Senin, 11 April 2016

Tema Pokok Dalam Etika dan Filsafat Komunikasi

Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi
Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi antar manusia. Setiap manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau perasann yang dipunyai. Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukam untuk mengadakan dan melakukan tindakan komunikatif, baik yang dilakukan oleh komunikator, komunikasin atau aktivitas penyampaian pesan, noise yang bisa saja terjadi dalam setipa tindakan komunikatif lainnya.
Posisi manusia dalam komunikasi dapat dilihat pada rumusan komunikasi dari Laswell dari Aristoteles. Pola komunikasi menurut Laswell mengikuti rumusan “Who say what to whom in what channel with what effect”. Sedangkan Aritoteles kedudukan manuisia sebagai pelaku komunikasi meliputi “pembicara” dan “pendengar” yang terdiri dari empat unsur yaitu pembicara, argument, pidato, dan pendengar. Maka menjadi mutlak untuk memahami manusia secara filososfis agar komunikasi kita menjadi efektif.
1.      Definisi manusia : makhluk yang berakal budi (homo rationale).
2.      Kritik Eksistensialisme Terhadap Materialisme : berpendapat bahwa manusia hanyalah benda saja. Yang ditentang adalah pendapat kaum materialism tentang cara manusia berada di dunia.
3.      Kritik Eksistensialisme Terhadap Idealisme : sesuatu yang ada tanpa menjadi subjek, maka idealisme menganggap manusia adalah sesuatu yang berpikir, suatu pikiran saja.
4.      Ethos, Pathos, dan Logos : tiga konsep ini masih relevan dalam konteksa komunikasi efektif terutama untuk menjadi komunikator yang andal.
5.      Komunikator Humanistis : diri seseorang yng unik dan otonom, dengan prose mental mencari informasi secara aktif, yang sadarakan dirinya dan ketelibatannya denganmasyarakat, memiliki kebebasan memilih, dan betanggung jawab terhadap perilaku yang diakibatkan.

Teknologi Komunikasi
Sejak awal ditemukannya pada tahun 1876, telepon yang mulanya duganakan untuk mengirim suara, terus mengalami perkembangan baik dari segi ukuran maupun fungsi. Hal ini juga terjadi pada komputer. Kini, komputer dan telepon bahkan disatukan dalam satu alat dengan ukuran yang kecil sehingga memudahkan kita untuk membawanya kemana saja. Ditunjang dengan teknologi jaringan dunia yang bisa diakses dengan sangat luas dan kapan saja, yakni international network (internet) yang kini telah melahirkan banyak situs.
1.      Ambivalensi Teknologi Komunikasi : penyiran, pada hakikatnya adalah salah satu keterampilan dasar manusia ketika berada pada posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk berkomunikasi. Tenologi media masaa memiliki efek yang berbahaya sekaligus menular bagi masyarakat. Teknologi media massa memiliki kekuatan untuk mempengaruhi pola piker rata-rata audiensnya.
2.      Apakah Teknologi itu Netral ? jika melihat teknologi sebagai hukum-hukum fisika dan ilmu pengetahuan yang direkayasa berikut perkembangannya sedemikian rupa , maka pada dasarnya kita melihat teknologi sebagai sebuah system yang tertutup. Sedangkan bila kita melihat teknologi sebagi tataran sosial-politik yang melingkupinya, makan teknologi tidak lagi bebas nilai. Teknologi tidak lagi hanya benda mati, tetapi tenologi merupankan system terbuka yang sensitive terhadap perubahan struktur meso dan struktur makro yang melingkupinya.
3.      Aspek teknologi memilki tiga yaitu aspek teknis, aspek kultural, aspek organisasi.
4.      Teknologi komunikasi dan Masyarakat Informasi : perkembangan teknologi terhadap bidang komunikasi ditandai dengan “Masyarakat Informasi” ini adalah suatu masyarakat di mana produksi, pemrosesan, distribusi, dan konsumsi informasi menjadi aktivitas.
5.      Akses Teknologi Komunikasi : peruahan gaya hidup, tantangan karier, perubahan regulasi, pergeseran kekuatan.
6.      Berbagai paradigm dalam teknologi komunikasi : Determinisme Teknologi, Fenomenologi Teknologi, Otoriterianisme, Liberalisme, Tanggung jawab Sosial.
7.      Pemikirian Jeques Ellul tentang Teknologi Komunikasi : teknologi komunikasi merupakan kekuatan sosial baru yang menjadi kebutuhan manusia.

Komunikasi Efektif dan Strategi Komunikasi

Tidak peduli seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya seseorang, kesuksesan tidak akan pernah diperoleh tanpa pengusaan keterampilan komunikasi yang efektif. Komunikasi efektif menurut Stephen Covey. Ia menekankan konsep independency untuk menjelaskan hungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis atau kita katakana, tetapi pada karakter kita dan bagaiman kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan. “Reach” sebagai Hukum Komunikasi Efektif bisa kita rangkum dalam satu kata “reach” , yang secara harafiah berarti “merengkuh” atau “meraih”. “reach” sendiri kepanjangan dari Respect, Empathic, Audible, Clarity, dan Humble. “Know Your Audience”  ini memiliki aspek yaitu timing (waktu), bahasa yang harus digunakan agar pesan dapat dimengerti, sikap dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif.

Faktor pada Komunikasi ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu source credibility dan source attractiveness. Hambatan Komunikasi yaitu Gangguan Komunikasi, baik yang bersifat mekanistik seperti alaht pengerah suara yang mati maupun gangguan semantic seperti penggunaan kiasan yang tidak tepat ; kepentingan (interest) ini myebabkan kita selektif dalam menanggapi suatu pesan/gagasan ; motivasi terpendam, motivasi mendorong seseorang berbuat sesuai dengan keinginan, kebutuhan, dan kekurangannya ; Prasangka, komunikasi belum dilakukan orang sudah curiga terlebih dahulu. Evasi Komunikasi adalah pembelokan komunikasi, baik sengaja maupun tidak. Bila dibiarkan, maka tujuan komunikasi pasti tidak akan tercapai meliputi (a) Menyesatkan Pengeertian, (b) Mencacatkan pesan komunikasi, (c) Mengubah kerangka referensi.


Bella Anastasya Achita Putri
14140110099

sumber : Muhamad Mufid. 2009. Etika dan Filsafat Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar