Senin, 11 April 2016

FILSAFAT, ETIKA, DAN KOMUNIKASI (BAB 7)

PENGERTIAN ETIKA

Dalam pergaulan hidup bermasyarakat, bernegara hingga pergaulan hidup tingkat internasional di perlukan suatu system yang mengatur bagaimana seharusnya manusia bergaul. Sistem pengaturan pergaulan tersebut menjadi saling menghormati dan dikenal dengan sebutan sopan santun, tata krama, protokoler dan lain-lain. Maksud pedoman pergaulan tidak lain untuk menjaga kepentingan masing-masing yang terlibat agar mereka senang, tenang, tentram, terlindung tanpa merugikan kepentingannya serta terjamin agar perbuatannya yang tengah dijalankan sesuai dengan adat kebiasaan yang berlaku dan tidak bertentangan dengan hak-hak asasi umumnya. Hal itulah yang mendasari tumbuh kembangnya etika di masyarakat kita.
Secara etimologi (bahasa) etika  berasal dari kata bahasa Yunani ethos. Dalam bentuk tunggal, “ethos” berarti tempat tinggal yang biasa, padang rumput, kandang, kebiasaan, adat, akhlak, perasaan, cara berpikir. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu pengetahuan tentang asas-asas akhlak. Etika dibedakan dalam tiga pengertian pokok yaitu, ilmu tentang apa yang baik dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkembang dengan akhlak, dan nilai mengenai benar dan sa;ah yang dianut suatu golongan masyarakat. Etika juga dapat diartikan sebagai nilai-nilai atau norma yang menjadi pegangan bagi seseorang atau kelompok dalam mengatur tingkah lakunya.
Etika bertugas untuk mepersoalkan norma yang dianggap berlaku, etika mengajukan pertanyaan tentang legitimasinya, etika memersoalkan pula hak setiap lembaga seperti orang tua, sekolah, Negara, dan agama untuk memberikan perimtah atau larangan yang harus ditaati, etika memberikan bekal kepada manusia untuk mengambil sikap yang rasional terhadap semua norma, etika menjadi alat pemikiran yang rasional dan bertanggung jawab bagi seorang ahli dan bagi siapa saja yang tidak mau diombangambingkan oleh norma-norma yang ada.

HUBUNGAN FILSAFAT DENGAN ETIKA

Filsafat merupakan pencari kebenaran, suatu persoalan nilai- nilai dan - pertimbangan- pertimbangan nilai yang berguna bagi kehidupan pengetahuan manusia. Etika hadir dalam filsafat untuk menimbang nilai- nilai tersebut dari segi baik dan buruknya nilai tersebut. Etika membantu manusia untuk memutuskan tindakan yang harus dilakukan oleh manusia untuk masa depannya.

Baik dan buruknya suatu nilai dipengaruhi oleh kebudayaan dan subbudaya dalam masyarakat di tempat tinggal manusia tersebut. Orientasi nilai budaya dinyatakan dalam konsep, sikap, dan kepercayaan orang yang termasuk dalam masyarakat sosial tersebut dalam mencari kebenaran, suatu persoalan nilai-nilai dan pertimbangan-pertimbangannilai untuk melaksanakan hubungan-hubungan kemanusiaan secara benar dan juga berbagai pengetahuan tentang apa yang buruk atau baik untuk memutuskan bagaimana seseorang harus memilih bertindak dalam kehidupan.

PERBEDAAN ETIKA, ETIKET, MORAL, DAN AGAMA

Etika menynagkut cara perbuatan yang harus dilakukan oleh seorang atau kelompok tertentu. Etiket memberikan dan menunjukkan cara yang tepat dalam bertindak. Sementara itu, etika memberikan norma tentang perbuatan itu sendiri. Etika menyangkut apakah suatu perbuatan bisa dilakukan antara ya dan tidak.
Etiket hanya berlaku dalam pergaulan sosial. Jadi etiket selalu berlaku ketika ada orang lain. Sementara etika tidak memerhatikan orang lain atau tidak
Etika bersifat relatif. Dalam arti bahwa terjadi keragaman dalam menafsirkan perilaku yang sesuai dengan etiket tertentu. Etika jauh lebih bersifat mutlak. Prinsip etika bisa sangat universal dan tidak bisa ada proses tawar-menawar
Etiket hanya menyangkut segi lahiriah saja. Etika lebih menyangkut aspek internal manusia.
Hukum bersifat objektif karena hukum dituliskan dan disusun dalam kitab undang-undang. Maka hukum lebih memiliki kepastian yang lebih besar. Moral bersifat subjektif dan akibatnya sering kali diganggu oleh pertanyaan atau diskusi yang menginginkan kejelasan tentang etis dan tidaknya.
Hukum hanya membatasi ruang lingkupnya pada tingkah laku lahiriah manusia. Moralitas menyangkut perilaku batin seseorang.
Kaidah sikap baik. Pada dasarnya kita mesti bersikap baik terhadap apa saja. Bagaimana sikap baik itu harus dinyatakan dalam bentuk yang konkret, tergnatung dari apa yang baik dalam situasi kongkret itu.
Kaidah keadilan. Prinsip keadilan adalah kesamaan yang masih tetap mempertimbangkan kebutuhan orang lain. Kesamaan beban yang terpakai harus dipikulkan harus sama, yang tentu saja disesuaikan dengan kadar anggota masing-masing.

Komunikasi sendiri menyentuh berbagai macam bidangkehidupan manusia. Apa yang terjadi apabila nilai, gagasan, dan ide komunikasi justru tidak dikomunikasikan. Etika komunikasi mencoba untuk mengelaborasikan standar etis yang digunakan oleh komunikator dan komunikan. Ada tujuh persepektif yang bersangkutan :
1.      Perspektif Politik
2.      Perspektif Sifat manusia
3.      Perspektif dialogis
4.      Perspektif situasional
5.      Perspektif religious
6.      Perspektif utilitarian
7.      Perspektif legal


Gabriella Vanessa - 14140110371

Tidak ada komentar:

Posting Komentar