Manusia Sebagai Pelaku Komunikasi
Hakikat komunikasi adalah proses ekspresi antar
manusia. Setiap manusia mempunyai kepentingan untuk menyampaikan pikiran atau
perasann yang dipunyai. Proses komunikasi adalah aktivitas yang diperlukam
untuk mengadakan dan melakukan tindakan komunikatif, baik yang dilakukan oleh
komunikator, komunikasin atau aktivitas penyampaian pesan, noise yang bisa saja
terjadi dalam setipa tindakan komunikatif lainnya.
Posisi manusia dalam komunikasi dapat dilihat pada
rumusan komunikasi dari Laswell dari Aristoteles. Pola komunikasi menurut
Laswell mengikuti rumusan “Who say what to whom in what channel with what
effect”. Sedangkan Aritoteles kedudukan manuisia sebagai pelaku komunikasi
meliputi “pembicara” dan “pendengar” yang terdiri dari empat unsur yaitu
pembicara, argument, pidato, dan pendengar. Maka menjadi mutlak untuk memahami
manusia secara filososfis agar komunikasi kita menjadi efektif.
1. Definisi manusia : makhluk yang berakal budi (homo
rationale).
2. Kritik Eksistensialisme Terhadap Materialisme :
berpendapat bahwa manusia hanyalah benda saja. Yang ditentang adalah pendapat
kaum materialism tentang cara manusia berada di dunia.
3. Kritik Eksistensialisme Terhadap Idealisme : sesuatu
yang ada tanpa menjadi subjek, maka idealisme menganggap manusia adalah sesuatu
yang berpikir, suatu pikiran saja.
4. Ethos, Pathos, dan Logos : tiga konsep ini masih
relevan dalam konteksa komunikasi efektif terutama untuk menjadi komunikator
yang andal.
5. Komunikator Humanistis : diri seseorang yng unik dan
otonom, dengan prose mental mencari informasi secara aktif, yang sadarakan
dirinya dan ketelibatannya denganmasyarakat, memiliki kebebasan memilih, dan
betanggung jawab terhadap perilaku yang diakibatkan.
Teknologi Komunikasi
Sejak awal ditemukannya pada tahun 1876, telepon
yang mulanya duganakan untuk mengirim suara, terus mengalami perkembangan baik
dari segi ukuran maupun fungsi. Hal ini juga terjadi pada komputer. Kini,
komputer dan telepon bahkan disatukan dalam satu alat dengan ukuran yang kecil
sehingga memudahkan kita untuk membawanya kemana saja. Ditunjang dengan
teknologi jaringan dunia yang bisa diakses dengan sangat luas dan kapan saja,
yakni international network (internet) yang kini telah melahirkan banyak situs.
1. Ambivalensi Teknologi Komunikasi : penyiran, pada
hakikatnya adalah salah satu keterampilan dasar manusia ketika berada pada
posisi tidak mampu untuk menciptakan dan menggunakan pesan secara efektif untuk
berkomunikasi. Tenologi media masaa memiliki efek yang berbahaya sekaligus
menular bagi masyarakat. Teknologi media massa memiliki kekuatan untuk
mempengaruhi pola piker rata-rata audiensnya.
2. Apakah Teknologi itu Netral ? jika melihat teknologi
sebagai hukum-hukum fisika dan ilmu pengetahuan yang direkayasa berikut
perkembangannya sedemikian rupa , maka pada dasarnya kita melihat teknologi
sebagai sebuah system yang tertutup. Sedangkan bila kita melihat teknologi
sebagi tataran sosial-politik yang melingkupinya, makan teknologi tidak lagi
bebas nilai. Teknologi tidak lagi hanya benda mati, tetapi tenologi merupankan
system terbuka yang sensitive terhadap perubahan struktur meso dan struktur
makro yang melingkupinya.
3. Aspek teknologi memilki tiga yaitu aspek teknis,
aspek kultural, aspek organisasi.
4. Teknologi komunikasi dan Masyarakat Informasi :
perkembangan teknologi terhadap bidang komunikasi ditandai dengan “Masyarakat
Informasi” ini adalah suatu masyarakat di mana produksi, pemrosesan,
distribusi, dan konsumsi informasi menjadi aktivitas.
5. Akses Teknologi Komunikasi : peruahan gaya hidup,
tantangan karier, perubahan regulasi, pergeseran kekuatan.
6. Berbagai paradigm dalam teknologi komunikasi :
Determinisme Teknologi, Fenomenologi Teknologi, Otoriterianisme, Liberalisme,
Tanggung jawab Sosial.
7. Pemikirian Jeques Ellul tentang Teknologi Komunikasi
: teknologi komunikasi merupakan kekuatan sosial baru yang menjadi kebutuhan
manusia.
Komunikasi Efektif dan Strategi Komunikasi
Tidak peduli
seberapa berbakatnya seseorang, betapapun unggulnya seseorang, kesuksesan tidak
akan pernah diperoleh tanpa pengusaan keterampilan komunikasi yang efektif.
Komunikasi efektif menurut Stephen Covey. Ia menekankan konsep independency
untuk menjelaskan hungan antarmanusia. Unsur yang paling penting dalam
komunikasi bukan sekedar pada apa yang kita tulis atau kita katakana, tetapi
pada karakter kita dan bagaiman kita menyampaikan pesan kepada penerima pesan.
“Reach” sebagai Hukum Komunikasi Efektif bisa kita rangkum dalam satu kata
“reach” , yang secara harafiah berarti “merengkuh” atau “meraih”. “reach”
sendiri kepanjangan dari Respect, Empathic, Audible, Clarity, dan Humble. “Know
Your Audience” ini memiliki aspek yaitu
timing (waktu), bahasa yang harus digunakan agar pesan dapat dimengerti, sikap
dan nilai yang harus ditampilkan agar efektif.
Faktor pada
Komunikasi ada dua hal yang perlu diperhatikan yaitu source credibility dan
source attractiveness. Hambatan Komunikasi yaitu Gangguan Komunikasi, baik yang
bersifat mekanistik seperti alaht pengerah suara yang mati maupun gangguan
semantic seperti penggunaan kiasan yang tidak tepat ; kepentingan (interest)
ini myebabkan kita selektif dalam menanggapi suatu pesan/gagasan ; motivasi
terpendam, motivasi mendorong seseorang berbuat sesuai dengan keinginan,
kebutuhan, dan kekurangannya ; Prasangka, komunikasi belum dilakukan orang
sudah curiga terlebih dahulu. Evasi Komunikasi adalah pembelokan komunikasi,
baik sengaja maupun tidak. Bila dibiarkan, maka tujuan komunikasi pasti tidak
akan tercapai meliputi (a) Menyesatkan Pengeertian, (b) Mencacatkan pesan
komunikasi, (c) Mengubah kerangka referensi.
Bella Anastasya Achita Putri
14140110099
sumber : Muhamad
Mufid. 2009. Etika dan Filsafat
Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar