Minggu, 29 Mei 2016

Media, Pelayanan Publik dan Logika Politik; Tanggungjawab Sosial dan Tekanan Ekonomi

Adhyra Ramadiani 14140110360
Media, Pelayanan Publik dan Logika Politik; Tanggungjawab Sosial dan Tekanan Ekonomi


Tekanan Ekonomi dan Tanggungjawab Sosial Media

Media yang ada saat ini tengah berlomba-lomba untuk menampilkan tayangan yang kreatif dan dapat menarik perhatian audiens. Hal tersebut merupakan salah satu pemasukan yang besar bagi perusahaan media, khususnya dalam bidang periklanan. Media akan memperhitungkan berbagai strategi untuk meraup keuntungan yang banyak sehingga elemen jurnalistik kini mulai terlupakan. Hal ini tentu menjadi pertanyaan karena adanya tanggung jawab sosial bagi media untuk mengutamakan kepentingan masyarakat bukan kepentingannya sendiri.

Pelayanan Publik, Tanggungjawab Publik dan Logika Politik Media

Media merupakan alat untuk pelayanan publik. Definisi pelayanan publik adalah semua kegiatan yang pemenuhannya harus dijamin, diatur, dan diawasi oleh pemerintah karena pemenuhannya diperlukan untuk pewujudan perkembangan ke saling tergantungan sosial, pada hakikatnya, pewujudannya sulit terlaksana tanpa campur tangan kekuatan pemerintah. Oleh sebab itu media memiliki tanggungjawabnya kepada publik karena perannya sebagai pelayanan.
            Logikanya saat ini politik saat ini dipenuhi dengan kebohongan dan banyaknya manipulasi dalam menyampaikan kepentingan politiknya. Kemunculan adanya pencintraan bagi para politisi mendominasi dunia media. Maka dari itu, media kini harus tetap dapat menjaga independensinya dalam menyampaikan informasi.

Neoliberalisme sebagai Kekuatan Ekonomi Baru
Perkembangan menuju neoliberalisme saat ini dijadikan sebuah patokan untuk dapat memahami berbagai masalah, terutama pada bidang ekonomi. Gagasan ini bukan hanya mengatur model kegiatan dari antar manusia, melainkan juga hubungan internasional. Seperti kemunculan perusahaan multinasional, revolusi bidang tenologi komunikasi, dan lainnya. Gagasan neoliberalisme menghapuskan regulasi tegang pada industri media.

Isu Ekonomi versus Moral dalam Kepentingan Media

Ekonomi dan moral dalam kepentingan media tentu menjadi isu yang hangat diperbicangkangkan. Dikarenakan adanya pemegang kekuasaan dalam suatu struktur media, maka seringkali media dijadikan sebuah ajang untuk meraup keuntungan bagi pemilik. Di satu sisi media sendiri memiliki peran untuk menyampaikan kepentingan masyarakat.
Hal ini disebabkan karena adanya komodifikasi, Masco(1996), mengidentifikasi empat bentuk, yaitu sebagai berikut.
1.     Komodifikasi Isi, proses pengubahan pesan dan data ke dalam sistem makna sehingga menjadi produk yang dapat disebarkan
2.     Komoditi Khayalak,  proses media dalam menghasilkan khalayak yang berfungsi untuk menarik pengiklan.
3.     Komodifikasi Cybernets
4.     Komodifikasi Tenaga Kerja, digunakan teknologi untuk memperluas proses sehingga dapat menghasilkan barang dan jasa.

Media dan Konflik Kepentingan
           

            Saat ini media sudah identik dengan konflik kepentingan. Dikarenakan banyaknya tayangan yang didominasi dengan para pemegang kepentingan tersebut. Ini juga terlihat dari kemunculan konglomerasi media, di mana media dapat dijadikan bisnis besar dan beberapa media dapat dipegang oleh satu orang saja. Ini membuat pesan-pesan yang disampaikan terkadang sudah disisipkan ideologi yang dimiliki oleh pemilik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar