Minggu, 29 Mei 2016

Kebebasan dan Tanggungjawab dan Keterkaitannya dengan Etika Komunikasi dalam Perilaku Media/ Pers

Adhyra Ramadiani 14140110360

Kebebasan dan Tanggungjawab dan Keterkaitannya dengan Etika Komunikasi dalam Perilaku Media/ Pers

Memahami Kebebasan
-          Pengalaman tentang Kebebasan dan Arti Kebebasan
Kebebasan merupakan sebuah unsur yang hakiki di kehidupan kita. Kebebasan dalam ilmu filsafat memiliki arti bahwa kita sebagai manusia dapat menentukan diri kita sendiri.
-          Anatomi Kebebasan Individual
         Kesewenang-Wenangan
Bebas berarti terlepas dari kewajiban dan keterikatan, seperti saat seorang pelajar yang bebas adalah pelajar yang bisa masuk dan tidak masuk sekolah sesukanya. Seorang pekerja dapat mengatakan bahwa jam sekian ia masih bebas, maksudnya, tidak terikat oleh janji atau komitmen lain.
         Kebebasan Fisik
Kebebasan fisik berarti tiada paksaan atau rintangan dari luar atau seseorang akan menganggap dirinya bebas jika ia dapat bergerak kemana pun ia mau.
         Kebebasan Yuridis
Syarat-syarat fisik dan sosial perlu dipenuhi agar kita dapat menjalankan kebebasan kita secara penuh. Kebebasan yang berdasarkan pada hukum positif ini diciptakan oleh negara. Kebebasan-kebebasan ini merupakan buah hasil perundang-undangan, jika tidak dirumuskan maka sampai saat ini kebebasan tersebut tidak akan pernah ada.
         Kebebasan Psikologis
Kebebasan ini sangatlah penting, dimana manusia memiliki kemampuan untuk mengembangkan serta mengarahkan hidupnya.
         Kebebasan Moral
Kebebasan moral adalah kebebasan tanpa paksaan moral, atau dengan kata lain kebebasan moral berarti suka rela (voluntary).
         Kebebasan Eksistensial
Kebebasan yang menyeluruh yang menyangkut seluruh pribadi manusia dan tidak terbatas pada salah satu aspek saja. Kebebasan ekstensial adalah kebebsan etis. Kebebasan ini terutama merupakan suatu ideal atau cita-cita yang bisa memberi arah dan makna kepada kehidupan manusia.

-          Masalah-masalah dalam Kebebasan

Memahami Tanggung-Jawab
-          TanggungJawab dan Kebebasan
Bertanggungjawab berarti dapat menjawab, bila ditanyai tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukan. Tanggung jawab berarti orang tidak boleh mengelak bila diminta penjelasan tentang tingkah laku atau perbuatannya.
-          Tingkat-Tingkat Tanggung jawab
Untuk menentukan bertanggung jawabkah seseorang dalam perbuatannya, kita harus sesuaikan dengan apa yang dilakukan seseorang tersebut, yang berkaitan dengan tugasnya dan kewajiban terhadap apa yang dilakukannya.
Contoh :
       Ali mencuri tapi dia tidak tahu bahwa ia mencuri.
Ali mengambil tas milik orang lain berisikan uang 100 juta rupiah, karena ia berpikir tas tersebut adalah tas miliknya. Karena kesamaan warna dan bentuk persis sama seperti miliknya.
       Budi mencuri karena dia seorang kleptoman.
Budi mengambil tas berisikan uang milik orang lain, tapi ia menerima kelainan jiwa yang disebut “kleptomani”, yaitu ia mengambil tas tersebut karena paksaan batin untuk mencuri.
-          Tingkat-Tingkat Tanggung Jawab
Tanggung jawab kolektif bukan tanggungjawab secara pribadi, tetapi semuanya bertanggung jawab sebagai kelompok.            
                      Tanggungjawab pribadi, berarti kita bertanggung jawab atas apa yang kita lakukan.

Etika komunikasi dan Tanggung-Jawab muatan pesan dan Batas Kebebasan Media/Pers

Kebebasan pers adalah kebebasan yeng bertanggung jawab terhadap Tuhan, manusia, keadilan dan peradaban, persatuan dan kesatuan bangsa, serta terhadap kesejahteraan masyarakat. Kebebasan ini diberikan agar masyarakat dapat mendapatkan informasi dan memperoleh informasi. Pers yang bebas pada era demokrasi saat ini, bukan bebas yang berarti sebebas-bebasnya. Bebas dalam konteks ini dapat diartikan terbebas dari segala tekanan, paksaan atau penindasan dari pihak manapun termasuk pemerintah negara atau pihak-pihak tertentu.
Dengan demikian, pers dapat bebas dan berekspresi tanpa tekanan dan paksaan dari pihak manapun tetapi tidak mengabaikan etika, nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku, serta memegang teguh kode etik jurnalistik sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan.

Regulasi Publik dan Prosedural

Regulasi yang ada dalam mengatur pers di Indonesia tercipta karena adanya etika yang harus diperhatikan. Hal ini terumuskan dalam kode etik jurnalistik.  Kode etik jurnalistik sebenarnya adalah rambu-rambu untuk menghindarkan wartawan dari kesalahan yang tidak perlu terjadi dalam melakukan kerja jurnalistik, baik yang berupa penyajian berita secara tidak seimbang atau negatif.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar