Minggu, 29 Mei 2016

Kebebasan dan Tanggung Jawab dan Keterkaitannya dengan Etika Komunikasi dalam Perilaku Media/Pers




  • Kebebasan: Kebebasan adalah hubungan antara “aku Konkret” dan perbuatan yang dilakukan. (Henri Bergson, 1859-1941)

Jenis kebebasan:

  • Kebebasan sosial politik: subjek kebebaasan di sini adalah suatu bangsa atau rakyat
  • Kebebasan individual: subjek kebebasan di sini adalah manusia perorangan

Arti Kebebasan Individual:

  1. Kesewenang-wenangan: bebas diartikan, ia dapat berbuat sesuka hati
  2. Kebebasan fisik: bebas diartikan tiada paksaan dan rintangan dari luar. Orang diartikan mempunyai kebebasan bila ia bisa bergerak kemana saja ia mau tanpa hambatan dari siapapun.
  3. Kebebasan Yuridis: kebebasan berkaitan dengan hukum dan harus dijamin oleh hukum
  4. Kebebasan Psikologis: kemampuan yang dimiliki manusia untuk mengembangkan serta mengarahkan hidupnya, termasuk didalamnya yang menyangkut kemampuan kehendak.
  5. Kebebasan moral: berkaitan dengan kebebasan psikologis, walaupun tidak sama. Dalam keadaan normal, kebebasan psikologis akan disertai dengan kebebasan moral.
  6. Kebebasan eksistensial: kebebasan yang mneyeluruh yang menyangkut seluruh pribadi manusia dan tidak sebatas pada salah satu aspek saja.

Masalah-masalah mengenai kebebasan:

  1. Kebebasan negatif dan kebebasan positif
  2. Batas-batas kebebasan
  3. Kebebasan dan Determinisme

 

Tanggung Jawab

  • Menurut Prof Burhan Bungin, tanggug jawab merupakan retriksi dari kebebasan yang dimiliki oleh manusia tanpa mengurang kebebasan itu sendiri. Dalam filsafat tanggung jawab adalah kemampuan manusia yang menyadari bahwa seluruh tindakannya mempunyai konsekuensi. Tanggung jawab muncul karena kebebasan, tetapi kebebasan tidak bisa lepas dari tanggung jawab. Menurut Bertens, tanggung jawab sama seperti kata 'jawab', yaitu bisa menjawab pertanyaan terhadap perilaku yang dilakukan. Tindakan yang kita lakukan harus bisa kita jelaskan secara terpirinci dan tidak ditutup-tutupi. 

 

Tingkatan tanggung jawab

    1. Ali mencuri, tapi ia tidak tahu bahwa ia mencuri.
    2. Budi mencuri, karena dia seorang kleptoman.
    3. Cipluk mencuri, karena dalam hal ini ia sangka Ia boleh mencuri.
    4. Darso mencuri, karena orang lain memaksa dia dengan mengancam nyawanya.
    5. Eko mencuri, karena ia tidak bisa mengendalikan nafsunya.

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar