Senin, 11 April 2016

KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES SIMBOLIS

A.         PENGERTIAN SIMBOLIS INTERAKSIONISME

Teori interaksionisme-simbolis dikembangkan oleh kelompok the Chicago school dengan tokoh-tokohnya seperti Goerge Herbert Mead dan George Herbert Blumer. T eori ini berpijak pada premis bahwa:
-manusia bertindak terhadap sesuatu berdasarkan makna yang ada pada "Sesuatu" itu bagi mereka
-makna tersebut berasal atau muncul dari "interaksi sosial seseorang dengan orang lain"
-makna tersebut disempurnakan melalui proses penafsiran pada saat "proses interaksi sosial" berlangsung

Pemberian makna tidak didasarkan pada makna normatif, yang telah dibakukan sebelumnya, tetapi hasil dari proses oleh mental yang terus-menerus disempurnakan seiring dengan fungsi instrumentaknya, yaitu sebagai pengarahan dan pembentukkan tindakan dan sikapaktor atas sesuatu tersebut.


B.         KOMUNIKASI SEBAGAI PROSES INTERAKSI SIMBOLIS

Interaksionisme merupakan pandangan-pandangan terhadap realitas sosial yang muncul pada akhir decade 1960-an dan awal decade 1970, tetapi para pakar beranggapan bahwa pandangan tersebut tidak dikatakan baru.
Aliran Chicago (Chicago School) Herbert Blumer dan Mead menemukan istilah interaksionalisme simbolis. Memiliki tiga konsep utama di dalam teori Mead, menangkap di dalam jabatan pekerjaan terbaik yang dikenalnya, adalah masyarakat, diri, dan pikiran. Ini berhubungan dengan tindakan sosial, suatu sumbu konsep payung yang mana hampir semua psikologis lain dan proses sosial jatuh. Dalam format dasar, suatu tindakan sosial meibatkan tiga satuan hubungan bagian, yakni suatu awal mengisyaratkan dari seseorang, suatu tanggapan untuk isyarat itu oleh yang lain, dan suatu hasil. Hasil menjadi maksud komunikator untuk tindakan. Aliran Lowa Kuhn mendiskusikan pentingnya objek di dalam dunia actor. Obyek dapat manapun mengarah pada kenyataan orang: suatu hal, suatu  andatu, suatu peristiwa atau suatu kondisi. Satu-satunya kebutuhan untuk sesuatu yang untuk menjadi suatu obyek adalah bahwa orang menyebut itu, menghadirkannya secara simbolis. Kelompok dan komunikasi kelompok, berhubungan teori interaksionisme simbolis merupan kajian sosial, maka perlu juga dibahas tentang kelompok dan komunikasi kelompok. Beradanya mereka di situ secara bersama-sama adalah kebetuan saja, karena tertarik perhatiaannya kepada sesuatu. Merka tidak saling kenal. Kalaupun terjadi interaksi atau interkomunikasi, terjadinya hanya sat itu saja, setelah itu tidak terjadi lagi.

C.         Istilah Pokok Teori Simbolis Interaksionisme
1. Identities, yakni pemaknaan diri dalam suatu pengambilan peran.
2. Language, yakni suatu sistem simbol yang digunakan bersama diantara anggota kelompok sosial.
3. Looking glass-self, yakni gambaran mental sebagai hasil dari mengambil peran orang lain
4. Meaning, yakni tujuan dan atribut bagi sesuatu
5. Mind, yakni proses mental yang terdiri dari self, interaksi, dan refleksi, berdasarkan simbol sosial yang didapat.
6. Role taking, yakni kemampuan untuk melihat diri seseorang sebagai objek, sehingga diperoleh gambaran bagaimana dia lain melihat orang lain tersebut.
7. Self-concept, yakni gambaran yang kita punya tentang siapa dan bagaimana diri kita yang dibentuk sejak kecil melalui interaksi dengan orang lain.
8. Self-fulfilling prophecy, yakni tendensi bagi ekspetasi untuk memunculkan respon bagi orang lain yang diantisipasi oleh kita.

D. Pemikiran George Herbert Mead
Ia mengatakan bahwa pikiran manusia mengartikan dan menafsirkan benda-benda dan peristiwa yang dialaminya, menerangkan asal muasalnya dan menerangkannya. Pikiran manusia menerobos dunia luar, seolah-olah mengenalnya dari balik penampilannya.
1.Konsep Mead tentang MIND
Ia mendefinisikannya sebagai fenomena yang tumbuh dan berkembang dalam proses sosial sebagai hasil dari interaksi. Mind dalam hal ini  mirip dengan simbol, yakni sebagai hasil dari interaksi sosial.
2. Konsep Mead tentang SELF
Sebuah proses yang tumbuh dalam keseharian sosial yang membentuk identitas diri.
3. Konsep Mead tentang SOCIETY
Merupakan kumpulan self yang melakukan interaksi dalam lingkungan yang lebih luas yang berupa hubungan personal, kelompok intim, dan komunitas.

E. Pemikiran George Herbert Blumer
Dasar pemikiran teori interaksionisme simbolis:
-Manusia berperilaku terhadap hal-hal berdasarkan makna yang dimiliki hal-hal tersebut baginya
-Makna hal-hal tersebut berasal dari atau muncul dari interaksi sosial yang pernah dilakukan dengan orang lain
-Makna-makna itu dikelola dalam dan diubah melalui proses penafsiran yang dipergunakan oleh orang yang berikatan dengan hal-hal yang dijumpai.

1.Konsep Blumer tentang MEANING, LANGUAGE, SOCIETY
-Meaning, merupakan dasar bagi kita untuk bertindak terhadap segala sesuatu
-Language, makna yang tumbuh dalam interaksi sosial menggunakan bahasa
-Thought, merupakan interpretasi individu atas simbol yang dimodifikasi melalui proses berpikir seseorang.

2. Konsep Pokok Blumer tentang Teori Simbolis Interaksionisme
-Konsep diri
-Konsep kegiatan
-Konsep Objek
-Konsep Interaksi Sosial

-Konsep aksi bersama

Tidak ada komentar:

Posting Komentar