BAB 1 Mengaa Perlu Etika Komunikasi
Media merubah
intergrasi social, reproduksi budaya dan partisipiasi polotik. Integrasi social
menghadapi kendala dalam bentuk individualisme indivisual, individu semacam ini
cenderung memuja kultus masa kini. Menurut Lipovetsky, tuntunan pengakuan ini
tidak dapat dilepas dari demokrasi individualis massa. Rasionalisme instrumental
sangat mewarnai media massa. Dengan mengutip McLuhan, Baudrillanrd membenarkan
proses serti itu: “medium adalah pesan itu sendiri”. Ia menegaskan bahwa “informasi
melahap isinya sendiri. Ia melahap
komunikasi dan yang social karena dua hal: pertama, alih – alih mengomunikasikan,
informasi menghabiskan tenaganya untuk presentasi komunikasi. Kedua di balik
presentasi komunikasi yang menguras tenaga berlebihan itu, media massa,
informasi melanjutkan destruksi social.
Dalam hal ikan,
fungsi komunikasi massa iklan bukan berasal dari isinya, bukan tujuan ekonomi
atau psikologi, bukan public, tetapi dari logika medium itu sendiri. Iklan adalah
titik strategis proses simulasi, tempat bernaungnya kejadian semu. Media sangat
diharapkan akan meningkatkan mutu debat public, tetapi justru mengubah politik
menjadi tontonan. Kecenderungan ini tampak menggejala pada saat kampanye
pilkada dengan pengerahan artis dan penyelenggaraan berbagai hiburan.
Kekerasan simbolis
media sangat merugikan upaya pencerdasan public dan pendidikan kritis
masyarakat. Dilemma yang di hadapi media dating dari tuntunan rating, yang berarti
banyakknya iklan, di satu pihak dan di lain pihak, ada tuntunan untuk memberi
informasi yang benar dan mendidik. Sudah menjadi rahasia umum, keprihatinan
utama media adalah keuntungan, yang tentu saja perlu dihiasi dengan pernik –
pernik idealism kemanusiaan. J. Baudrillard menjelaskan empat fase citra :
pertama, representasi dimana citra merupakan cermin suatu realistis; kedua, ideology,
di mana citra menyembunyikan dan memberi gambar yang salah akan realitas’
ketiga, citra menyembunyikan bahwa tidak ada realitas; keempat; citra tidak ada
hubungan sama sekali dengan realitas apapun iya hanya menjadi yang menyerupai
dirinya.
NADIA HERSANTI
14140110232
Tidak ada komentar:
Posting Komentar