Adhyra Ramadiani 14140110360
Media, Pelayanan Publik dan Logika Politik;
Tanggungjawab Sosial dan Tekanan Ekonomi
Tekanan Ekonomi dan Tanggungjawab Sosial Media
Media yang ada
saat ini tengah berlomba-lomba untuk menampilkan tayangan yang kreatif dan
dapat menarik perhatian audiens. Hal tersebut merupakan salah satu pemasukan yang
besar bagi perusahaan media, khususnya dalam bidang periklanan. Media akan
memperhitungkan berbagai strategi untuk meraup keuntungan yang banyak sehingga
elemen jurnalistik kini mulai terlupakan. Hal ini tentu menjadi pertanyaan
karena adanya tanggung jawab sosial bagi media untuk mengutamakan kepentingan
masyarakat bukan kepentingannya sendiri.
Pelayanan Publik, Tanggungjawab Publik dan Logika Politik Media
Media merupakan
alat untuk pelayanan publik. Definisi pelayanan publik adalah semua
kegiatan yang pemenuhannya harus dijamin, diatur, dan diawasi oleh pemerintah
karena pemenuhannya diperlukan untuk pewujudan perkembangan ke saling
tergantungan sosial, pada hakikatnya, pewujudannya sulit terlaksana tanpa
campur tangan kekuatan pemerintah. Oleh
sebab itu media memiliki tanggungjawabnya kepada publik karena perannya sebagai
pelayanan.
Logikanya
saat ini politik saat ini dipenuhi dengan kebohongan dan banyaknya manipulasi
dalam menyampaikan kepentingan politiknya. Kemunculan adanya pencintraan bagi
para politisi mendominasi dunia media. Maka dari itu, media kini harus tetap
dapat menjaga independensinya dalam menyampaikan informasi.
Neoliberalisme sebagai Kekuatan Ekonomi Baru
Perkembangan
menuju neoliberalisme saat ini dijadikan sebuah patokan untuk dapat memahami
berbagai masalah, terutama pada bidang ekonomi. Gagasan ini bukan hanya mengatur
model kegiatan dari antar manusia, melainkan juga hubungan internasional.
Seperti kemunculan perusahaan multinasional, revolusi bidang tenologi
komunikasi, dan lainnya. Gagasan neoliberalisme menghapuskan regulasi tegang
pada industri media.
Isu Ekonomi versus Moral dalam Kepentingan Media
Ekonomi dan
moral dalam kepentingan media tentu menjadi isu yang hangat diperbicangkangkan.
Dikarenakan adanya pemegang kekuasaan dalam suatu struktur media, maka
seringkali media dijadikan sebuah ajang untuk meraup keuntungan bagi pemilik.
Di satu sisi media sendiri memiliki peran untuk menyampaikan kepentingan
masyarakat.
Hal ini
disebabkan karena adanya komodifikasi, Masco(1996), mengidentifikasi empat
bentuk, yaitu sebagai berikut.
1.
Komodifikasi Isi, proses pengubahan pesan dan
data ke dalam sistem makna sehingga menjadi produk yang dapat disebarkan
2.
Komoditi Khayalak, proses media dalam menghasilkan khalayak yang
berfungsi untuk menarik pengiklan.
3.
Komodifikasi
Cybernets
4.
Komodifikasi
Tenaga Kerja, digunakan teknologi untuk memperluas proses sehingga dapat
menghasilkan barang dan jasa.
Media dan Konflik Kepentingan
Saat ini media sudah identik dengan
konflik kepentingan. Dikarenakan banyaknya tayangan yang didominasi dengan para
pemegang kepentingan tersebut. Ini juga terlihat dari kemunculan konglomerasi
media, di mana media dapat dijadikan bisnis besar dan beberapa media dapat
dipegang oleh satu orang saja. Ini membuat pesan-pesan yang disampaikan
terkadang sudah disisipkan ideologi yang dimiliki oleh pemilik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar