing.

1. Aliran Chicago

Menemukan istilah interaksionalisme simbolis. Menangkap di dalam jabatan pekerjaan terbaik yang diekenalnya, adalah masyarakat, diri, dan pikiran. Kategori ini adalah aspek yang berbeda menyangkut proses umum yang sama, sosial anda bertindak. Tindakan sosial adalah suatu sumbu konsep payung yang mana hampir semua psikologis lain dan proses sosial jatuh. Tindakan adalah suatu unit yang lengkap melakukan itu tidak bisa dianalis ke dalam spesifik sub bagian. Tindakan berhubungan dengan satu sama lain dan dibangun ujung sepanjang umur hidup.

Suatu tindakan sosial melibatkan tiga satuan hubungan bagian, yakni suatu awa mengisyaratkan dari seseorang, suatu tanggapan untuk isyarat itu oleh yang lain, dan suatu hasil. Hasil menjadi maksud komunikator untuk tindakan.

2. Aliran Lowa

Manford Kuhn dan muridnya, memelihara dasar prinsip interaksionis. Pertama, akan membuat konsep diri lebih nyata. Kedua, buatan yang anda mungkin pertama, menjadi penggunaan dari riset kuantitatif. Mendiskusikan pentingnya objek di dalam dunia actor. Objek dapat manapaun mengara pada kenyataan orang: suatu hal, andatu, peristiwa, kondisi. Untuk menjadi suatu objek adalah bahwa orang menyebut itu, menghadirkannya secara simbolis.

3. Kelompok dan Komunikasi Kelompok

Kelompok bukan sejumlah orang yang berkelompok atau berkerumun bersama-sma di suatu tempat. Mendengarkan pidato tukang obat yang sedang mempromosikan dagangannya atau ibu-ibu di pasar yang secara bersama-sama sedang mengerumi seorang pedagang sayur. Dua tujuan kerjasama: melaksanakan tugas kelompok dan memelihara moral anggota-anggotanya. Tujuannya disebut prestasi, diketahui prestasi dan kepuasan. Untuk saling berbagi informasi. Keefektifannya dilihat dari banyaknya infromasi yang diperoleh anggota kelompok dan sejauh mana anggota dapat memuaskan kebutuhannya dalam kegiatan kelompok.

Hubungan psikologis tidak selalu berasa secara bersama-sama di suatu tempat, mereka dapat saja terpisah, tetapi meski terpisah, teta[ terikat oleh hubungan psikologis. Kelompok adalah sekumpulan orang yang mempunyai tujuan bersama yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Misalnya: keluarga, kelompok diskusi, kelompok pemecah masalah,dll.

Michael Burgoon dan Michael Ruffner memberi batasan komunikasi kelompok sebagai interaksi tatatp muka dari tiga atau lebih individu guna memperoleh tujuan yang dikehendaki. Ada empat elemen yang tercakup dalam definisi:

Interaksi tatap muka, setiap anggota kelompok harus melihat dan mendengar anggota lainnya dan juga harus dapat mengatur umpan balik secara verbal maupun nonverbal dari setiap anggota.

Jumlah partisipan yang terlibat interaksi. Komunikasi kelompok berkisar 3-20 orang. jika melebihi 20 orang kurang memungkinkan berlangusngnya elemen interaksi tatap muka.

Maksud dan tujuan yang dikehendaki. Tujuan kelompok tersebut adalah berbgai informasi, maka komunikasi kelompok yang dilakukan dimaksudkan untuk menanamkan pengetahuan.

Kemampuan anggota untuk dpaat menumbuhkan kerakteristik pribadi anggota lainnya. Anngota kelompok secara tidak langsung berhubungan satu sama laindan tujuan kelompok telah terdefinisi dengan jelas. Identifikasi setiap anggota dengan kelompok relative stabil dan permanen.

Komunikasi kelompok adalah komunikasi yang berlangsung antara beberpa orang dalam suatu kelompok kecil seperti rapat, pertemuan, dll. Sebagai interaksi secara tatap muka antara tiga orang atau lain dengan tujuan yang diketahui seperti: berbagi informasi, menjaga diri, pemecahan masalah yang mana anggotanya dapat mengingat karateristik pribadi anggotanya yang lain secara tepat. Karakteristik komunikasi sebagai berikut:

- Kualitas komunikasi pada kelompok primer bersifat dalam dan meluas. Dalam artinya menembus kepribadian kita yang paling tersembunyi, menyingkap unsur backstage

- Komunikasi pada keolompok prmer bersifat personal, kelompok sekunder nonpersonal

-Komunikasi kelompok primer lebeih menekan aspek hubungan daripada aspek isi. Kelompok primr sebaliknya

- Komunikasi kelompok primer cenderung ekspresif, kelompok sekunder instrumental

- Komunikasi kelompok primer cenderung informal, kelompok sekunder formal



C. Istilah Pokok Teori Simbolis Interaksionisme

1. Identitas yakni pemaknaan diri dalam suatu pengambilan peran.

2. Bahasa yakni suatu sistem symbol yang digunakan bersama diantara anggota kelompok sosial. Bahasa digunakan sebagai alat komnikasi dan representasi. Empat komponen: subjek, objek,symbol, dan referen. Symbol adalah rangkaian bunyi yang menunjuk sesuatu. Subjek adalah pengguna dari symbol. Objek adalah sesuatu yang ditunjuk oleh symbol. Referen ada penghubung dari symbol, subjek, dan objek.

3. Looking glass self yakni gambaran mental sebagai hasil dari mengambil peran orang lain.

4. Makna yakni tujuan dan atribut bagi sesuatu. Bagaimana kita merespon dan menggunakannya.

5. Mind yakni proses mental yang terdiri dari self, interkasi, refleksi berdasarkan symbol sosial yang didapat

6. Role taking yakni kemampuan untuk melihat diri seseorang sebagai objek, sehingga diperoleh gambaran bagaimana dia lain melihat orang lain tersebut.

7. Self-concept yakni gambaran yang kita punya tentang siapa dan bagiaman diri kita yang dibentuk sejak kecil melalui interkasi dengan orang lain. Konsep diri bukanlah sesuatu yang tetap.

8. Self-fulfiling prophecy yakni terdensi bagi ekspetasi untuk memunculkan respon bagi orang lain yang diantipasi oleh kita.

D. Pemikiran George Herbert Mead

Mead dianggap sebagai bapak interaksionalisme simbolis. Terangkum dalam konsep pokok mengenai mind, self, dan society. Pikiran manusia mengartikan dan menafsirkan benda-benda dan peristiwa yang dialaminya, merenagkan asal muasalnya dan meramalkannya. Ia juga menerobos dirinya sendiri dan membuat hidupnya sendiri menjadi objek pengenalannya yang disebut self.

Cara manusia mengartikan dunia dan dirinya sendiri berkaitan erat dengan masyarakatnya. Bahwam pikiran dan diri berasal dari masyarakat. Berpikir adalah hasil internalisasi proses interkasi dengan orang lain. Konsep role taking. Seseorang bertindak, ia membayangkan dirinya dalam posisi orang lain dan mencoba untuk memahami apa yang diharapkan orang itu. Pada akhir proses ini orang bersangkutan memiliki suatu gambaran orang lain yang dikumpulkan dalam dirinya. Ketiga konsepsi mind, self, dan society tidak terlepas dari disiplin yang ia geluti yakni psikologi sosial.

Psikologi sosial yakni tingkah laku kelompok sosial yang kemudian membentuk tingkah laku individu, paling tidak dalam bentuk pola komunikasi. Tidak ada individu yang bisa memisahkan diri dari kelompok sosialnya. Gesture sebagai bagian dari mekanisme yang dibentuk oleh stuktur. Nonsignificant gesture dan significant gesture.

Hal yang membedakan manusia dan hewan adalah kemampuan menggunakan dan mengembangkan bahasa. Kesamaan respon dengan orang lain tentang suatu symbol. Terjadi pertukaran makna. Symbol tidak tersifat privat dan itulah terjadi bahasa.

Konsep Mead tentang “Mind”

Mind sebagai fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang dalam proses sosial sebagai hasil dari interaksi. Mind terbentuk setlah terjadinya pekaran makna percakapan diri, yakni ketika seseorang melakukan percakapan diri yang juga disebut sebagai berpikir. Berpikir tidak mungkin terjadi jika tidak menggunakan bahasa. Menurutnya mind membantu bahasa meningkatkan kapasitas:

- Menentukkan objek dalam lingkungan sosial melalui pembentukan symbol yang signifikan

- Menggunakan symbol sebagai stimulus untuk menghasilkan respon dari orang lain

- Membaca dan mengintepretasikan gesture orang lain dan menggunakan stimulus ini sebagai respon

- Menyediakan imajinasi alternatof dari stimulus dan respon dari lingkungan

Konsep Mead tentang “Self”

Proses yang tumbuh dalam keseharian sosial yang membentuk identitas diri. Perkembangan self tergantung role taking dari orang lain. Dalam role taing kita mengimajinasikan tingkah laku kita dari sudut pandang orang lain. Reflexivity adalah gimana kita merenung ulang relasi dengan orang lain untuk kemudian memunculkan adopsi nilai dari orang lain. Ada dua segi dari self yaitu I dan me. I merupakan bagian unik, impulsif, spontan, tidak terorganisasi, tidak bertujuan, dan tidak dapat diramal dari seseorang. Me merupakan perilaku yang secara sosial diterima dan diadaptasi.

I dan me keduanya diperlukan untuk melakukan hubungan sosial.rumusan subjektif tentang diri ketika berhadapan dengan orang lain melalui proses internalisasi kemudian diadopsi. Setiap interaksi akan terjadi perubahan I dan me secara dinamis.

Konsep Mead tentang “Society”

Kumpulan self yang melakukan interaksi dalam lingkungan yang lebih luas yang berupa hubungan personal, kelompok intim, dan komunitas. Dipelihara oleh kemampuan individu untuk melakukan role taking dan generalized others.




Nonna Sabrina Cendana 14140110096



Etika Filsafat B

Tidak ada komentar:

Posting Komentar