A. PENGERTIAN
SIMBOLIS INTERAKSIONISME
Teori interaksionisme-simbolis
dikembangkan oleh kelompok the Chicago school dengan tokoh-tokohnya seperti
Goerge Herbert Mead dan George Herbert Blumer. T eori ini berpijak pada premis
bahwa:
-manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna yang
ada pada "Sesuatu" itu bagi mereka
-makna tersebut berasal atau muncul dari "interaksi
sosial seseorang dengan orang lain"
-makna tersebut disempurnakan melalui proses penafsiran pada
saat "proses interaksi sosial" berlangsung
Pemberian makna tidak didasarkan
pada makna normatif, yang telah dibakukan sebelumnya, tetapi hasil dari proses
oleh mental yang terus-menerus disempurnakan seiring dengan fungsi
instrumentaknya, yaitu sebagai pengarahan dan pembentukkan tindakan dan
sikapaktor atas sesuatu tersebut.
B. KOMUNIKASI
SEBAGAI PROSES INTERAKSI SIMBOLIS
Interaksionisme merupakan
pandangan-pandangan terhadap realitas sosial yang muncul pada akhir decade
1960-an dan awal decade 1970, tetapi para pakar beranggapan bahwa pandangan
tersebut tidak dikatakan baru.
Aliran Chicago (Chicago School) Herbert Blumer dan Mead
menemukan istilah interaksionalisme simbolis. Memiliki tiga konsep utama di
dalam teori Mead, menangkap di dalam jabatan pekerjaan terbaik yang dikenalnya,
adalah masyarakat, diri, dan pikiran. Ini berhubungan dengan tindakan sosial,
suatu sumbu konsep payung yang mana hampir semua psikologis lain dan proses
sosial jatuh. Dalam format dasar, suatu tindakan sosial meibatkan tiga satuan
hubungan bagian, yakni suatu awal mengisyaratkan dari seseorang, suatu
tanggapan untuk isyarat itu oleh yang lain, dan suatu hasil. Hasil menjadi
maksud komunikator untuk tindakan. Aliran Lowa Kuhn mendiskusikan pentingnya
objek di dalam dunia actor. Obyek dapat manapun mengarah pada kenyataan orang:
suatu hal, suatu andatu, suatu peristiwa
atau suatu kondisi. Satu-satunya kebutuhan untuk sesuatu yang untuk menjadi
suatu obyek adalah bahwa orang menyebut itu, menghadirkannya secara simbolis.
Kelompok dan komunikasi kelompok, berhubungan teori interaksionisme simbolis
merupan kajian sosial, maka perlu juga dibahas tentang kelompok dan komunikasi
kelompok. Beradanya mereka di situ secara bersama-sama adalah kebetuan saja,
karena tertarik perhatiaannya kepada sesuatu. Merka tidak saling kenal.
Kalaupun terjadi interaksi atau interkomunikasi, terjadinya hanya sat itu saja,
setelah itu tidak terjadi lagi.
C. Istilah
Pokok Teori Simbolis Interaksionisme
1. Identities, yakni pemaknaan diri dalam suatu pengambilan
peran.
2. Language, yakni suatu sistem simbol yang digunakan
bersama diantara anggota kelompok sosial.
3. Looking glass-self, yakni gambaran mental sebagai hasil
dari mengambil peran orang lain
4. Meaning, yakni tujuan dan atribut bagi sesuatu
5. Mind, yakni proses mental yang terdiri dari self,
interaksi, dan refleksi, berdasarkan simbol sosial yang didapat.
6. Role taking, yakni kemampuan untuk melihat diri seseorang
sebagai objek, sehingga diperoleh gambaran bagaimana dia lain melihat orang
lain tersebut.
7. Self-concept, yakni gambaran yang kita punya tentang
siapa dan bagaimana diri kita yang dibentuk sejak kecil melalui interaksi
dengan orang lain.
8. Self-fulfilling prophecy, yakni tendensi bagi ekspetasi
untuk memunculkan respon bagi orang lain yang diantisipasi oleh kita.
D. Pemikiran George Herbert Mead
Ia mengatakan bahwa pikiran manusia mengartikan dan
menafsirkan benda-benda dan peristiwa yang dialaminya, menerangkan asal
muasalnya dan menerangkannya. Pikiran manusia menerobos dunia luar, seolah-olah
mengenalnya dari balik penampilannya.
1.Konsep Mead tentang MIND
Ia mendefinisikannya sebagai fenomena yang tumbuh dan
berkembang dalam proses sosial sebagai hasil dari interaksi. Mind dalam hal
ini mirip dengan simbol, yakni sebagai
hasil dari interaksi sosial.
2. Konsep Mead tentang SELF
Sebuah proses yang tumbuh dalam keseharian sosial yang
membentuk identitas diri.
3. Konsep Mead tentang SOCIETY
Merupakan kumpulan self yang melakukan interaksi dalam
lingkungan yang lebih luas yang berupa hubungan personal, kelompok intim, dan
komunitas.
E. Pemikiran George Herbert Blumer
Dasar pemikiran teori interaksionisme simbolis:
-Manusia berperilaku terhadap hal-hal berdasarkan makna yang
dimiliki hal-hal tersebut baginya
-Makna hal-hal tersebut berasal dari atau muncul dari
interaksi sosial yang pernah dilakukan dengan orang lain
-Makna-makna itu dikelola dalam dan diubah melalui proses
penafsiran yang dipergunakan oleh orang yang berikatan dengan hal-hal yang
dijumpai.
1.Konsep Blumer tentang MEANING, LANGUAGE, SOCIETY
-Meaning, merupakan dasar bagi kita untuk bertindak terhadap
segala sesuatu
-Language, makna yang tumbuh dalam interaksi sosial
menggunakan bahasa
-Thought, merupakan interpretasi individu atas simbol yang
dimodifikasi melalui proses berpikir seseorang.
2. Konsep Pokok Blumer tentang Teori Simbolis
Interaksionisme
-Konsep diri
-Konsep kegiatan
-Konsep Objek
-Konsep Interaksi Sosial
-Konsep aksi bersama
Tidak ada komentar:
Posting Komentar