14140110412
Hakikat
komunikasi adalah proses ekspresi antarmanusia. Setiap manusia punya
kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau perasaan yang dipunyai. Tentu saja,
ekspresi pikiran dan perasaan itu memakai dan memanfaatkan bahasa sebagai
medium komunikasinya. Dalam bahasa komunikasi, setiap orang atau sesuatu yang
menyampaikan sesuatu disebut sebagai komunikator. Sesuatu yang disampaikan atau
diekspresikan adalah pesan (message).
Seseorang atau sesuatu yang menerima pesan adalah komunikan (communicate).
Posisi manusia dalam komunikasi
dapat dilihat pada rumusan komunikasi dri Lasswell dan Aristoteles. Pola
komunikasi menurut Lasswell mengikuti rumusan “Who say what to whom in what
channel with what effect”. Sedangkan dalam model komunikasi Aristoteles,
kedudukan manusia sebagai pelaku komunikasi meliputi “pembicara” dan
“pendengar”. Rumusan komunikasi menurut Aristoteles terdiri dari emapt unsur
yaitu pembicara, argumen, pidato, dan pendengar.
Sehingga dengan demikian, posisi
manusia berada pada “who dan whom” pada rumusan Lasswell serta “pembicara dan
pendengar” pada pola komunikasi Aristoteles. Maka, menjadi mutlak untuk
memahami manusia secara filosofis agar komunikasi kita menjadi efektif.
Definisi manusia
Manusia memiliki tiga anima yaitu anima
avegativa/roh vegetatif tumbuh-tumbuhan, anima sensitiva, dan anima
intelektiva. Ciri-ciri manusia menurut Aristoteles adalah memiliki totalitas
(persatuan roh dan jasad). Anima adalah penyebab hidup, bukan penyebab
kesadaran, sedangkan yang menyebabkan kesadaran adalah “aku”/”rohani”. “Aku”
adalah juga yang merasa, sedangkan pusat panca indera ada di otak, dan punya
perangsang masing-masing yang disebut “adequatus”.
Tiga aliran besar tentang manusia menurut Aristoteles adalah:
a. Materialisme
(fisik manusia)
b. Idealisme
(keberadaan manusia ada pada ide)
c. Eksistensialisme
(keberadaannya diakui masyarakat sekitar)
2. Kritik
Eksistensialisme terhadap Materialisme
Aliran eksistensialisme menentang bahwa aliran materialisme yang berpendapat
tentang manusia hanya beda saja. Yang ditentang oleh kaum eksistensialisme
ialah pendapat kaum materialisme tentang cara manusia berada di dunia.Menurut ajaran eksistensialisme, manusia bukan saja berada di dunia, tapi juga menghadapi dunia dan menghadapi benda lain di dunia. Kesalahan aliran materialisme terletak pada pandangan materialisme yang mendetotalisasi manusia, memungkiri totalitas manusia. Mereka mengatakan bahwa manusia hanya materi, berarti memungkiri manusia sebagai keseluruhan.
Materialisme bertentangan dengan realitas. Jadi salah, dan kesalahan ini adalah bahwa suatu aspek disamakan dengan keseluruhan, aspek jasmani dianggap sebagai manusia keseluruhan.
Kritik Eksistensialisme terhadap Materialisme
Aliran eksistensialisme menentang bahwa aliran materialisme
yang berpendapat tentang manusia hanya beda saja. Yang ditentang oleh kaum
eksistensialisme ialah pendapat kaum materialisme tentang cara manusia berada
di dunia.
Menurut ajaran eksistensialisme, manusia bukan
saja berada di dunia, tapi juga menghadapi dunia dan menghadapi benda lain di
dunia. Kesalahan aliran materialisme terletak pada pandangan materialisme yang
mendetotalisasi manusia, memungkiri totalitas manusia. Mereka mengatakan bahwa
manusia hanya materi, berarti memungkiri manusia sebagai keseluruhan.
Materialisme bertentangan dengan realitas. Jadi
salah, dan kesalahan ini adalah bahwa suatu aspek disamakan dengan keseluruhan,
aspek jasmani dianggap sebagai manusia keseluruhan.
Kritik Eksistensialisme terhadap Idealisme
Idealisme menganggap manusia adalahs esuatu yang
berpikir suatu pikiran saja. Pikiran ini merupakan suatu aspek, aspek mana yang
dilupakan materialisme dan sebaliknya, dilebih-lebihkan oleh idealisme. Suatu
aspek yang dianggap sebagai keseluruhan manusia.
Kesalahan idealisme adalah ia memandang manusia
hanya sebagai subjek dan akhirnya sebagai kesadaran semata-mata. Idealisme lupa
bahwa manusia hanya beridiri sebagai manusia karena bersatu dengan realitas
sekitarnya. Sebaliknya, materialisme hanya mau melihat manusia sebagai objek.
Ia lupa bahwa benda di dunia ini hanyalah menjadi objek, karena ada subjek.
Jadi menurut paham eksistensialisme, manusia
bukanlah hanya objek sebagaimana menjadi pandangan ajaran materialisme, tapi
juga bukan hanya subjek atau kesadaran, seperti menjadi anggapan kaum
idealisme. Manusia adalah eksistensi.
Ethos,
Pathos, Logos
·
Ethos: orang tersebut merupakan pakar dari
bidang yang dikuasainya.
·
Pathos: tampilan emosi
·
Logos: argumentasi komunikasi harus masuk akal
Komunikator Humanitis
Adalah diri seseorang yang unik dan otonom,
dengan proses mental mencari informasi secara aktif, yang sadar akandirinya dan
keterlibatannya dengan masyarakat, memiliki kebebasan memilih, dan bertanggung
jawab terhadap perilaku yang diakibatkan.
Teori humanistik bertujuan menggambarkan teori
perilaku manusia yang sederhana dan berdiri sendiri. Seorang komunikator
humanistik memiliki empat ciri, yaitu berpribadi, unik, aktif, sadar diri dan
keterlibatan sosial.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar